Karyawan terbaik memutuskan untuk keluar dari perusahaan atau resign tentu karena berbagai macam alasan. Baik karena mereka harus mengikuti pasangan ke luar kota, hingga berbagai macam alasan internal di perusahaan.

 

Kehilangan karyawan terbaik telah menjadi hal yang tak hanya harus dibayar mahal menggunakan uang, tetapi juga dengan waktu dan tenaga. Karena itulah, sebuah manajemen SDM yang ideal sepatutnya bisa memperhatikan kesejahteraan karyawan yang telah bergabung lebih dahulu. Agar kamu lebih mengetahui apa saja penyebab karyawan terbaik resign, berikut ini ulasannya.

  1. Tidak ada perkembangan karier

Banyak karyawan yang merasa cenderung terjebak dalam pekerjaan yang menjemukan selama bertahun-tahun. Melakukan rutinitas yang sama berulang kali tanpa merasakan perubahan karir yang berarti. Hal ini menyebabkan karyawan dengan potensi terbaik merasa jenuh, dan perlahan mulai mempertimbangkan pilihan lain.

 

  1. Waktu kerja yang berlebihan

Kerja dengan waktu melebihi jam kerja normal atau overtime menjadi salah satu penyebab terbesar dari keputusan resign karyawan terbaik. Kondisi overtime memang hal yang saat ini sering terjadi, mengingat era semakin kompetitif, baik di lingkup perusahaan besar maupun perusahaan startup. Padahal rasa lelah, dan stress tinggi merupakan alasan yang perlu diketahui para petinggi perusahaan, apalagi di saat mereka memberlakukannya dalam situasi yang cukup genting.

 

  1. Kurang diapresiasi

Karyawan terbaik yang memiliki potensi tinggi bagi perusahaan namun tidak dihargai tentu akan berpikir untuk mencari pilihan lain. Hal ini normal mengingat setiap manusia memang ingin dihargai atas apa yang telah ia kerjakan. Apalagi jika mereka telah mengeluarkan seluruh kemampuan dan karya terbaiknya. Dengan mendapatkan penghargaan, selain dapat membuat karyawan merasa dihargai, hal ini juga dapat memotivasi.

 

Demikian hal – hal mengenai 3 penyebab utama karyawan resign yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan perusahaan & pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.

 

 

Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh mereka. Ketentuan umum mengenai kontrak diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia. Untuk dapat dianggap sah secara hukum, ada 4 syarat yang harus dipenuhi sebagaimana diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia:

 

  1. Kesepakatan para pihak
  2. Kecakapanpara pihak
  3. Mengenai hal tertentu yang dapat ditentukan secara jelas
  4. Sebab/causayang diperbolehkan secara hukum.

 

Kontrak sendiri memiliki 2 fungsi yaitu, fungsi yuridis dan ekonomis yang memiliki pengertian yang berbeda. Fungsi yuridis kontrak adalah memberikan kepastian hukum bagi para pihak sedangkan fungsi ekonomis kontrak adalah menggerakkan sumber daya dari nilai penggunaan yang lebih rendah menjadi nilai yang lebih tinggi.

 

Pada dasarnya perancangan yang dilakukan para pihak sebelum melakukan penandatanganan perjanjian/kontrak yang disebut dengan fase “prakontraktual”. Prakontraktual yang dilakukan perlu dilandasi oleh itikat baik para pihak sebagai acuan filosofisnya, sementara kepatutan atau kebiasaan yang baik sebagai acuan sosiologisnya, sehingga dapat menghasilkan rancangan perjanjian/kontrak yang mengakomodasi dan memfasilitasi kehendak dan pertukaran kepentingan bisnis para pihak dengan pasti dan efesien, serta menjamin terwujudnya keadilan dalam proses pengayaan kekayaan di antara para pihak yang akan membuat perjanjian/kontrak.

