Salah satu kualitas dari karyawan teladan dan disenangi perusahaan, adalah loyal. Nggak seperti kutu loncat, yang sebentar-sebentar pindah tempat pekerjaan.

Maka dari itu, kalau ada karyawan yang sudah teladan sampai resign atau berhenti dari tempat kerja, tanda kalau perusahaan sudah kelewatan, atau ada beberapa hal yang mesti dibenahi. Ini dia beberapa alasan karyawan teladan memiliki resign!

 

  1. Bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja

Ada sebagian orang yang suka sekali dengan tantangan. Nah, sosok seperti ini, bakal sulit bertahan di perusahaan yang kaku. Sangat menitikberatkan pada rutinitas, dan tak begitu berinovasi. Ketika karyawan yang sebenarnya punya kapabilitas tinggi ini merasa nggak bakal ada perkembangan, dia akan memutuskan hengkang dari perusahaan.

 

  1. Sudah banyak prestasi yang dia berikan pada perusahaan tapi minim apresiasi

Jadi pengusaha, jangan pelit! Kalau pelit-pelit, nanti rugi sendiri dan bakal kehilangan karyawan berprestasi. Sudah banyak hal yang ia lakukan dan membawa keuntungan bagi perusahaan, tapi kok cuma diberi terima kasih.

 

  1. Kebanyakan drama

Karyawan teladan dan fokus pada kerja, biasanya nggak betah pada lingkungan yang penuh drama. Bukannya malah sibuk kerja dan mencapai target yang ditentukan, setiap hari selalu disibukkan dengan gosip. Dan pihak manajemen nggak melakukan apa-apa terkait lingkungan kerja yang toksik tersebut. Ya, sudah akhirnya karyawan yang teladan itu milih keluar deh.

 

  1. Beban kerja yang terlalu berlebihan

Ini sering terjadi pada karyawan teladan. Berusaha rajin dan memberikan performa terbaik, tapi malah dimanfaatkan. Akhirnya jadi harus mengerjakan berbagai jenis pekerjaan yang sebenarnya di luar deskripsi pekerjaannya di awal. Ketika ini disampaikan, nggak ditanggapi dengan serius. Ya, akhirnya perusahaan juga yang rugi, harus kehilangan karyawan teladan yang berdedikasi tinggi, diisi dengan mereka-mereka yang pemalas dan suka memanfaatkan orang lain.

 

  1. Gaji nggak sesuai

Beban pekerjaannya berat, tapi selama ini selalu berhasil dicapai. Tapi, gaji nggak memadai. Karyawan pintar mana pun akan mikir. Ngapain juga menyia-nyiakan talenta di tempat yang nggak bisa memanusiakan manusia.

 

Demikian hal – hal mengenai 5 alasan utama karyawan bisa resign yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan & pengembangan karyawan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

 

 

Salah satu hal yang pasti akan ditangani oleh tim HR adalah conflict management.Di lingkungan kerja, Anda pasti menjumpai beragam masalah. Mulai masalah yang berhubungan dengan pekerjaan hingga konflik personal.

Wajar, karena perusahaan dihuni oleh karyawan yang datang dari berbagai latar belakang budaya, ilmu, dan posisi. Mereka harus menyesuaikan diri dengan satu hal, yakni budaya perusahaan.Kembali ke conflict management, ini bukan hal yang menyenangkan. Baik bagi perusahaan, tim HR, maupun karyawan.

Studi di Inggris menyatakan bahwa 58 persen karyawan setuju bahwa konflik berdampak negatif pada budaya perusahaan dan 74 persen setuju bahwa conflict management sangat memakan waktu. Masih di studi yang sama, perusahaan yang menggunakan fungsi HR untuk conflict management cenderung jarang melaporkan bahwa konflik berdampak negatif pada kultur perusahaan.Hal tersebut mengindikasikan bahwa keefektifan conflict management di perusahaan ada di tangan tim HR dalam menjalankan fungsinya.

 

Apa Itu Conflict Management?

