Apa itu etos kerja  atau work ethic? Pengertian etos kerja dapat diartikan sebagai pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau mencapai kesuksesan. Tentu Memiliki etos kerja yang baik tentu jadi impian semua perusahaan, karena dengan adanya etos kerja yang baik tentu akan menghasilkan output yang maksimal. Untuk itu beragam cara meningkatkan etos kerja karyawan harus dicoba oleh manajemen perusahaan.

Berikut beberapa manfaat etos kerja:

  • etos kerja yang baik dapat digunakan sebagai cara meningkatkan kinerja kerja.
  • etos kerja membuat proses kerja menjadi lebih terbuka, kekeluargaan, dan kebersamaan, sehingga sebuah kesalahan kerja dapat diperbaiki dengan cepat.
  • etos kerja juga sebagai cara meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
  • etos kerja yang baik juga sebagai cara membentuk team work yang baik, sehingga dapat menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama.

Berikut cara meningkatkan etos kerja karyawan

  1. Motivasi karyawan agar datang lebih awal ke kantor

Jika dalam sebuah perusahaan sudah memiliki karyawan yang datang pagi dan tidak pernah telat, dijamin karyawan tersebut menjunjung tinggi prinsip etika kerja. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai cara memotivasi karyawan yang malas datang pagi. Seperti pemberian reward dan punishment

  1. Memiliki sifat profesional di mana saja

Jadilah atasan yang rendah hati, dan bersahabat kepada karyawan. Fokuskan pada pekerjaan, pertahankan sifat profesional di mana saja. Jadi leader bisa bersahabat dengan anak buah, tapi tetap tunjukkan sikap profesional ketika sedang bekerja.

  1. Motivasi karyawan untuk memiliki inisiatif yang tinggi

Manajemen perusahan harus mampu untuk menstimulasi karyawan agar memiliki inisiatif yang tinggi saat mengerjakan pekerjaan atau projek baru. Tumbuhkan kepercayaan diri pada karyawan agar memiliki sifat optimis ketika mengerjakan projek tersebut. Bisa juga dengan cara meningkatkan kompetensi karyawan dengan mengikut sertakan pada program pelatihan karyawan.

  1. Memberikan apresiasi dan menghormati partisipasi karyawan

Memberikan apresiasi dan menghormati partisipasi karyawan dalam mengerjakan sebuah projek atau pekerjaan adalah suatu hal yang penting. Meskipun apresiasi hanya dalam bentuk hal kecil, tentu karyawan akan tetap senang dan merasa kerja kerasnya dihargai oleh perusahaan. Hingga akhirnya ia pun akan lebih komitmen untuk lebih kerja keras.

Tahukah kamu, bahwa workshop tidak sama dengan seminar? Perbedaannya ada pada keaktifan peserta, di mana peserta dari seminar bersifat lebih pasif dan hanya mendengarkan saja, sedangkan peserta workshop lebih aktif.

Macam-macam workshop ada 2, yaitu workshop dengan pelatihan langsung dan workshop berbentuk diskusi. Contoh acara workshop pelatihan langsung misalnya workshop bisnis, melukis, merangkai bunga, menulis, desain, dan lain sebagainya. Sedangkan workshop diskusi contohnya yaitu workshop ilmu marketing tentang alat pemasaran.

Selain itu workshop pada umumnya memiliki peserta lebih kecil agar proses pembelajaran lebih efektif. Terkadang workshop juga dilakukan dalam waktu yang lama, hingga berhari-hari dengan pembahasan dan praktik yang lebih banyak.

Selain pelatihan karyawan, mengikuti workshop juga bermanfaat untuk sebagai cara meningkatkan produktivitas kerja. Diantaranya,

  1. Menambah Skill dan Wawasan

Workshop yang lebih berbentuk diskusi dapat memberikan kesempatan untuk bisa bertukar pikiran dengan peserta lain, sehingga menambah wawasan serta sudut pandang baru.Sedangkan skill atau kemampuan, bisa didapatkan dengan paktik secara langsung. Ilmu yang dipraktikkan secara langsung biasanya lebih mudah dikuasai dibandingkan dengan ilmu yang hanya berupa materi.

  1. Bertemu dengan Ahli di Bidangnya

Pemateri atau orang yang memberikan materi dalam acara workshop tentu bukanlah orang sembarangan,biasanya adalah pakar dan profesional di bidang yang berkaitan dengan topik workshop tersebut. Ahli dan profesional yang memiliki pengalaman banyak akan membantu mendapatkan ilmu yang tidak bisa didapatkan di tempat lain.

  1. Menambah Networking

Manfaat mengikuti workshop tentunya dapat menemukan teman baru yang memiliki minat dan keahlian di bidang yang sama. Hal tersebut dapat menambah networking atau jaringan.

  1. Mencoba Bidang Baru

Workshop dengan tema lain juga sangat bermanfaat jika diikuti. Misalnya saja workshop melukis atau make up, yang dapat membantumemiliki keahlian bahkan hobi baru. Selama itu positif, mengikuti workshop dengan tema yang beragam bisa membuat kita memiliki lebih banyak skill.

  1. Menambah Ilmu Ketika Ingin Pindah Karier

Tidak semua orang memiliki karier dan jurusan kuliah sesuai dengan minat kerja. Hal itu bisa diatasi dengan mengikuti program pelatihan karyawan dan juga workshop yang bisa membantu mendapatkan skill baru sesuai minat kerja. Bahkan beberapa workshop memberikan sertifikat kepada peserta yang bisa digunakan untuk melamar pekerjaan baru.