 

Menurut Suhardana, terdapat 2 (dua) aspek yang perlu diperhatikan dalam perancangan sebuah perjanjian/kontrak, yaitu:

  1. Aspek akomodatif, artinya perancangan perjanjian/kontrak harus mempu kebutuhan dan keinginan yang sah, yang terbentuk dalam transaksi bisnis mereka ke dalam kontrak bisnis yang dicangnya;
  2. Aspek legalitas, artinya perancang kontrak harus mampu menuangkan transaksi bisnis para pihak ke dalam kontrak yang sah dan dapat dilaksanakan;

Dalam penyusunan sebuah kontrak ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan sebagai berikut,

  • Pembuatan Draft pertama, yang meliputi:
  1. Judul kontrak, dalam kontrak harus diperhatikan kesesuaian isi dengan judul serta ketentuan hukum yang mengaturnya, sehingga kemungkinan adanya kesalahpahaman dapat dihindari.
  2. Pembukaan, biasanya berisi tanggal pembuatan kontrak.
  3. Pihak-pihak dalam kontrak, Perlu diperhatikan jika pihak tersebut orang pribadi serta badan hukum, terutama kewenangannya untuk melakukan perbuatan hukum dalam bidang kontrak.
  4. Premis/Racital, yaitu penjelasan resmi/latar belakang terjadinya suatu kontrak.
  5. Isi kontrak, bagian yang merupakan inti kontrak. Yang memuat apa yang dikehendaki, hak, dan kewajiban termasuk pilihan penyelesaian sengketa.
  6. Penutup, memuat tata cara pengesahaan suatu kontrak.

 

  • Saling Menukar Draft Kontrak.

Proses pertukaran ini bagian dari proses negosiasi diantara para pihak yang akan membuat kontrak.

  • Jika Perlu Diadakan Revisi.

Jika dirasakan ada yang tidak sesuai, maka draft kontrak tersebut dapat dilakukan perbaikan.

  • Dilakukan Penyelesaian Akhir.

Penyelesaian akhir ini memastikan kembali seluruh klausula sudah disepakati oleh para pihak.

  • Penutup yang ditandai dengan Penandatanganan Kontrak Oleh Masing-Masing Pihak.

Demikian hal – hal mengenai cara penyusunan kontrak kerja yang baik yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan perusahaan & pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

Human Resource Development atau HRD adalah divisi yang memegang tanggung jawab pada keefektifan sumber daya manusia perusahaan. Divisi HR atau HR Team tidak hanya memiliki fungsi untuk mengatur hubungan baik sesama karyawan maupun karyawan dengan atasan. Tetapi ada banyak tugas dan tanggung jawab penting lain terutama terkait dengan bidang Human Resource Management. Karena divisi ini memiliki peran penting, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk membangun HR Team, agar dapat meningkatkan performa perusahaan khususnya di bidang human resource.

Menjalankan sebuah bisnis di perusahaan pastinya tidak bisa ditangani oleh satu orang, maka dari itu, sebagai pemilik perusahaan Anda membutuhkan beberapa divisi yang akan membantu dalam proses bisnis, salah satunya adalah divisi HR.

Lalu bagaimana cara membangung HR Team agar dapat menghasilkan performa terbaik?

  1. Pahami Tujuan Perusahaan

Sebagai orang yang akan berkecimpung untuk mengelola sumber daya manusia, hal pertama yang harus dilakukan seorang HRD adalah paham akan tujuan perusahaan. Karena dengan memahami hal tersebut akan membantu HRD untuk mengarahkan sdm sesuai dengan tujuan perusahaan. Oleh karena itu penting untuk memiliki HR yang mempunyai kesamaan visi dan misi yang sama dengan perusahaan.