Conflict management atau disebut juga conflict resolution (resolusi konflik) merupakan manajemen yang memungkinkan lingkungan perusahaan terhindar dari konflik, sehingga dibutuhkan tim manajemen yang mampu menangani dan menyelesaikan konflik di tempat kerja. Definisi lain, conflict management adalah proses di mana organisasi menyelesaikan perselisihan dan berupaya meminimalisir dampak negatif serta mengutamakan hasil positif.

 

Bagaimana Menerapkan Conflict Management Di Perusahaan?

Anda dapat menerapkan conflict management di lingkurangan kerja dengan langkah-langkah berikut ini.

 

  1. Pahami isyarat nonverbal

Ini adalah salah satu bentuk keterampilan komunikasi. Anda tidak hanya mendengarkan dengan baik, tetapi juga menangkap sinyal-sinyal nonverbal yang ditunjukkan karyawan.Emosi karyawan tentu akan terlihat dari gerak-geriknya, dari nada bicara dan intonasinya. Amati baik-baik gesture yang ditunjukkan karyawan untuk memahami perasaan mereka.

 

  1. Bersikap netral

Jangan memihak. Bersikaplah netral di tengah perseteruan kedua belah pihak. Konflik sudah muncul tanpa bias dari pihak penengah.Meskipun salah satu pihak tampak lebih benar dibanding yang lain, tetaplah netral agar tidak memicu emosi pihak yang lain.

  1. Sabar

Mengelola konflik melelahkan, sehingga dibutuhkan kesabaran untuk menanganinya. Proses mediasi dan problem solving bisa jadi membutuhkan waktu yang tidak sebentar.Maka dari itu, seorang HR harus pandai mengelola stress agar ia tetap sabar menghadapi situasi yang tidak menyenangkan.

 

  1. Terbuka untuk diskusi

HR perlu menyediakan waktu untuk diskusi panjang lebar untuk menyelesaikan konflik.Anda harus mendengarkan semua kesaksian dari segala sudut pandang. Dengan begitu, Anda benar-benar memahami situasi, sumber masalah, dan menemukan solusi agar tidak berat sebelah.

 

  1. Merujuk ke core value perusahaan

Jangan lupakan core value perusahaan. Nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan berfungsi sebagai pengingat agar semua karyawan merujuk hal tersebut dalam bekerja, termasuk menyelesaikan konflik.Maka, tim HR perlu mengingatkan manajer dan karyawan untuk bertanggung jawab mengikuti nilai perusahaan.

 

Menyelesaikan konflik merupakan pekerjaan besar. Menjalankan conflict management juga bukan pekerjaan mudah.

Namun, conflict management yang dilakukan dengan benar dapat meningkatkan pembelajaran bagi perusahaan. Tim HR pun berkesempatan untuk belajar menciptakan tempat kerja yang lebih baik di masa mendatang.

 

Demikian hal – hal mengenai cara penerapan conflict management di tempat kerja yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan & pengembangan perusahaan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Di era perkembangan digital yang semakin massive ini semua proses bisnis dari hulu sampai hilir mulai mengalami proses digitalisasi. Keadaan inilah yang mendorong perusahaan untuk memanfaatkan teknologi digital terutama software HR untuk mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia agar bisa lebih baik, efektif dan efisien.

Seperti telah kita ketahui bersama, divisi dalam setiap perusahaan memiliki peran masing-masing, termasuk juga dengan devisi HR (Human Resource). DIvisi HR sangat penting bagi perusahaan karena devisi ini merupakan pendukung perusahaan dalam mencari talenta terbaik yang bisa berkontribusi untuk pencapaian dan kemajuan perusahaan.

DIvisi HR memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan dalam kesehariaanya, mulai dari proses perekrutan, pengembangan karyawan dan sebagainya. Tugas-tugas tersebut akan sangat memakan waktu jika dikerjakan dengan cara tradisional. Untuk itu banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk menggunakan HRIS (Human Resource Information System).

