PCD (Post Concert Depression) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih atau kehilangan yang dialami seseorang setelah menghadiri konser atau acara musik yang mereka nantikan dengan sangat bersemangat. Meskipun PCD tidak tergolong sebagai gangguan klinis, tetapi banyak orang yang merasakan gejala-gejala yang mirip dengan depresi setelah mengalami peristiwa ini.

Beberapa gejala PCD yang mungkin dialami antara lain:

  • Perasaan kecewa atau sedih yang mendalam setelah konser berakhir dan kembali ke kehidupan sehari-hari.
  • Merasa kehilangan atau kekosongan setelah mengalami pengalaman yang begitu intens dan menggembirakan di konser.
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya dianggap menyenangkan atau memerlukan motivasi untuk dilakukan.
  • Kehilangan selera makan atau tidur yang buruk.

 

Meskipun PCD tidak termasuk dalam gangguan kesehatan mental yang terdaftar, perasaan sedih dan kekosongan yang dirasakan dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang. Beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas gejala PCD antara lain pengalaman pribadi, harapan yang diharapkan, dan dukungan sosial yang diterima setelah konser berakhir.

 

Secara umum, PCD memang benar-benar ada dan banyak orang yang mengalaminya setelah menghadiri konser atau acara musik yang mereka sukai. Namun, gejalanya umumnya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan berbagai cara seperti berkumpul bersama teman-teman yang juga menghadiri konser, mendengarkan kembali musik yang dimainkan selama konser, atau mencari hiburan yang lain.

 

Demikian hal – hal mengenai fakta menarik tentang PCD yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

Generation gap bisa disebut juga dengan istilah kesenjangan generasi. Istilah ini sebenarnya merujuk pada perbedaan opini yang terjadi antara satu generasi dengan generasi lainnya. Hal ini biasanya berkaitan dengan suatu keyakinan atau mungkin politik dan nilai lainnya. Kesenjangan generasi ini biasa terjadi antara kaum muda dan golongan orang yang lebih tua seperti misalnya orang tua ataupun golongan kakek dan nenek.

 

Kesenjangan ini sebenarnya sudah sering kita jumpai dimana saja. Termasuk pula di dunia kerja misalnya di sebuah perusahaan. Pada sebuah perusahaan bisa pula terjadi kesenjangan antara dua generasi misalnya generasi muda dan generasi tua.

 

Perbedaan pandangan dan nilai bisa saja mengakibatkan dua generasi ini saling bertentangan pendapat. Bila hal ini terus dibiarkan maka kondisi kerja bisa menjadi kacau. Oleh karena itu adanya kesenjangan di antara berbagai generasi ini tidak dapat disepelekan dan tidak dapat dibiarkan begitu saja. Justru hal ini haruslah diatasi sehingga kondisi kerja di perusahaan dapat semakin kondusif bagi para pekerja. Berikut kita bahas cara mengatasi generation gap!

 

  1. Memiliki target yang sesuai

Kebanyakan generasi muda umumnya terbiasa dengan kehidupan yang serba mudah dan praktis. Akibatnya kebanyakan generasi muda di zaman sekarang ini seringkali menginginkan kehidupan yang terkesan instan. Hal ini mengakibatkan generasi muda sekarang ini terbiasa memiliki rencana untuk jangka pendek saja.

Perencanaan biasanya dilakukan bukan untuk tujuan jangka panjang. Tentu saja hal ini berbeda dengan generasi tua yang selalu memikirkan rencana untuk dapat mencapai tujuan jangka panjang. Oleh karena itu perusahaan dapat membuat sistem kerja partner agar generasi muda bisa turut mengubah mindset hingga memiliki perencanaan matang. Setidaknya mindset yang dimiliki haruslah bertujuan untuk mencapai target jangka panjang.

