Di bulan puasa, Work From Home dapat menghadirkan tantangan tersendiri, terkadang saat puasa memicu datangnya kantuk di siang hari. Hal ini diakibatkan karena menurunnya tingkat gula darah pada saat berpuasa. Sehingga menyebabkan konsentrasi dan produktivitas akan menurun.

Bagaimana agar puasa tetap berjalan lancar dan kantuk tidak mengganggu WFH, serta bagaimana cara meningkatkan produktivitas kerja selama WFH di bulan puasa? berikut beberapa tips nya

  1. Tidur lebih berkualitas

Usahakan untuk mengatur waktu tidur dengan lebih baik. Dengan tidur lebih cepat daripada biasanya karena harus bangun untuk sahur dan  usahakan jaga kualitas tidur.

  1. Tidur siang sejenak saat waktu istirahat

Saat puasa, waktu makan siang dapat digunakan sebagai waktu tidur siang. Istirahat sebentar dari pekerjaan dengan tidur sekitar 5-20 menit.Carilah tempat atau ruangan yang berbeda dari lokasi bekerja di rumah, sehingga membuat pikiranmu lebih segar dan produktif.

  1. Ubah pemandangan

Cobalah untuk mengganti pemandangan agar tidak bosan saat bekerja, bisa dengan melihat suasana di halaman rumah, atau beristirahat sejenak dari layar komputer.

  1. Mencuci muka

Jika rasa kantuk sudah mulai menyerang, cucilah muka dengan air dingin, air dingin dapat membantu untuk merasa rileks dan segar sehingga mudah berkonsentrasi.

  1. Lakukan peregangan sederhana

Duduk terlalu lama saat bekerja juga bisa membuat otot terasa kaku dan mudah mengantuk. Cobalah untuk melakukan peregangan singkat selama beberapa menit.

  1. Mengikuti program pelatihan karyawan online

Banyak sekali pelatihan karyawan online yang bisa diikuti, mulai dari yang berbayar hingga gratis. Gunakan waktu istirahat untuk mengikuti training karyawan yang materi pelatihan karyawannya dapat menudukung produktivitas dan kinerja.

Meskipun berpuasa bukan berarti menjadi halangan untuk tetap produktif, banyak cara meningkatkan kinerja kerja yang pastinya bisa dilakukan jika bersungguh-sungguh.

 

Apakah Anda mengalami beberapa hal di bawah ini dalam bisnis proses Anda?

  1. Tingginya angka keluhan Pelanggan
  2. Penundaan karena kekeliruan dan kesalahan
  3. Komunikasi secara umum yang buruk
  4. Tempat kerja yang tidak teratur
  5. Standar kualitas  yang tidak terpenuhi
  6. Delegasi yang tidak efektif (sangat tergantung oleh orang tertentu)
  7. Kelebihan stock atau produksi yang tidak terjual (overproduction)
  8. Kesalahan-kesalahan dalam pengiriman
  9. Tidak dapat  memastikan kesamaan jumlah stock di gudang dengan di catatan

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas makan ada yang sedang bermasalah dalam bisnis Anda.

Bagaimana cara meningkatkan profit perusahaan?

Adanya pemborosan-pemborosan yang tidak disadari dalam proses bisnis menyebabkan tidak hanya profit usaha menjadi tipis, namun banyak aktivitas tim yang tidak produktif. Sepertinya banyak melakukan pekerjaan tetapi tidak menghasilkan nilai kepada pelanggan. Jika tidak segera ditangani, pemborosan-pemborosan ini akan memberikan dampak yang berbahaya bagi perusahaan, seperti bertambahnya keluhan pelanggan, turnover karyawan yang tinggi, kualitas produk yang menurun.

Sangat penting sekali bagi setiap pemimpin maupun bisnis owner untuk mampu mengenali dan mengidentifikasi pemborosan-pemborosan apa saja yang terjadi di perusahaan. Bagaimana cara meningkatkan profit bisnis dan mengendalikan pemborosan yaang terjadi di perusahaan? Maka leader harus terjun langsung melihat proses yang terjadi di lapangan.