Aplikasi atau software HRIS diyakini sangat membantu para HRD dalam meningkatkan produktivitas kerja mereka. Ini mungkin salah satu manfaat yang bisa didapat ketika menggunakan aplikasi HRIS, masih banyak manfaat-manfaat yang bisa Anda peroleh, apa saja hal itu, simak ulasan berikut:

  1. Meningkatkan Produktivitas Kerja HR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa aplikasi atau software HRIS bisa meningkatkan produktivitas kerja HR secara keseluruhan. Hal ini karena HRIS dirancang untuk mempermudah serta mempercepat berbagai macam proses administrasi dan pekerjaan HR. sebagai contoh, HRIS bisa membantu menyederhanakan proses pengumpulan Curriculum Vitae (CV) atau resume serta berbagai informasi kandidat dalam proses perekrutan. Selain itu juga HRIS bisa membantu mempermudah manajemen keuangan dalam mengelola keuangan seperti payroll system.

 

  1. Meminimalisir kesalahan

Banyak pekerjaan HR yang terkait dengan regulasi pemerintah, sehingga kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal, terutama permasalahan hukum dan kerugian finansial perusahaan.

  1. Mengawasi Jalannya Perusahaan

Selain mempersingkat waktu dan memudahkan pekerjaan, HRIS juga bisa Anda rancang untuk mengawasi berbagai kegiatan perusahaan agar sesuai dengan aturan yang berlaku.

 

  1. Menganalisis Performa

Manfaat lain dari HRIS ini adalah kemampuannya dalam menganalisa performa dan metrik yang berhubungan dengan berbagai aspek pendukung dalam pengambilan keputusan. Contoh, HR memiliki tanggung jawab untuk meneliti biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proses perekrutan. Hasil perhitungan dari HRIS dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat keputusan bisnis yang penting serta pembuatan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.

 