 

  1. Menghindari generation gap melalui komunikasi

Kesenjangan generasi yang ada pada suatu perusahaan memang perlu untuk diatasi agar tidak terjadi secara berlarut-larut. Untuk mengatasinya maka perusahaan bisa menganjurkan para karyawan untuk dapat saling berkomunikasi antara yang satu dengan yang lain. Bahkan sebisa mungkin komunikasi ini dapat terjalin dengan baik walaupun berbeda generasi. Artinya antara generasi muda dengan generasi tua bisa saling menjalin komunikasi secara baik dan tidak berkendala.

Perusahaan juga bisa mengadakan komunikasi terbuka. Misalnya saja dengan cara mengadakan gathering atau bisa juga mengadakan rapat yang melibatkan generasi mmuda dan generasi tua di perusahaan. Tentunya hal ini akan memberikan dampak yang baik bagi perusahaan. Sebab komunikasi yang terjalin secara lancar di antara seluruh pekerja dapat membuat suasana kerja menjadi harmonis.

 

  1. Mengemukakan ide yang tepat

Seringkali ide atau pendapat hanya dilontarkan oleh generasi tua. Hal ini berkaitan dengan adanya anggapan bahwa generasi tua lebih memahami sebuah proses. Hal ini juga berkaitan dengan adnaya anggapan bahwa generasi tua memilikipengalaman yang lebih banyak sehingga berbagai masukannya bisa saja tepat.

Namun sebenarnya generasi muda perlu diberi wkatu dan tempat untukbisa mengemukakan ide atau pendapatnya. Sebab umumnya generasi muda merupakan generasi yang penuh dengan ide cemerlang. Segala idenya bisa saja kreatif dan inovatif. Oleh karena itu perusahaan perlu menerima berbagai masukan dan saran dari dua generasi yang berbeda ini. Mungkin saja pendapat dari generasi muda bisa menjadi saran yang sangat baik untuk perkembangan perusahaan Anda.

 

  1. Mengoptimalkan teknologi generation gap

Di era digital seperti sekarang ini rupanya setiap proses operasional perusahaan tidak luput dari peran media elektronik. Tidak hanya media elektronik saja tetapi perkembangan perusahaan juga diiringi dengan adanya perkembangan teknologi yang digunakan di dalamnya.

Oleh karena itu baik generasi muda maupun generasi tua sebaiknya sama-sama dianjurkan untuk dapat memaksimalkan penggunaan teknologi yang ada. Bahkan sebaiknya setiap pekerja dapat menggunakan teknologi yang ada di perusahaan secara optimal. Jika memang ada karyawan yang mengalami kesulitan maka perusahaan bisa mengadakan pelatihan secara khusus untuk karyawan tersebut. Maka nantinya tiap karyawna akan menjadi mahir dalam mengoptimalkan penggunaan teknologi di perusahaan.

 

Demikian hal – hal mengenai 4 cara perusahaan dalam mengatasi generation gap yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan perusahaan & pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.

Berikut kami ringkas 5 trik jitu lolos seleksi kerja :

 

  1. Pilih bidang yang sama

Jika kamu memilih untuk melamar pekerjaan pada bidang yang sama dengan posisi kamu saat ini, maka pihak HRD akan melihatnya sebagai satu nilai plus. Kamu bisa menggunakan pengalaman kerja yang ada saat ini atau sebelumnya, untuk meningkatkan posisi tawarmu.

 

  1. Gunakan istilah khusus di bidangmu

Pakai istilah-istilah teknis yang biasa digunakan dalam bidangmu. Misalnya, kamu melamar untuk posisi Product Manager. Maka, kamu bisa sertakan Scrum, atau Agile dalam cover letter maupun mendiskusikannya saat wawancara kerja.

  1. Sebut gaji dengan jujur

Pada kenyataannya pertanyaan dari HRD tentang gaji di kantor sebelumnya, dan ekspektasi gaji yang kamu inginkan kerap membuat dilema. Namun percayalah, kejujuran adalah hal terbaik. Hindari berbohong soal gajimu saat ini.

 

  1. Pasang foto profesional

Jika kamu memang menyertakan foto dalam CV, pastikan fotomu nampak profesional. Hindari menggunakan berbagai efek demi membuat wajah lebih cantik, atau lebih tampan di foto.