Selain itu, untuk mengasah kemampuan mengenali apa saja pemborosan yang membunuh profit leader bisa mengikuti pelatihan karyawan maupun program pengembangan SDM yang saat ini banyak sekali ditawarkan oleh lembaga pelatihan karyawan. Salah satu lembaga training karyawan yang memiliki program pelatihan karyawan mengenai pemborosan yang terjadi di perusahaan adalah Improvement Focus®. Cari tahu lebih lengkap mengenai materi pelatihan karyawan Improvement Focus®!

Mengalami rasa bosan dalam menjalani pekerjaan dan rutinitas sehari-hari adalah hal yang alami. Tetapi jangan menjadikan hal tersebut alasan yang akhirnya merugikan diri sendiri. Apa saja sih yang bisa dilakukan sebagai cara meningkatkan motivasi bekerja? Berikut yang bisa dicoba cara meningkatkan motivasi karyawan

  1. Ingat Tujuan Awal

Saat diterima menjadi karyawan apa yang kita rasakan? Pastinya bangga dan bahagia serta semangat kerja sangat tinggi. Karena itu ketika motivasi kerja menurun penting untuk mengingat kembali tujuan awal kita bekerja dan bagaimana perasaan kita saat pertama kali diterima bekerja.

  1. Berpikir positif dan bersyukur

Pikiran yang selalu negatif  tidak akan membawa dampak buruk bagi diri sendiri, untuk itu usahakan untuk selalu berfikir positif dan mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan. Berpikir positif dan selalu bersyukur akan membantu untuk tetap tenang dan meningkatkan semangat serta motivasi dalam bekerja, karena apa yang dilakukan tidak menjadi beban.

  1. Beri penghargaan untuk diri sendiri

Memberi penghargaan untuk diri sendiri juga sangat penting, seperti : makan makanan yang kita sukai, berlibur, ke bioskop ataupun santai sejenak dari rutinitas.

  1. Jangan takut dan ragu

Saat motivasi kerja menurun maka akan timbul rasa takut dan ragu akan apa yang dilakukan. Takut apa yang kita kerjakan salah, tidak sesuai target atau mulai mecurigai teman kerja karena takut posisinya akan digeser. Hal itu yang membuat semakin terpuruk dan sulit untuk bangkit lagi. Jadi jangan takut atau ragu jika menghadapi masalah saat bekerja, hadapi dengan percaya diri dan penuh keyakinan.

  1. Cintai yang kamu lakukan

Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah melakukan apa yang kita sukai, karena dengan begitu apapun yang terjadi kita akan senang menjalaninya. Sehingga mencintai apa yang kita lakukan merupakan salah satu cara meningkatkan motivasi kerja

  1. Ambil waktu untuk istirahat

Terlalu lelah bekerja bisa mengakibatkan stress dan akhirnya tidak memiliki motivasi kerja lagi. Oleh karena itu ambil waktu istirihat atau cuti akan membantu mengurangi stress.

  1. Ikuti seminar dan pelatihan karyawan

Program pelatihan karyawan saat ini banyak ditemui dengan berbagai macam materi pelatihan karyawan. Pelatihan karyawan juga bisa menjadi salah satu cara meningkatkan motivasi dalam bekerja, karena dengan mengikuti training karyawan akan menambah wawasan juga kemampuan baru sehingga akan mendapat tantangan baru.

 

5R atau 5S merupakan sebuah budaya yang menuntut Ringkas,Rapi, Resik Rawat dan Rajin. Apakah sebenarnya 5R itu? Dan apakah 5R yang sudah diterapkan selama ini sudah tepat?

5R ini harusnya sudah diperkenalkan kepada karyawan saat pelatihan karyawan baru. Sehingga karyawan baru pun memiliki mindset bahwa 5R harus menjadi kewajiban yang harus diterapkan dalam lingkungan kerjanya. Selain itu, perlu juga untuk merefresh dengan menjadwalkan pelatihan untuk karyawan lama mengenai budaya 5R ini. Apa saja sih 5R itu? Berikut ulasannya,