Demikian hal – hal mengenai dampak digitalisasi system HRD yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan & pengemangan perusahaan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Job Profile adalah sebuah dokumen yang berisi informasi lengkap atau profil sebuah pekerjaan dalam sebuah organisasi. Job Profile memuat hal – berikut:
  1. Identifikasi pekerjaan (Job Identification) yaitu identitas dari sebuah posisi atau pekerjaan seperti: nama posisi, bagian/ departemen di mana posisi tersebut berada, kode jabatan, nama posisi atasan, lokasi dsb.
  2. Tujuan pekerjaan (Job Purpose): berisi tujuan atau alasan keberadaan pekerjaan atau kontribusi pekerjaan itu secara umum. (Bila anda bingung/ sulit mengisi sebuah tujuan sebuah pekerjaan, kemungkingan pekerjaan tsb memang tidak diperlukan).
  3. Uraian pekerjaan (Job Description): menjelaskan tanggung jawab/ tugas / kegiatan yang harus dilakukan oleh posisi atau rincian dari kontribusi umum pekerjaan ini.
  4. Dimensi pekerjaan (Job Dimension): menggambarkan besarnya cakupan posisi baik langsung maupun tidak langsung yang membedakannya dengan posisi lainnya.
  5. Hal – hal lain seperti: wewenang, hubungan kerja, indikator keberhasilan, kompetensi pemegang jabatan, dan persyaratan lain dari posisi.
Bagaimana cara menyusunnya? Ada 6 langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan job profile jabatan dalam perusahaan, antara lain:
  1. Melakukan analisa jabatan
Analisa jabatan merupakan langkah awal yang cukup panjang untuk melakukan penyusunan job profile. Pada tahap ini, Anda diharuskan untuk mengumpulkan seluruh data terkait dengan suatu jabatan. Data tersebut mulai dari identitas jabatan, sturktur jabatan, lingkup kerja, deskripsi tugas dan tanggung jawab, waktu kerja efektif yang dilakukan, hingga kualifikasi baik dari segi standar pendidikan maupun kompetensi yang dibutuhkan agar dapat menduduki jabatan tersebut. Analisa jabatan harus dilakukan sesuai dengan realita di lapangan. Anda bisa memperoleh data tersebut dengan meminta pemegang jabatan untuk mengisi form analisa jabatan yang telah disiapkan. Pastikan setiap pemegang jabatan melakukan pengisian dengan tepat.
  1. Mengumpulkan data-data yang telah diperoleh
Proses pengumpulan data harus dilakukan secara menyeluruh. Jangan sampai ada data yang terlewat. Selain itu, agar penyusunan job profile dapat berjalan dengan lancar, maka sebisa mungkin tetapkan jadwal yang bersamaan pada saat proses pengumpulan agar dapat diproses secara bersamaan. Urutkan data yang sudah Anda peroleh sehingga mudah bagi Anda untuk melakukan pengecekan.
  1. Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan
Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan perlu dilakukan untuk mengklarifikasi kevalidan data yang telah diperoleh. Jangan sampai data yang diberikan tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan sehingga dapat memunculkan gap antara realita di lapangan dengan job profile jabatan yang Anda susun. Selain itu, dengan data yang sesuai, tentu akan semakin memberikan kemudahan bagi Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu, seperti rekrutmen dan seleksi calon karyawan, menentukan perencanaan training, dan menentukan kebutuhan kerja untuk memfasilitasi karyawan pemegang jabatan.
  1. Melakukan revisi dan penambahan data
Jika ada ketidak sesuaian, sebelum dilakukan penyusunan job profile lakukan revisi dan melengkapi data yang kurang. Dengan melakukan revisi di awal Anda akan lebih mudah melakukan pencarian data, dibandingkan ketika ditengah-tengah Anda melakukan proses penyusunan.
  1. Melakukan penyusunan data valid
Menyusun data valid yang telah diperoleh dari setiap pemegang jabatan. Pastikan poin penting yang harus diketahui oleh pemegang jabatan tercantum dalam job profile yang Anda susun. Kelompokkan job profile yang Anda susun per departemen, sehingga memudahkan Anda dalam melakukan pencarian. Informasi inti yang harus dicantumkan didalam job profile adalah sebagai berikut:
  1. Identitas jabatan
  2. Fungsi jabatan
  3. Struktur organisasi dalam departemen jabatan terkait (minimal mencantumkan 1 jabatan di atas dan 1 jabatan di bawah)
  4. Deskripsi tugas dan tanggung jawab pemegang jabatan
  5. Level kompetensi yang dibutuhkan
  6. Target kerja yang menjadi indikator keberhasilan pemegang jabatan
  7. Spesifikasi jabatan yang harus ditepati oleh pemegang jabatan
  1. Melakukan evaluasi secara berkala
Jika job profile jabatan sudah Anda selesaikan, jangan lupa untuk tetap melakukan evaluasi secara berkala. Hal ini dikarenakan sangat memungkinkan terjadi perubahan kondisi seiring dengan perubahan kebutuhan dari perusahaan, sehingga alat yang Anda ciptakan harus segera disesuaikan. Misalkan saja, dulu saat awal perusahaan berdiri masih belum menetapkan untuk jabatan manager marketing harus menguasai bahasa Inggris aktif. Namun sekarang, karena kebutuhan perusahaan dan banyaknya customer perusahaan yang berasal dari luar negeri, akhirnya mau tidak mau spesifikasi jabatan manager marketing harus ditingkatkan, yaitu harus menguasai bahasa Inggris aktif. Pada dasarnya, penyusunan job profile suatu jabatan membantu Anda untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Mungkin Anda bisa membayangkan jika sewaktu-waktu Anda dipanggil oleh pihak manajemen harus mengajukan data terkait dari jabatan di perusahaan, tentu Anda akan kerepotan jika semua data terpisah. Berbeda jika Anda sudah menerapkan job profile pada setiap jabatan. Anda dapat memperoleh data lebih cepat. Selain itu, job profile bukan hanya sekedar data yang Anda simpan semata dan sifatnya rahasia. Namun job profile merupakan acuan bagaimana nantinya perusahaan menentukan sumber daya manusia yang tepat. Oleh sebab itulah job profile harus benar-benar disusun berdasarkan kondisi di lapangan. Demikian hal – hal mengenai job profile dan teknik penyusunannya yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

KPI merupakan singkatan Key Performance Indicator, atau secara harfiah dapat diartikan sebagai indikator-indikator kunci untuk mengukur performa atau kinerja. Sebagai indikator kunci, tentu saja KPI menjadi ukuran yang paling utama dalam melihat seberapa baik kinerja yang ditunjukkan oleh setiap karyawan di sebuah bisnis atau perusahaan.