Pasalnya, hal ini justru akan membuat fotomu nampak tidak profesional, dan akhirnya membuat HRD mengurungkan niatnya untuk merekrutmu. Ingatlah untuk mengenakan pakaian formal, seperti blazer saat membuat pasfoto. Ini menjadi akan nilai plus di mata HRD.

 

  1. Perhatikan cover letter dengan baik

Cover letter berfungsi untuk mencerminkan dirimu dan bagaimana kemampuanmu. Oleh karena itu, penting bagimu untuk dapat membuat cover letter yang mampu membuat HRD terkesan. Selain perkenalan singkat mengenai dirimu, kamu juga perlu menyertakan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang ingin kamu lamar.

 

Demikian hal – hal mengenai 5 trik mudah lolos proses rekrutmen yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasi kamu.

Efisien dan efektif yang banyak dikenal sebagai kalimat yang banyak digunakan dalam manajemen. Selain menjadi kalimat yang sangat simbolik dalam manajemen, efisien dan efektif juga seringkali digunakan dalam kalimat slogan untuk melambangkan bahwa layanan yang ditawarkan atau produk yang diberikan merupakan produk yang memiliki nilai efektif dan efisien.

 

Efektif dan efisien yang sering disandingkan bersama ternyata memiliki pengertian yang cukup berbeda.

  • Efektif diartikan sebagai cara mencapai suatu tujuan dengan memilih cara yang benar dari sederet pilihan alternatif cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif jika tercapai dengan tepat dan juga waktu yang sesingkat-singkatnya.
  • Sedangkan untuk dapat mengukur efektivitas sesuatu dapat diketahui dari pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan. Misalkan saja suatu pekerjaan bisa selesai dengan menggunakan pilihan cara yang sudah ditetapkan, maka cara tersebut sudah efektif. Efektivitas sesuatu dapat dihubungkan dengan perencanaan, penjadwalan dan pengeksekusian keputusan yang tepat guna.

Efektif berbeda dengan efisien

  • Efisien berarti tujuan yang dapat dicapai dengan cara menggunakan sumber daya yang minimal namun dapat memberikan hasil yang maksimal. Sesuatu dapat dinilai sebagai sesuatu yang efisien jika sumber daya yang digunakan dapat diolah dengan bijak dan hemat sehingga uang, waktu dan tenaga tidak banyak terbuang.
  • Tolok ukur sesuatu dapat dikatakan efisien dengan mengetahui bagaimana tujuannya tercapai. Jika tujuannya dapat tercapai dan diselesaikan secara hemat, cepat dan tepat waktu. Efisien juga dapat diukur dari berapa banyak waktu dan usaha yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu dapat dikatakan efisien setelah mengevaluasi dan membuat perbandingan antara masukan dan pengeluaran yang diterima.

 

Dari penjelasan tadi dapat disimpulkan dalam segala pengelolaan sesuatu yang efektif dan efisien menjadi suatu hal yang tak dapat dipisahkan. Hal ini karena tujuan yang dicapai harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengelola sumber daya yang dikeluarkan tidak percuma atau sia-sia.

 

Demikian hal – hal mengenai pengertian dari efisien dan efektif dalam manajemen yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan dan program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasi kamu.

Apa yang diperlukan sih dalam berbisnis bersama pasangan? Kita memerlukan ketrampilan bisnis yang saling melengkapi, kemampuan memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan kapasitas untuk menghabiskan waktu lama bersama pasangan.

 

Berapa lama persiapan yang diperlukan: Sisihkan waktu untuk menyusun rencana bisnis yang mantap, susunlah kontrak yang diperlukan, atau kontrak kemitraan, dan pikirkan masak-masak segi logistiknya. “Bila kita tidak bisa menyusun rencana bisnis bersama-sama dan tidak sepakat tentang apa yang dilakukan, maka itu mungkin merupakan sinyal jelas bahwa langkah tersebut tidak akan membuahkan hasil,” kata Simmons.