 

  1. Seimbangkan Tugas HR Specialist dan Generalis!

Dalam membangun performa HR Team, perhatikan tugas antara HR Specialist dan juga generalis. HR Generalist dapat menangani semua masalah tentang sumber daya manusia seperti penggajian, tunjangan, orientasi karyawan, dan juga kebijakan sdm. Sedangkan HR Specialist lebih berfokus pada segmen kerja tertentu seperti administrasi tunjangan, perekrutan dan hubungan antar karyawan. Jadi dalam membangun performa HR Team, tugas dari HR Generalist maupun Specialist harus saling berkesinambungan.

 

  1. Pilih Anggota yang Memenuhi Kualifikasi Unggulan

Anggota HR Team juga harus memiliki sifat dan juga skill yang memenuhi standar HRD. Mereka harus dapat mengambil setiap keputusan berdasarkan data, pintar mencari solusi, dan memiliki emosional yang stabil. Karena divisi HRD pada dasarnya bekerja dengan menemui banyak kepribadian yang berbeda-beda.

 

Demikian hal – hal mengenai 3 langkah membangun HR Team yang baik yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan bisnis & pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.

Cara membuat SOP yang tepat pada sebuah perusahaan menjadi hal yang penting.  Pada dasarnya adanya SOP atau biasa disebut dengan Standart Operating Prosedur pada suatu perusahaan memiliki manfaat dari SOP sendiri cukup banyak yang dapat membantu perusahaan dalam mengatur kegiatan-kegiatan yang ada. Tentunya agar kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan dapat berlangsung dengan baik maka membutuhkan SOP yang baik dan anggota atau seluruh pihak yang terkait dapat memahami SOP tersebut. Sebaliknya jika sebuah perusahaan tidak memiliki SOP yang baik maka secara tidak langsung akan mengakibatkan kemunduran dan kegagalan.

Lalu bagaimana cara membuat SOP yang baik? Berikut uraiannya:

 

  1. Melakukan kerjasama

Melakukan kerjasama ini memiliki artian bahwa saat membuat SOP perlu adanya seseorang atau tim untuk melakukan diskusi. Diskusi pada saat membuat SOP ini akan mendorong untuk menghasilkan suatu peraturan yang lebih baik dibandingkan dengan membuat SOP seorang diri. Hal tersebut dikarenakan dapat saja muncul sebuah pemikiran yang lebih baik yang mampu memberikan kesepakatan atau dapat dikatakan menghindari adanya yang terlewat dalam membuat SOP. Selain itu, sebaiknya dalam membuat SOP yang disusun oleh tim alangkah baiknya tim tersebut memiliki perwakilan sesuai bidang atau bagian didalam suatu perusahaan. Sehingga hal ini akan cukup efektif dalam membuat SOP yang baik dan tepat.

  1. Menentukan sasaran

Dalam membuat SOP lebih baik jika sebelumnya telah memiliki sasaran untuk siapa SOP tersebut dibuat. Tentunya SOP memiliki sasaran yang berbeda-beda sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Sehingga adanya sasaran yang tepat ini mampu memberikan acuan untuk membuat SOP yang tepat pula. Selain itu, dalam membuat SOP akan lebih terfokus sesuai dengan bidang atau bagian yang sesuai dengan sasaran.

 

  1. Memberikan penjelasan yang baik

Dalam sebuah peraturan atau kebijakan dalam suatu perusahaan, penerapan SOP yang telah dibuat harus memberikan penjelasan yang baik. Baik itu terkait dengan waktu dan tepat pelaksanaan suatu kegiatan ataupun susunan kalimat yang tidak menimbulkan pandangan yang berbeda. Hal ini jika dilakukan dengan baik maka akan memberikan dampak seperti pelaksanaan kegiatan yang ada dapat berjalan optimal.

 

  1. Menyusun alur kerja

Dalam membuat dan melaksanakan SOP pada suatu perusahaan membutuhkan beberapa form pendataan seperti penyusunan alur kerja, instruksi kerja, dan lain sebagainya. Sehingga ketika melaksanakan SOP pun akan lebih tertata sesuai dengan bidang atau bagian masing-masing pada saat mengerjakan suatu pekerjaan. Selain itu dapat memberikan dampak untuk kinerja yang lebih optimal pada masing-masing karyawan yang ada di suatu perusahaan.

