Banyak alasan yang menjadi penyebab karyawan resign. Tidak hanya karena faktor pribadi tadi bisa juga karna faktor internal perusahaan. Ingin tahu apa saja? Simak ulasannya berikut!

Apa yang kamu rasakan ketika mendengar karyawan ingin resign? Tentu hal ini akan membuat kamu kecewa bukan. Dalam sebuah perusahaan, memang cukup sulit untuk mempertahankan karyawan. Meski tidak selalu berarti negatif, namun banyak dan seringnya karyawan resign bisa jadi karena ada sesuatu yang tidak beres di perusahaan. Tidak mungkin karyawan resign tanpa memiliki alasan yang jelas. Tentunya banyak atau seringnya karyawan resign akan memberikan dampak bagi perusahaan. Apalagi jika karyawan tersebut sangat berkualitas, tentu hal ini akan membuat perusahaan kehilangan aset berharganya. Pada beberapa kasus mungkin penyebab karyawan resign karena alasan pribadi. Namun, bisa saja penyebabnya karena faktor internal dari perusahaan. Berikut ini adalah penyebab karyawan resign yang sering terjadi.

 

  1. Stagnasi

Penyebab karyawan resign yang pertama ialah stagnasi. Semua orang dalam bekerja ingin berkembang dan maju. Ketika mengetahui bahwa tidak ada kesempatan untuk maju dan berkembang, karyawan akan merasa harus mencari di tempat lain.

  1. Bekerja terlalu berat

Penyebab karyawan resign selanjutnya bisa karena stres yang berkepanjangan dan perasaan terbebani. Pekerjaan yang terlalu berat akan membuat karyawan memilih untuk keluar dari perusahaan. Hal ini sering terjadi pada karyawan yang dianggap paling teladan dan berkomitmen. Karena kinerjanya yang bagus, mereka cenderung dibebani dengan pekerjaan berlebih.

 

  1. Masa depan suram

Tidak ada karyawan yang ingin bekerja dalam suatu perusahaan yang memiliki visi dan misi yang besar tapi ternyata tidak berkembang. Tentunya karyawan tidak ingin menghabiskan ilmu dan bakatnya untuk mendukung sesuatu yang tidak jelas akan masa depannya.

 

  1. Kurang penghargaan

Penyebab karyawan resign karena mereka merasa kurang dihargai. Bahkan orang paling tidak peduli pun akan menginginkan suatu penghargaan terhadap pekerjaan mereka. Karyawan tentu ingin diberikan penghargaan atas prestasi yang telah mereka berikan terhadap perusahaan. Penghargaan tidak selalu berbentuk gaji atau bonus, tapi bisa juga ucapan sederhana sebagai bentuk terima kasih atas usaha mereka. Tentunya hal itu akan membangkitkan semangatnya untuk bekerja lebih baik.

 

  1. Kurang kepercayaan

Ketika menjadi karyawan tentu dapat menilai apakah perusahaan tersebut mempercayai mereka atau tidak. Namun, apabila karyawan sudah merasa tidak diberi kepercayaan oleh perusahaan, mereka akan lebih memilih untuk resign. Untuk itu penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat lebih memberi kepercayaan kepada para karyawan.

 

Demikian hal – hal mengenai pentingnya mengetahui penyebab karyawan resign yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Improvement Focus. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Apabila Kamu baru pertama kali membuka usaha dan bingung bagaimana menghitung besarnya kompensasi bagi karyawan, maka kami akan memaparkannya secara lengkap di artikel ini. Pertama-tama, upah pokok.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, upah pokok harus bernilai minimal 75% dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap. Perhitungan upah pokok ini bisa didasarkan pada tiga hal, yaitu rata-rata nilai pekerjaan tersebut di pasaran, lokasi pekerjaan, dan kontribusi karyawan terhadap perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, upah karyawan di bidang IT berkisar antara 4 juta hingga 25 juta, sementara upah karyawan di bidang Human Resouces berkisar di antara 2 juta hingga 13 juta. Selain itu, lokasi pekerjaan juga berpengaruh besar terhadap gaji karyawan. Misalnya, Kamu mungkin harus membayar upah yang lebih tinggiuntuk karyawan yang bekerja di Jakarta dibandingkan dengan karyawan yang bekerja di Jawa Tengah. Hal ini karena UMP Jakarta cenderung lebih tinggi, begitu juga dengan biaya hidupnya.

