Tag Archive for: jasa pelatihan karyawan

Kepribadian seseorang, baik itu introvert atau extrovert, merupakan hasil dari interaksi antara faktor genetik dan lingkungan. Oleh karena itu, lingkungan kerja dapat memengaruhi dan bahkan mengubah kepribadian seseorang dari introvert menjadi extrovert. Berikut adalah beberapa cara bagaimana lingkungan kerja dapat memengaruhi kepribadian seseorang:

 

  1. Interaksi dengan orang lain

Lingkungan kerja yang membutuhkan banyak interaksi dengan orang lain dapat mendorong seseorang untuk keluar dari zona nyamannya dan berinteraksi dengan orang lain. Melalui interaksi yang terus-menerus dengan rekan kerja, seseorang dapat memperoleh lebih banyak kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan sosialnya, yang dapat mengarah pada perubahan kepribadian dari introvert menjadi extrovert.

 

  1. Tantangan yang dihadapi

Lingkungan kerja yang menantang dapat memaksa seseorang untuk lebih terbuka dan bereksplorasi dalam situasi yang baru dan tidak biasa. Ketika seseorang menghadapi tantangan yang sulit, ia dapat memperoleh rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan adaptasinya, yang juga dapat mengarah pada perubahan kepribadian dari introvert menjadi extrovert.

 

  1. Kebutuhan untuk memimpin

Lingkungan kerja yang menuntut seseorang untuk memimpin atau berbicara di depan umum dapat mendorong seseorang untuk menjadi lebih terbuka dan percaya diri dalam berkomunikasi. Melalui pengalaman kepemimpinan dan berbicara di depan umum, seseorang dapat meningkatkan kemampuan komunikasinya dan menjadi lebih extrovert.

 

  1. Kelompok sosial yang solid

Lingkungan kerja yang memiliki kelompok sosial yang kuat dan bersahabat dapat memberikan dukungan dan dorongan kepada seseorang untuk menjadi lebih terbuka dan ekspresif dalam berinteraksi. Dalam kelompok sosial yang solid, seseorang dapat merasa lebih nyaman dan lebih percaya diri dalam mengekspresikan dirinya, yang juga dapat mengarah pada perubahan kepribadian dari introvert menjadi extrovert.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan kepribadian bukanlah sesuatu yang instan atau mudah terjadi. Seseorang mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengalami perubahan ini. Selain itu, tidak semua orang dapat mengubah kepribadiannya dengan mudah dan ada juga orang yang merasa nyaman dengan kepribadian introvert mereka. Oleh karena itu, perubahan kepribadian harus didasarkan pada keinginan dan kebutuhan individu, dan bukan karena tekanan dari lingkungan kerja.

 

Demikian hal – hal mengenai fakta menarik tentang lingkungan kerja dalam mengubah kepribadian seseorang yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan perusahaan & pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.

Pada zaman ini tidak asing buat terhadap profesi content creator, sebuah profesi yang dirasa menarik, dan sangat menjanjikan peluang penghasilan yang tinggi. Hal tersebutlah yang bisa jadi pemicu mengapa banyak para generasi muda yang lebih memilih profesi ini daripada profesi lainnya.

 

Namun, selain alas an itu sebenarnya masih banyak alasan lain, maka dari itu kali ini akan kita bahas beberapa alasan mengapa generasi muda sangat tertarik dengan profesi content creator. Berikut beberapa alasan mengapa banyak generasi muda saat ini ingin menjadi content creator:

 

  1. Kemajuan Teknologi

Dengan kemajuan teknologi dan mudahnya akses ke internet, siapa saja dapat menjadi content creator. Seiring dengan adanya platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan Twitch, membuat para generasi muda semakin tertarik untuk mencoba keberuntungan di bidang ini.

  1. Peluang Mendapatkan Penghasilan

Sebagai content creator, seseorang dapat menghasilkan uang dari konten yang dibuat. Dalam beberapa tahun terakhir, para content creator bahkan bisa menghasilkan penghasilan yang sangat besar, seperti para YouTuber, Instagram Influencer, atau Twitch Streamer. Peluang mendapatkan penghasilan yang besar ini tentu saja sangat menarik bagi banyak generasi muda.

 

  1. Kebebasan dan Kreativitas

Sebagai content creator, seseorang memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri dan kreativitasnya melalui konten yang dibuat. Hal ini bisa menjadi daya tarik bagi banyak orang yang ingin mengejar karir yang lebih fleksibel dan kreatif.