  1. Ringkas adalah menyikirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari area kerja. Dikatakan ringkas apabila tidak ada barang yang jumlahnya berlebihan di area kerja atau jumlahnya sesuai dengan yang dibutuhkan
  2. Rapi adalah setiap barang yang ada di area kerja memiliki tempat yang pasti. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan mengelompokkan barang yang kemudian diberi label identitas maupun tanda batas dan pembuatan layout
  3. Resik adalah membersihkan dan melakukan pengecekan segala sesuatu di tempat kerja. Hal ini bisa dilakukan dengan penjadwalan kegiatan pembersihan dan juga inspeksi berkala
  4. Rawat adalah memiliki standar 5R dan memeliharanya agar tetap optimal. Standar 5R wajib diketahui oleh seluruh anggota agar memikiki persepsi yang sama tentang 5R dan juga melakukan peremajaan apabila ada tanda yang sudah rusak
  5. Rajin adalah menjadikan 5R sebagai budaya dalam keseharian. Setiap anggota berusaha untuk mempertahankan dan selalu melakukan perbaikan dalam penerapan 5R.

Dengan adanya penerapan 5R ini di perusahaan diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu cara meningkatkan kinerja kerja dan cara meningkatkan produktivitas karyawan. Karena dengan 5R tentunya segalanya sudah tertata rapi dan pada tempatnya sehingga dapat mengurangi pemborosan yang ada di tempat kerja.

Jika Anda ingin melakukan rencana pelatihan karyawan mengenai budaya 5R, Improvement Focus® adalah lembaga pelatihan karyawan yang tepat! Karena kami memiliki program pelatihan karyawan mengenai budaya 5R yang pastinya disampaikan dengan metode pelatihan karyawan yang mudah dimengerti dan aplikatif.

 

 

Kadang kala manajemen peruahaan menunggu karyawan meminta training karyawan, atau kebetulan menemukan program training karyawan yang terdengar bagus dan memaksa karyawan untuk mengikuti program pelatihan karyawan tersebut. Namun lebih baik jika melakukan pendekatan yang lebih sistematis dan membuat rencana pelatihan individual untuk setiap karyawan. Berikut cara menyusun rencana pelatihan karyawan:

MEMBUAT SKILLS INVENTORY

Dimulai dengan menilai keterampilan karyawan saat ini, bandingkan dengan apa yang diperlukan untuk pekerjaan mereka. Dengan mempertimbangkan:

  • Bagaimana cara kerja karyawan? Apa kekuatan dan kelemahan mereka? Di mana mereka bisa meng-improve diri mereka?
  • Lakukan evaluasi kinerjanya, baik secara formal maupun informal, di mana karyawan dapat melakukannya dengan baik, dan di mana mereka membutuhkan lebih banyak bantuan?

MEMERIKASA KEBUTUHAN BISNIS

Meskipun kebutuhan spesifik pekerjaan karyawan itu penting, namun juga sama pentingnya memikirkan kebutuhan bisnis secara keseluruhan. Apakah ditemukan kesenjangan keterampilan secara keseluruhan? Apakah ada fungsi tambahan yang diinginkan agar karyawan tersebut lakukan di masa depan? Dan bagaimana dengan tren dalam industri tersebut? Apakah ada teknologi baru yang orang tersebut harus diberikan pelatihan kerja untuk itu? Tren manajemen baru atau praktik bisnis agar mereka pahami?

AMBIL MASUKAN DARI KARYAWAN

Kadang kala karyawan juga memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang ingin mereka pelajari atau program pelatihan karyawan apa yang ingin mereka ikuti.

MEMBUAT RENCANA BERSAMA

Setelah mengumpulkan semua informasi tersebut, duduklah bersama karyawan tersebut dan buat rencana pelatihan kerja bersama. Ini adalah sesuatu yang perlu dilakukan secara teratur oleh perusahaan, setidaknya setahun sekali. Rencanakan program pelatihan dan pengembangan karyawan yang ingin difokuskan di tahun depan.

Bila perusahaan telah memutuskan keterampilan apa yang dibutuhkan oleh karyawan, kemudian memutuskan program perlatihan dan pengembangan SDM apa yang sesuai. Dan mulai menganggarkan biaya pelatihan karyawan.

Bagian penting dalam membuat rencana training karyawan adalah mendorong karyawan untuk menyarankan pelatihan yang dibutuhkan karyawan. Selama hal tersebut relevan dengan pekerjaan dan sesuai dengan anggaran biaya training karyawan, cobalah untuk mengakomodasi permintaan karyawan tersebut.