Selain itu, kontribusi karyawan terhadap perusahaan juga menjadi faktor yang penting. Karyawan yang memberikan pengaruh besar terhadap kemajuan perusahaan bisa mendapatkan kompensasi yang lebih besar dibandingkan rekan-rekannya.

Lalu, bagaimana cara menghitung kompensasi karyawan yang tidak bekerja secara sebulan penuh? Apabila perusahaan dalam keadaan mendesak dan sangat membutuhkan tenaga kerja, maka mau tidak mau mereka harus mempekerjakan karyawan dari tengah bulan atau bahkan mendekati akhir bulan.

 

Untuk kasus serupa, maka dapat dilakukan perhitungan gaji prorata. Cara menghitungnya pun cukup mudah.

Untuk gaji prorata yang dihitung berdasarkan hari kerja, maka :

= (jumlah hari kerja/jumlah hari kerja sebulan) x gaji dalam satu bulan

Sebagai ilustrasi, Ryan memiliki gaji per bulan sebesar Rp 4.000.000. Ia bekerja mulai dari tanggal 15 Agustus dengan waktu kerja 5 hari/Minggu. Berapakah gaji Ryan?

 

Ryan bekerja mulai dari tanggal 15 Agustus hingga 30 Agustus, yaitu sebanyak 12 hari kerja. Apabila dihitung dengan menggunakan rumus diatas, maka

= (12 hari/22 hari) x Rp 4.000.000,00

= Rp 2.181.818,00

Bila dibulatkan, maka Ryan menerima gaji sebesar Rp 2.182.000,00.

 

Sementara itu, terdapat juga kasus lain yang mana karyawan tidak bekerja dalam rentang jam yang sama setiap harinya. Dalam kasus tersebut, maka harus dilakukan perhitungan gaji prorata  berdasarkan jam kerja. Rumus yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

= (1/173) x jam kerja dalam satu hari x jumlah hari kerja x gaji dalam satu bulan

 

Sebagai contohnya, Susi menerima gaji sebesar Rp 3.500.000,00 per bulan. Ia bekerja mulai dari tanggal 15 agustus

, namun pada dua hari pertama, ia hanya bekerja selama 7 jam, sementara sisanya 8 jam. Lalu, bagaimana cara menghitung kompensasi upah untuk Susi?

 

Gaji Susi per jamnya adalah sebagai berikut :

 

= 1/173 x Rp 3.500.000,00

= Rp 20.231,00

 

Sementara itu, gaji Susi selama masa kerjanya adalah =

 

= ( 10 hari x 8 jam x Rp 20.231,00) + ( 2 hari x 7 jam x Rp 20.231,00)

= Rp 1.901.714,00

 

Demikian hal – hal mengenai cara perhitungan kompensasi pada karyawan yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Improvement Focus. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Salah satu hal yang menjadi perhatian dari seorang karyawan adalah perilaku mereka ketika berada di lingkungan kerja. Bahkan di beberapa instansi telah memasukkan baik buruknya perilaku karyawan sebagai salah satu indikator untuk menilai kinerja mereka. Sebagai konsekuensi, biasanya dikaitkan dengan pemberian tunjangan gaji karyawan.

Sebelumnya kita akan menjelaskan salah satu pendapat tokoh bahwa generasi milenial dan generasi Z menurut Benesik, Csikos, dan Juhes. Menurut mereka, generasi milenial adalah orang-orang yang lahir di tahun 1980 – 1995; Sedangkan generasi Z adalah yang lahir pada rentang 1995 – 2010

Berikut kami buatkan beberapa cara komunikasi yang baik di tempat kerja. Yuk simak!

 

  • Karakteristik Generasi Milenial

Ada beberapa karakteristik perilaku generasi milenial yang perlu kita tahu. Terutama berkaitan dengan upaya kita untuk meningkatkan produktifitas mereka sebagai karyawan. Apa saja hal-hal yang menjadi karakteristik mereka?