 

  1. Dampak Sosial yang Signifikan

Saat ini, konten digital memiliki dampak sosial yang besar dalam masyarakat. Sebagai content creator, seseorang memiliki kesempatan untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku orang lain dengan konten yang dibuat. Para generasi muda yang ingin menciptakan perubahan positif di dunia ini, dapat menggunakan platform digital sebagai sarana untuk menyalurkan ide dan gagasan mereka.

 

  1. Popularitas dan Pengaruh Sosial

Banyak content creator yang menjadi terkenal dan memiliki pengaruh sosial yang besar, khususnya di kalangan generasi muda. Hal ini tentu saja dapat menjadi daya tarik bagi banyak orang yang ingin menjadi terkenal dan berpengaruh di dunia maya.

 

  1. Koneksi dan Jaringan

Sebagai content creator, seseorang memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang, baik sesama content creator maupun audiensnya. Hal ini dapat memperluas jaringan sosial dan membuka kesempatan baru dalam karir dan kehidupan sosial.

 

  1. Tantangan dan Keberhasilan

Membuat konten yang menarik dan sukses dapat menjadi tantangan yang menyenangkan dan memuaskan. Ketika konten yang dibuat berhasil dan mendapatkan banyak respon positif, hal ini dapat memberikan rasa keberhasilan dan kepuasan tersendiri bagi para content creator.

 

Demikian hal – hal mengenai alasan utama para generasi muda memilih menjadi content creator yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan perusahaan & pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.

 

PCD (Post Concert Depression) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih atau kehilangan yang dialami seseorang setelah menghadiri konser atau acara musik yang mereka nantikan dengan sangat bersemangat. Meskipun PCD tidak tergolong sebagai gangguan klinis, tetapi banyak orang yang merasakan gejala-gejala yang mirip dengan depresi setelah mengalami peristiwa ini.

Beberapa gejala PCD yang mungkin dialami antara lain:

  • Perasaan kecewa atau sedih yang mendalam setelah konser berakhir dan kembali ke kehidupan sehari-hari.
  • Merasa kehilangan atau kekosongan setelah mengalami pengalaman yang begitu intens dan menggembirakan di konser.
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya dianggap menyenangkan atau memerlukan motivasi untuk dilakukan.
  • Kehilangan selera makan atau tidur yang buruk.

 

Meskipun PCD tidak termasuk dalam gangguan kesehatan mental yang terdaftar, perasaan sedih dan kekosongan yang dirasakan dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang. Beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas gejala PCD antara lain pengalaman pribadi, harapan yang diharapkan, dan dukungan sosial yang diterima setelah konser berakhir.

 

Secara umum, PCD memang benar-benar ada dan banyak orang yang mengalaminya setelah menghadiri konser atau acara musik yang mereka sukai. Namun, gejalanya umumnya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan berbagai cara seperti berkumpul bersama teman-teman yang juga menghadiri konser, mendengarkan kembali musik yang dimainkan selama konser, atau mencari hiburan yang lain.

 

Demikian hal – hal mengenai fakta menarik tentang PCD yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

Dalam lingkungan pekerjaan ada berbagai hal yang akan Anda hadapi, satu di antaranya rekan kerja yang toxic dan karenanya, mengganggu. Rekan kerja toxic tidak hanya membuat suasana kerja di kantor menjadi tidak nyaman, tetapi juga terkadang bisa saja merugikan. Dia bisa menusuk kita dari belakang atau berupaya ‘meracuni’ pemikiran kita. Sebaiknya, Anda menghindari orang toxic. Pasalnya, orang-orang toxic selalu memiliki cara agar keinginan mereka kesampaian atau tindakan-tindakan mereka diterima orang lain.

Meski terkadang tidak mudah untuk menghindari rekan kerja yang toxic, kamu perlu menjauh darinya agar produktivitasmu tidak terganggu dengan racun-racun yang mereka bawa serta untuk menjaga kesehatan mentalmu. Lalu bagaimana scara menghadapi rekan kerja yang toxic dan penuh hal negatif agar pekerjaan kita tidak terganggu?

 

Berikut 4 cara menghadapi rekan kerja yang toxic di kantor:

  1. Datang Tepat Waktu

Ini menjadi satu di antara cara terbaik memulai hari dengan positif. Datang tepat waktu dan mulai mengerjakan tugas secara on time akan membuat waktu Anda lebih efisien. Tidak ada waktu untuk berinteraksi dengan rekan kerja toxic karena Anda dikejar hal yang lebih penting untuk dilakukan.