 

  1. Melakukan implementasi dan evaluasi

Setelah membuat SOP yang tepat maka cara selanjutnya adalah melakukan implementasi sesuai dengan yang telah diatur dalam SOP. Setelah itu, melakukan evaluasi apakah SOP yang dibuat sudah mampu dijalankan dengan efektif. Jika sudah maka harus terus dipertahankan dan tetap melakukan pengawasan. Jika belum maka perlu adaya evaluasi untuk mencari solusi dan mengganti peraturan yang sekiranya kurang tepat. Apabila suatu perusahaan memiliki permasalahan terkait pembuatan SOP maka dapat menggunakan jasa konsultan yang memiliki keahlian terkait SOP sehingga akan menambah wawasan dan menghasilkan SOP yang efektif.

 

Demikian hal – hal mengenai cara menyusun SOP yang tepat yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & pengembangan perusahaan sesuai kebutuhan organisasimu.

Work Life Balance adalah suatu keadaan dimana karyawan dapat memperoleh keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupannya. Untuk dapat mencapainya, karyawan perlu mengatur waktu dengan sebaik mungkin agar tanggung jawabnya untuk menyelesaikan tugas tetap dapat dipenuhi namun di sisi yang lain karyawan tetap bisa memperhatikan kebutuhan pribadinya. Oleh karena itulah, para karyawan yang ingin menciptakan Work Life Balance banyak yang mengharapkan sistem kerja fleksibel.

 

Saat ini, Work Life Balance menjadi aspek penting untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Dengan menjaga keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, karyawan dapat terhindar dari stress. Selain itu, keseimbangan yang dicapai juga dapat mencegah kelelahan yang berlebihan di tempat kerja. Memiliki target yang sesuai

Berikut kita bahas bagaimana cara perusahaan dalam menciptakan work-life balance:

  1. Tawarkan sistem kerja yang fleksibel

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemudahaan akses internet, sistem kerja fleksibel seperti kerja remote atau Work From Home memang menjadi semakin mudah untuk diaplikasikan di perusahaan. Melalui sistem kerja ini, perusahaan dapat mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau lokasi lain di luar kantor.

Dengan demikian, karyawan akan memiliki lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Selain itu, kerja remote atau WFH juga memberi lebih banyak kesempatan bagi para karyawan untuk melakukan keperluan pribadinya seperti berolahraga, bermain dengan hewan peliharaan, atau bahkan membersihkan rumah. Karyawan juga tidak perlu lagi mengalami kemacetan di perjalanan sehingga mereka dapat memulai pekerjaannya dengan pikiran yang lebih tenang dan jernih.

 

  1. Dorong karyawan untuk mengambil waktu istirahat

Bekerja secara berlebihan selama berjam-jam tanpa mengambil jeda untuk beristirahat dapat berakibat buruk pada kesehatan dan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, penting bagi sebuah perusahaan untuk mengingatkan karyawannya untuk mengambil waktu istirahat mereka. Selain itu, perlu kita ingat bahwa setiap tahunnya karyawan memiliki hak untuk cuti. Jadi, ada baiknya jika tim HRD juga mengingatkan jatah cuti yang dimiliki oleh masing-masing karyawan.

 

  1. Tinjau beban kerja karyawan secara teratur

Salah satu penyebab Work Life Balance yang tidak dapat dicapai adalah karena karyawan memiliki beban kerja yang terlalu banyak. Akibatnya, karyawan memilih untuk memanfaatkan waktu yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut tanpa mengambil waktu untuk beristirahat. Untuk menghindari hal ini, ada baiknya jika perusahaan atau manajer tim dapat secara reguler meninjau kembali beban kerja masing-masing karyawan.

 

Demikian hal – hal mengenai 3 cara perusahaan dalam menciptakan work-life balance yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan perusahaan & pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.