  1. Percaya Diri

Umumnya generasi milenial adalah mereka yang memiliki rasa percaya diri. Terutama ketika mengungkapkan pendapat, bahkan ketika harus berdebat di depan publik. Maka tak heran jika banyak yang salah mengartikan bahwa mereka seoalh tipikal orang yang susah diatur. Jika kita kebetulan memiliki karyawan atau rekan kerja generasi milenial, ada baiknya kita memberi ruang diskusi dengan mereka. Mendengar pendapat dan berdialog dengan mereka adalah cara yang tepat untuk mengatasi dampak buruk yang bisa muncul dari perilaku mereka.

 

  1. Kreatif

Seringkali ide dan gagasan yang keluar dari pemikiran mereka merupakan sesuatu yang fresh dan kreatif. Bisa jadi karena aktivitas mereka yang begitu dekan dengan teknologi sehingga banyak informasi yang mereka akses. Secara tak sadar hal itu menambah nalar kritis mereka dalam memutuskan suatu masalah. Tentu saja akan lebih produktif jika kreatifitas mereka kita fasilitasi. Minimal dengan memberikan media untuk merealisasikan ide-ide dan gagasan mereka.

 

  1. Pandai Bersosialisasi

Sisi positif lain dari generasi milenial adalah karakter mereka yang pandai bersosialisasi. Mereka bisa dengan mudah berbaur bersama orang-orang yang ada dalam komunitas mereka. Bahkan dalam media social pun mereka tampak humble berinteraksi dengan pengguna media social lainnya. Meskipun belum pernah bertemu dalam dunia nyata. Hal ini memudahkan kita dalam berinteraksi dengan mereka.

  • Karakteristik Generasi Z

Lalu bagaimana dengan karakteristik perilaku para generasi Z? Apakah enggak jauh beda dengan generasi milenial atau justru sangat berbeda? Konon mereka yang masuk dalam kelompok ini tumbuh menggunakan teknologi dan fasilitas yang modern. Bahkan bisa dibilang sejak lahir mereka sudah terpapar oleh gadget dan media online.

 

  1. Ambisius

Karakter ambisius merupakan salah satu yang membedakan antara generasi Z dengan generasi milenial. Para karyawan yang tergolong generasi Z sering terlihat lebih berapi-api atau termotivasi ketimbang karyawan milenial. Bisa jadi karena generasi Z sebagian besar merupakan fresh graduate atau para generasi yang baru memasuki dunia kerja. Bagi kita yang bekerja sama dengan generasi Z ada baiknya memanfaatkan semangat itu untuk meningkatkan produktivitas mereka. Memberi support yang baik agar mereka bisa menjaga performance kerja untuk perusahaan.

 

  1. Menyukai Kebebasan

Jangan heran jika turn over di suatu perusahaan sangat tinggi. Terutama perusahaan yang sebagian besar karyawannya adalah para generasi Z yang memang menyukai kebebasan. Mereka bisa dengan mudah memutuskan untuk berpindah ke perusahaan lain ketika tahu di perusahaan tersebut mampu memberi gaji lebih besar. Mereka juga bisa dengan mudah memutuskan untuk resign ketika merasa enggak cocok dengan peraturan yang berlaku.

Itulah kenapa di era sekarang banyak berdiri co working space dan kantor-kantor yang didesain memanjakan karyawannya. Dengan memberi keleluasaan kepada karyawan untuk berangkat kerja sesuka mereka. Dengan catatan mampu menyelesaikan target pekerjaan yang disepakati bersama.

 

  1. Ingin Kepastian

Kepastian dalam hal ini adalah menyangkut kepastian gaji yang akan mereka terima, tunjangan, fasilitas, asuransi, dan lain sebagainya yang harus disepakati di awal perjanjian kerja. Bisa dibilang ini menjadi sebuah jaminan bagi mereka dalam mengamankan keuangan yang mereka dapatkan dari pekerjaan.

