Tag Archive for: konsultan pengembangan bisnis

Di era perkembangan digital yang semakin massive ini semua proses bisnis dari hulu sampai hilir mulai mengalami proses digitalisasi. Keadaan inilah yang mendorong perusahaan untuk memanfaatkan teknologi digital terutama software HR untuk mengoptimalkan manajemen sumber daya manusia agar bisa lebih baik, efektif dan efisien.

Seperti telah kita ketahui bersama, divisi dalam setiap perusahaan memiliki peran masing-masing, termasuk juga dengan devisi HR (Human Resource). DIvisi HR sangat penting bagi perusahaan karena devisi ini merupakan pendukung perusahaan dalam mencari talenta terbaik yang bisa berkontribusi untuk pencapaian dan kemajuan perusahaan.

DIvisi HR memiliki banyak tugas yang harus diselesaikan dalam kesehariaanya, mulai dari proses perekrutan, pengembangan karyawan dan sebagainya. Tugas-tugas tersebut akan sangat memakan waktu jika dikerjakan dengan cara tradisional. Untuk itu banyak perusahaan yang mempertimbangkan untuk menggunakan HRIS (Human Resource Information System).

Aplikasi atau software HRIS diyakini sangat membantu para HRD dalam meningkatkan produktivitas kerja mereka. Ini mungkin salah satu manfaat yang bisa didapat ketika menggunakan aplikasi HRIS, masih banyak manfaat-manfaat yang bisa Anda peroleh, apa saja hal itu, simak ulasan berikut:

  1. Meningkatkan Produktivitas Kerja HR

Sebagaimana telah disebutkan bahwa aplikasi atau software HRIS bisa meningkatkan produktivitas kerja HR secara keseluruhan. Hal ini karena HRIS dirancang untuk mempermudah serta mempercepat berbagai macam proses administrasi dan pekerjaan HR. sebagai contoh, HRIS bisa membantu menyederhanakan proses pengumpulan Curriculum Vitae (CV) atau resume serta berbagai informasi kandidat dalam proses perekrutan. Selain itu juga HRIS bisa membantu mempermudah manajemen keuangan dalam mengelola keuangan seperti payroll system.

 

  1. Meminimalisir kesalahan

Banyak pekerjaan HR yang terkait dengan regulasi pemerintah, sehingga kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal, terutama permasalahan hukum dan kerugian finansial perusahaan.

  1. Mengawasi Jalannya Perusahaan

Selain mempersingkat waktu dan memudahkan pekerjaan, HRIS juga bisa Anda rancang untuk mengawasi berbagai kegiatan perusahaan agar sesuai dengan aturan yang berlaku.

 

  1. Menganalisis Performa

Manfaat lain dari HRIS ini adalah kemampuannya dalam menganalisa performa dan metrik yang berhubungan dengan berbagai aspek pendukung dalam pengambilan keputusan. Contoh, HR memiliki tanggung jawab untuk meneliti biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proses perekrutan. Hasil perhitungan dari HRIS dapat dijadikan sebagai bahan untuk membuat keputusan bisnis yang penting serta pembuatan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.

 

Demikian hal – hal mengenai dampak digitalisasi system HRD yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan & pengemangan perusahaan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Kerja cerdas dan kerja keras adalah dua konsep yang berbeda tetapi saling melengkapi dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Berikut adalah penjelasan rinci tentang keduanya:

Kerja keras

Kerja keras biasanya diartikan sebagai usaha yang dilakukan dengan membutuhkan banyak tenaga dan waktu. Hal ini berarti seseorang mengeluarkan usaha yang lebih banyak dari yang diperlukan, mengorbankan waktu dan energi yang besar untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Contoh kerja keras bisa saja berupa pekerjaan fisik seperti membersihkan rumah, membangun bangunan, atau mengangkat beban berat, atau bisa juga berupa pekerjaan mental seperti memecahkan masalah yang sulit atau mengambil keputusan yang penting.