  1. Membuka Kesempatan untuk Usaha Baru

Tidak hanya sebagai karyawan atau calon karyawan saja, workshop juga sangat berguna bagi yang ingin memulai sebuah usaha. Materi atau topik dari sebuah workshop sendiri beragam dan tidak hanya seputar bisnis saja.

Produktivitas sangat penting dalam dunia kerja. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah maksimum adalah tujuan utama. Namun tidak jarang penurunan produktivitas terjadi dalam perusahaan. Penyebab turunnya produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak hal diataranya kebiasaan-kebiasan dari karyawan itu sendiri. Berikut kebiasaan yang bisa menjadi faktor penghambat produktivitas di tempat kerja

  1. Terlalu sering mengeluh

Karyawan seperti ini terbiasa menilai tidak ada hal baik yang ia suka, tidak pernah bersyukur dengan tanggungjawab yang dipercayakan kepadanya. Sehingga mengerjakannya dengan berat hati dan hasilnya pun asal-asalan.

  1. Selalu mencari alasan

Karyawan jenis ini adalah yang tidak pernah mengakui kesalahannya dan suka mencari-cari alasan ketika diberi tanggungjawab sehingga menjadi penyebab turunnya kinerja kerja

  1. Tidak antusias dalam bekerja

Karyawan tidak memiliki motivasi dalam bekerja dan selalu terlihat lesu dan tidak bersemangat ketika diberi tugas. cara memotivasi karyawan menjadi salah satu alternatif cara meningkatkan produktivitas karyawan

  1. Tidak mau bekerja sama dengan rekan kerja

Tipe karyawan yang tidak mau membantu rekan kerjanya dan hanya fokus mengerjakan tugasnya tanpa peduli sedikit pun dengan rekan kerjanya.

  1. Suka bergosip

Orang seperti ini sangat suka menceritakan keburukan orang lain bahkan atasannya sekalipun dan waktu yang dimiliki habis hanya untuk berghibah

  1. Sok tahu segalanya

Karyawan jenis ini menganggap dirinya tahu segalanya dan malu bertanya pada rekan kerjanya yang lebih tahu banyak dibanding dirinya, sehingga kemampuannya tidak dapat berkembang dan menghambat pekerjaannya

  1. Multitasking

Kebiasaan ini berupa mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu bersamaan. Multitasking membuat karyawan tidak fokus pada pekerjaan atau tugas yang sedang dikerjakan.

  1. Menunda-nunda

Menunda-nunda adalah kebiasaan yang membunuh produktivitas kerja. Kebiasaan ini utamanya disebabkan oleh bayangan “penderitaan” saat mengerjakan suatu tugas.

  1. Datang terlambat

Datang terlambat dapat juga menurunkan produktivitas kerja. Selain itu, kebiasaan ini juga menghasilkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja

 

Kepemimpinan yang memotivasi adalah kepemimpinan yang membuat para karyawan merasa dibutuhkan kontribusinya. Seorang karyawan disebuah perusahaan membutuhkan motivasi agar karyawan semangat dalam bekerja dan membuat mereka merasa senang dalam bekerja, seorang atasan / leader memiliki peranan penting dalam memotivasi karyawan.

Motivasi karyawan tidak selalu mengenai materi, uang, prestis dan segala aspek dari karir seorang karyawan kecil artinya jika dia merasa tidak diperdulikan oleh atasannya. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai cara menumbuhkan motivasi kerja karyawan agar bekerja dengan giat. Berikut yang bisa dilakukan oleh para leader agar anggota tim nya terus termotivasi

  1. Tanyakan kepada karyawan terdapat kesulitan dan hambatan yang ditemui dalam melakukan pekerjaannya.
  2. Berikan pujian/ apresiasi yang memang pantas didapatkan, bukan sekedar basa-basi. Bentuk apresiasi sekecil apapun kepada karyawan, akan membuat karyawan termotivasi untuk selalu meningkatkan hasil kerjanya.
  3. Jangan pernah remehkan ide baru yang disampaikan karyawan, bila perlu mintalah karyawan untuk menyampaikan ide-ide baru mereka.
  4. Bangunlah keakraban, tanyakan hobi personal atau cerita tentang asal-usul dan keluarganya. Nilailah karakternya serta pahamilah kepribadian sang pegawai.
  5. Tetap menjaga karisma dan jangan terlalu berlebihan dalam memberikan penghargaan. Proporsional dan adil merata terhadap semua bawahan.
  6. Bantu karyawan untuk berkembang dan belajar. Dorong karyawan untuk selalu berkembang dan belajar, misalkan dengan mengikutsertakan dalam program pelatihan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan karyawan. Dengan begitu karyawan akan merasa selalu termotivasi akan kemampuannya dan pasti akan bermanfaat untuk perusahaan.

Meningkatkan semangat karyawan tentu saja berdampak besar pada kesejahteraan perusahaan. Semangat karyawan adalah jiwa perusahaan. Pemimpin harus selalu memastikan karyawan yang menjadi anggota timnya menikmati tugas mereka dalam pekerjaan dan menjadikan diri mereka bagian dari rencana perusahaan. Sehingga hal tersebut dapat menjadi cara meningkatkan produktivitas kerja.