Ada beberapa anggapan bahwa generasi Z menjadikan uang sebagai salah satu hal utama yang mereka pertimbangkan untuk memilih pekerjaan. Jika mereka tahu di sebuah perusahaan yang mereka tempati kurang bisa memberi jaminan keuangan yang cukup, bisa dipastikan bahwa mereka akan memilih untuk bekerja di tempat lain.

 

Demikian hal – hal mengenai hal – hal yang perlu kamu perhatikan dalam menghadapi generasi milenial dan gen-z yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Siapa sih yang menolak dikasih penghargaan atau hadiah saat pekerjaannya berhasil? Pastinya semua orang akan merasa dihargai apabila hasil pekerjaannya diakui. Lain halnya apabila seorang karyawan melakukan kesalahan, mereka harus bisa ditegur agar tidak mengulangi kesalahan yang sama pada kemudian hari. Itulah salah satu contoh kecil pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan.

Berikut kami buatkan beberapa pengaruh penerapan reward and punishment dalam perusahaan. Yuk simak!

 

  • Pengaruh Reward

Reward memberikan banyak dampak positif terhadap kinerja karyawan, seperti:

  1. Meningkatkan Kebahagiaan Karyawan

Seperti yang dijelaskan di awal, semua orang pasti bahagia apabila hasil kerjanya diakui. Apalagi diberikan reward setelah melakukan pencapaian, kebahagiaan mereka pasti semakin meningkat. Nilai plusnya adalah kebahagiaan mereka pastinya akan berpengaruh pada kinerja kerja. Mereka akan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan karena prestasi mereka diakui.

  1. Meningkatkan Kepercayaan Kedua Belah Pihak

Dengan memberikan reward, kepercayaan yang dibangun oleh karyawan terhadap perusahaan semakin bertambah, sehingga mereka bisa setia dalam bekerja. Semakin besar kepercayaan karyawan, semakin besar pula kinerja yang diberikan untuk perusahaan. Alhasil, hasil kerjanya selalu berbuah baik hari demi hari.

  • Pengaruh Punishment

Punishment memang memberikan dampak yang tidak menyenangkan, namun bisa membantu meningkatkan kinerja karyawan. Ini adalah detail rinci pengaruh punishment terhadap kinerja karyawan:

 

  1. `Memperbaiki Kinerja Karyawan

Ketika memberikan punishment, jangan lakukan dengan tujuan untuk menghancurkan kinerja karyawan. Berikan punishment agar mereka bisa memperbaiki kinerja dan kesalahan yang diperbuat.

  1. Mendisiplinkan Perilaku Karyawan

Dengan punishment dapat membuat karyawan semakin disiplin dalam bekerja.

 

Demikian hal – hal mengenai pengaruh penerapan reward and punishment dalam perusahaan yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan dan pengembangan karyawan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Setiap perusahaan tentunya menginginkan karyawannya betah di perushaannya. Hal ini tentunya bukan hal simple yang mana setiap perusahaan memiliki kebijakan dalam menjaga karyawannya serta berusaha untuk menghindari terjadinya turnover karyawan. Berikut kita ulas 3 benefit utama yang membuat karyawan betah di perusahaanmu.

 

  1. Gaji dan Tunjangan yang sesuai

Setiap karyawan mengharapkan gaji dan tunjangan yang sesuai atas pekerjaannya. Hal ini yang harus benar – benar diperhatikan perusahaan.

  1. Lingkungan yang nyaman

Setiap karyawan sangat mengharapkan lingkungan kerja yang nyaman yang jauh dari ragam masalah atau tekanan yang dirasa tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, baik dari perusahaannya maupun rekan kerjanya.

  1. Fasilitas yang memadai

Bagaimana karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan bersemangat, sedangkan fasilitas perusahaan sangat jauh dari kata nyaman dan sesuai. Misalnya, sanitasi, tempat ibadah, akses komunikasi dengan atasan. Hal tersebut merupakan contoh sederhana dari fasilitas yang semestinya dapat diperoleh setiap karyawan.

 

Demikian hal – hal mengenai hal – hal mengenai 3 benefit utama untuk membuat karyawanmu betah bekerja pada perusahaanmu. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan & pengembangan karyawan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.