  1. Hindari Pergosipan

Ketika waktunya istirahat, jangan terlalu lama berkumpul dengan orang-orang yang sekiranya suka mengeluh, suka membicarakan kejelakan atasan, mengomentari penampilan sesama partner kerja, dan lain sebagainya. Daripada waktu Anda terbuang untuk mendengarkan racun, pamitlah dengan sopan dan kembalilah ke meja Anda.

 

  1. Kenali Lebih Dekat orang-orang yang Netral

Jika bisa, berkumpullah dengan orang-orang yang baik, yang tidak macam-macam topik pembicaraannya dan bersikap apa adanya. Sering kali Anda akan bertemu tipe-tipe orang yang penuh gengsi, namun selama mereka tidak saling menjatuhkan satu sama lain, tetap bergaullah dengan mereka.

 

  1. Fokus dengan Pekerjaan Sendiri

Pasti sangat melelahkan dan menguras energi menghadapi pekerjaan yang tidak sesuai dengan hati, apalagi dengan lingkungan sosial yang tidak sehat. Jangan beradaptasi dengan hal ini, sebaliknya, cari dan temukan pekerjaan yang cocok dan tidak membuat Anda tertekan menjalaninya. Lalu kerjakan dengan fokus agar perhatian Anda tidak teralihkan pada rekan kerja toxic dan racun-racun yang mereka bawa.

 

Demikian hal – hal mengenai 4 cara menghadapi rekan kerja toxic di kantor yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

Work Life Balance adalah suatu keadaan dimana karyawan dapat memperoleh keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupannya. Untuk dapat mencapainya, karyawan perlu mengatur waktu dengan sebaik mungkin agar tanggung jawabnya untuk menyelesaikan tugas tetap dapat dipenuhi namun di sisi yang lain karyawan tetap bisa memperhatikan kebutuhan pribadinya. Oleh karena itulah, para karyawan yang ingin menciptakan Work Life Balance banyak yang mengharapkan sistem kerja fleksibel.

 

Saat ini, Work Life Balance menjadi aspek penting untuk bisa menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Dengan menjaga keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan, karyawan dapat terhindar dari stress. Selain itu, keseimbangan yang dicapai juga dapat mencegah kelelahan yang berlebihan di tempat kerja. Memiliki target yang sesuai

Berikut kita bahas bagaimana cara perusahaan dalam menciptakan work-life balance:

  1. Tawarkan sistem kerja yang fleksibel

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemudahaan akses internet, sistem kerja fleksibel seperti kerja remote atau Work From Home memang menjadi semakin mudah untuk diaplikasikan di perusahaan. Melalui sistem kerja ini, perusahaan dapat mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah atau lokasi lain di luar kantor.

Dengan demikian, karyawan akan memiliki lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga. Selain itu, kerja remote atau WFH juga memberi lebih banyak kesempatan bagi para karyawan untuk melakukan keperluan pribadinya seperti berolahraga, bermain dengan hewan peliharaan, atau bahkan membersihkan rumah. Karyawan juga tidak perlu lagi mengalami kemacetan di perjalanan sehingga mereka dapat memulai pekerjaannya dengan pikiran yang lebih tenang dan jernih.

  1. Dorong karyawan untuk mengambil waktu istirahat

Bekerja secara berlebihan selama berjam-jam tanpa mengambil jeda untuk beristirahat dapat berakibat buruk pada kesehatan dan produktivitas karyawan. Oleh karena itu, penting bagi sebuah perusahaan untuk mengingatkan karyawannya untuk mengambil waktu istirahat mereka. Selain itu, perlu kita ingat bahwa setiap tahunnya karyawan memiliki hak untuk cuti. Jadi, ada baiknya jika tim HRD juga mengingatkan jatah cuti yang dimiliki oleh masing-masing karyawan.

 

  1. Tinjau beban kerja karyawan secara teratur

Salah satu penyebab Work Life Balance yang tidak dapat dicapai adalah karena karyawan memiliki beban kerja yang terlalu banyak. Akibatnya, karyawan memilih untuk memanfaatkan waktu yang dimilikinya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut tanpa mengambil waktu untuk beristirahat. Untuk menghindari hal ini, ada baiknya jika perusahaan atau manajer tim dapat secara reguler meninjau kembali beban kerja masing-masing karyawan.

 

Demikian hal – hal mengenai 3 cara perusahaan dalam menciptakan work-life balance yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.