 

  1. Rencanakan

“Bila kita mendengarkan para penasehat keuangan, penasehat hukum dan penasehat psikologi, mereka biasanya menyarankan agar kita duduk dan menyusun garis besar tentang bagaimana rencana kita bisa berhasil, berapa biaya yang harus dikeluarkan,” kata Kathy Marshack, PhD, psikolog di Oregon, Amerika Serikat dan penulis Entrepreneurial Couples. Bila kita adalah pasangan muda yang belum memiliki anak, apakah kita berencana mempunyai anak? Dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi bisnis bersama?

 

  1. Siapkan strategi alternatif

“Ini adalah satu hal yang tidak dibicarakan pasangan di waktu awal karena kita bersemangat,” jelas Simmons. “Tetapi kalau hubungan kandas atau berakhir dengan perceraian, siapa yang mempunyai usaha itu? Apakah tetap akan menjalankannya bersama-sama? Apa yang terjadi? “Demikian juga, bagaimana kalau usaha tidak berhasil? Ini harus dijabarkan dalam tulisan sehingga tidak timbul masalah tentang bagaimana seharusnya apabila mengalami kegagalan, baik itu bisnis atau pun hubungan.

 

  1. Anggap resmi

Perlakukanlah pengaturan bisnis ini secara serius. “Bila kita duduk dan mengatakan, ‘Hi, mari kita tuangkan ini ke dalam kontrak bisnis, “maka hal itu mengajak otak berpikir tentang apa yang dapat terjadi yang seharusnya direncanakan,” kata Marshack. “Ini mencegah kesulitan di masa datang.”

 

  1. Ketahui ketrampilan bisnismu

Pasangan kadang-kadang langsung terjun ke binis karena mereka menyukai gagasan berbisnis, saling mencintai dan mereka bersemangat untuk membuatnya berhasil-tetapi mereka belum memikirkan masak-masak. “Mereka berpikir, ‘Bukankah akan menyenangkan untuk bekerja bersama-sama?'” kata Marshack. “Saya tahu ada pemilik-pemilik usaha kecil yang tidak bisa memahami laporan keuntungan dan kerugian, dan itu tidak baik. Kita memerlukan ketrampilan bisnis.”

 

  1. Bagi tanggung jawab

“Tetapkan peran dengan jelas yang tidak tumpang tindih, berdasarkan kelebihan dan kekurangan,” kata Bowman. Sebagai contoh, salah satu pasangan memegang keuangan perusahaan sementara yang satu lagi merancang produk. Kita akan lebih berhasil dan lebih bahagia apabila kita tidak bersaing mengerjakan tugas-tugas yang sama.

 

  1. Tinggalkan pekerjaan di kantor

Pisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Di rumah, pastikan kita memperlakukan satu sama lain sebagai pasangan romantis bukan kolega kerja. “Saya bisa sangat bersemangat,” ujar Hendershott, yang bekerja bersama suaminya. “Kami saling memeluk, dan sekarang kami pasangan suami istri lagi dan dengan sadar saya ubah peran itu.”

 

  1. Sewa jasa penghitung pajak

Terdapat bermacam-macam cara untuk menentukan bentuk bisnis – kemitraan, korporasi, usaha gabungan, atau bahkan pemilik tunggal dan karyawan, untuk menyebut sebagian. Pastikan semua implikasi pajak diketahui dan bicarakanlah dengan ahli pajak tentang struktur usaha yang paling menguntungkan bagi kita. Pastikan keduanya memegang uang. Mungkin kita mempercayai pasangan sepenuhnya – tetapi kita perlu memastikan keduanya sama-sama mengetahui situasi keuangan.

 

  1. Jangan abaikan kehidupan kita yang lain

“Pasangan terjun ke bisnis dan lupa bahwa mereka juga seharusnya menyediakan waktu untuk mereka sendiri sebagai pasangan, sebagai keluarga dan sebagai individu,” kata Marshack. Bersikaplah kukuh untuk menentukan jeda dari urusan bisnis dan kemudian menyediakan waktu dengan orang-orang yang dicintai dalam kapasitas nonbisnis untuk menjaga hubungan

 

Demikian hal – hal mengenai tips berbisnis bersama pasangan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi kamu.