Apa Manfaat Menerapkan KPI dalam Perusahaan?

Ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh ketika menerapkan KPI. Manfaat-manfaat tersebut tidak hanya dirasakan oleh perusahaan atau pemilik usaha, tetapi bisa juga dirasakan oleh karyawan itu sendiri.

Manfaat Penerapan KPI bagi Perusahaan

  • Sebagai sebuah indikator kunci, sebuah perusahaan dapat memanfaatkan penerapan KPI untuk menjaga arah strategi bisnisnya. Meski indikator-indikator ini sebenarnya digunakan untuk mengukur kinerja karyawan, tetapi juga dapat dijadikan panduan terkait hal apa saja yang harus dilakukan oleh setiap karyawan, dan bagaimana pekerjaan tersebut dapat dianggap berhasil dilakukan.
  • Sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja karyawan, penerapan KPI akan sangat membantu perusahaan yang memiliki departemen HR. KPI dapat digunakan oleh HRD untuk mengetahui pengukuran serta melakukan evaluasi terhadap hasil kerja karyawan, dan dapat dengan lebih cepat mengidentifikasi jika ada kendala yang dihadapi oleh karyawan tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
  • Sistem KPI juga akan sangat membantu perusahaan yang menerapkan sistem reward atau apresiasi kepada karyawan yang menunjukkan kinerja yang baik. Tanpa adanya KPI, perusahaan akan kesulitan untuk menentukan seberapa baik hasil kerja yang layak untuk diapresiasi secara setara. Kalaupun dapat menentukan hal tersebut, umumnya ukuran yang dilakukan lebih bersifat subjektif dan dapat berubah-ubah kapan saja.
  • Memastikan karyawan mengetahui bahwa perusahaan akan mengapresiasi hasil kerja yang baik tentu saja bagus, tetapi jika ukuran yang digunakan tidak jelas, karyawan tersebut tentu akan kebingungan dalam menetapkan target kerjanya. Hal ini dapat diatasi dengan adanya KPI.

Mengingat KPI adalah sebuah alat yang secara objektif mengukur hasil kinerja seorang karyawan, tentunya ini bisa menjadi alat yang jelas untuk menentukan hasil kerja yang dapat diapresiasi oleh perusahaan. Karena ukuran ini bersifat objektif dan jelas, karyawan di perusahaan tersebut juga bisa memiliki rasa aman, nyaman, dan tak perlu takut bahwa hasil kerjanya tidak akan diapresiasi oleh perusahaan.

Dengan ukuran yang jelas seperti KPI, perusahaan dapat terus memotivasi karyawan untuk menunjukkan hasil kerja terbaiknya. Dalam jangka panjang, ini membantu perusahaan itu sendiri untuk terus mengoptimalkan pendapatan bisnisnya; terlebih jika reward yang diberikan kepada karyawan juga menggunakan sistem bertingkat di mana semakin baik hasil kerja yang ditunjukkan oleh karyawan tersebut, semakin besar pula apresiasi yang akan diberikan kepada karyawan.

KPI juga dapat membantu perusahaan menyampaikan ekspektasi bisnis yang dimilikinya kepada karyawan dengan bahasa yang mudah dipahami, yaitu target dan pekerjaan. Dengan memahami apa target yang harus dicapai dengan pekerjaan yang dilakukan, karyawan dapat memperkirakan arah mana yang ingin dituju oleh strategi bisnis sebuah perusahaan. Sehingga salah satu manfaat pentingnya KPI pada perusahaan adalah memastikan karyawan tetap melakukan tugas dan tanggung jawab kerjanya dengan baik dan selaras terhadap tujuan perusahaan itu sendiri.

Jadi, di sini KPI tetap berguna dalam menjaga kestabilan dan kelancaran operasional perusaahaan dan memberikan benefit pada karyawan perusahaan, baik pada perusahaan kecil maupun skala besar.

Demikian hal – hal mengenai alasan pentingnya KPI bagi perusahaan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program