Kelebihan dari kerja keras adalah bahwa seseorang bisa meraih kesuksesan dalam pekerjaannya dengan usaha yang keras dan tekun. Namun, kerja keras juga bisa membuat seseorang merasa lelah dan stres karena harus terus bekerja tanpa henti.

Kerja cerdas

Kerja cerdas diartikan sebagai usaha yang dilakukan dengan memanfaatkan kemampuan berpikir dan strategi yang baik. Dalam kerja cerdas, seseorang mencari cara-cara efektif untuk menyelesaikan tugas atau proyek dengan menggunakan waktu, sumber daya, dan tenaga yang minimal. Contoh kerja cerdas adalah melakukan perencanaan yang baik sebelum melakukan tugas, memprioritaskan tugas yang paling penting, dan menghindari pekerjaan yang tidak perlu.

Kelebihan dari kerja cerdas adalah bahwa seseorang bisa menyelesaikan tugas atau proyek dengan efisien dan efektif sehingga bisa memiliki waktu luang untuk hal-hal lain yang diinginkan. Namun, kerja cerdas juga memerlukan kemampuan berpikir yang baik dan kemampuan mengelola waktu yang efektif.

Mending mana antara kerja cerdas dan kerja keras?

Kedua konsep tersebut saling melengkapi dan keduanya diperlukan dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Kita tidak bisa hanya mengandalkan kerja keras atau kerja cerdas saja untuk mencapai kesuksesan. Kita harus mengkombinasikan keduanya agar bisa mencapai tujuan kita dengan lebih efisien dan efektif. Kita bisa mengawali dengan kerja keras untuk menyelesaikan tugas yang sulit dan kemudian dilanjutkan dengan kerja cerdas untuk memperbaiki hasil dan menghindari kegagalan di masa depan.

 

Demikian hal – hal lebih baik manakah kerja keras dan kerja cerdas yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan dan pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.

Job Profile adalah sebuah dokumen yang berisi informasi lengkap atau profil sebuah pekerjaan dalam sebuah organisasi. Job Profile memuat hal – berikut:
  1. Identifikasi pekerjaan (Job Identification) yaitu identitas dari sebuah posisi atau pekerjaan seperti: nama posisi, bagian/ departemen di mana posisi tersebut berada, kode jabatan, nama posisi atasan, lokasi dsb.
  2. Tujuan pekerjaan (Job Purpose): berisi tujuan atau alasan keberadaan pekerjaan atau kontribusi pekerjaan itu secara umum. (Bila anda bingung/ sulit mengisi sebuah tujuan sebuah pekerjaan, kemungkingan pekerjaan tsb memang tidak diperlukan).
  3. Uraian pekerjaan (Job Description): menjelaskan tanggung jawab/ tugas / kegiatan yang harus dilakukan oleh posisi atau rincian dari kontribusi umum pekerjaan ini.
  4. Dimensi pekerjaan (Job Dimension): menggambarkan besarnya cakupan posisi baik langsung maupun tidak langsung yang membedakannya dengan posisi lainnya.
  5. Hal – hal lain seperti: wewenang, hubungan kerja, indikator keberhasilan, kompetensi pemegang jabatan, dan persyaratan lain dari posisi.
Bagaimana cara menyusunnya? Ada 6 langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan job profile jabatan dalam perusahaan, antara lain:
  1. Melakukan analisa jabatan
Analisa jabatan merupakan langkah awal yang cukup panjang untuk melakukan penyusunan job profile. Pada tahap ini, Anda diharuskan untuk mengumpulkan seluruh data terkait dengan suatu jabatan. Data tersebut mulai dari identitas jabatan, sturktur jabatan, lingkup kerja, deskripsi tugas dan tanggung jawab, waktu kerja efektif yang dilakukan, hingga kualifikasi baik dari segi standar pendidikan maupun kompetensi yang dibutuhkan agar dapat menduduki jabatan tersebut. Analisa jabatan harus dilakukan sesuai dengan realita di lapangan. Anda bisa memperoleh data tersebut dengan meminta pemegang jabatan untuk mengisi form analisa jabatan yang telah disiapkan. Pastikan setiap pemegang jabatan melakukan pengisian dengan tepat.
  1. Mengumpulkan data-data yang telah diperoleh
Proses pengumpulan data harus dilakukan secara menyeluruh. Jangan sampai ada data yang terlewat. Selain itu, agar penyusunan job profile dapat berjalan dengan lancar, maka sebisa mungkin tetapkan jadwal yang bersamaan pada saat proses pengumpulan agar dapat diproses secara bersamaan. Urutkan data yang sudah Anda peroleh sehingga mudah bagi Anda untuk melakukan pengecekan.
  1. Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan
Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan perlu dilakukan untuk mengklarifikasi kevalidan data yang telah diperoleh. Jangan sampai data yang diberikan tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan sehingga dapat memunculkan gap antara realita di lapangan dengan job profile jabatan yang Anda susun. Selain itu, dengan data yang sesuai, tentu akan semakin memberikan kemudahan bagi Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu, seperti rekrutmen dan seleksi calon karyawan, menentukan perencanaan training, dan menentukan kebutuhan kerja untuk memfasilitasi karyawan pemegang jabatan.
  1. Melakukan revisi dan penambahan data
Jika ada ketidak sesuaian, sebelum dilakukan penyusunan job profile lakukan revisi dan melengkapi data yang kurang. Dengan melakukan revisi di awal Anda akan lebih mudah melakukan pencarian data, dibandingkan ketika ditengah-tengah Anda melakukan proses penyusunan.
  1. Melakukan penyusunan data valid
Menyusun data valid yang telah diperoleh dari setiap pemegang jabatan. Pastikan poin penting yang harus diketahui oleh pemegang jabatan tercantum dalam job profile yang Anda susun. Kelompokkan job profile yang Anda susun per departemen, sehingga memudahkan Anda dalam melakukan pencarian. Informasi inti yang harus dicantumkan didalam job profile adalah sebagai berikut:
  1. Identitas jabatan
  2. Fungsi jabatan
  3. Struktur organisasi dalam departemen jabatan terkait (minimal mencantumkan 1 jabatan di atas dan 1 jabatan di bawah)
  4. Deskripsi tugas dan tanggung jawab pemegang jabatan
  5. Level kompetensi yang dibutuhkan
  6. Target kerja yang menjadi indikator keberhasilan pemegang jabatan
  7. Spesifikasi jabatan yang harus ditepati oleh pemegang jabatan
  1. Melakukan evaluasi secara berkala
Jika job profile jabatan sudah Anda selesaikan, jangan lupa untuk tetap melakukan evaluasi secara berkala. Hal ini dikarenakan sangat memungkinkan terjadi perubahan kondisi seiring dengan perubahan kebutuhan dari perusahaan, sehingga alat yang Anda ciptakan harus segera disesuaikan. Misalkan saja, dulu saat awal perusahaan berdiri masih belum menetapkan untuk jabatan manager marketing harus menguasai bahasa Inggris aktif. Namun sekarang, karena kebutuhan perusahaan dan banyaknya customer perusahaan yang berasal dari luar negeri, akhirnya mau tidak mau spesifikasi jabatan manager marketing harus ditingkatkan, yaitu harus menguasai bahasa Inggris aktif. Pada dasarnya, penyusunan job profile suatu jabatan membantu Anda untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Mungkin Anda bisa membayangkan jika sewaktu-waktu Anda dipanggil oleh pihak manajemen harus mengajukan data terkait dari jabatan di perusahaan, tentu Anda akan kerepotan jika semua data terpisah. Berbeda jika Anda sudah menerapkan job profile pada setiap jabatan. Anda dapat memperoleh data lebih cepat. Selain itu, job profile bukan hanya sekedar data yang Anda simpan semata dan sifatnya rahasia. Namun job profile merupakan acuan bagaimana nantinya perusahaan menentukan sumber daya manusia yang tepat. Oleh sebab itulah job profile harus benar-benar disusun berdasarkan kondisi di lapangan. Demikian hal – hal mengenai job profile dan teknik penyusunannya yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.