Tag Archive for: program pelatihan dan pengembangan karyawan

Sistem 5R/5S adalah sebuah metode yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di tempat kerja dengan mengurangi limbah dan meningkatkan keteraturan dan kebersihan di lingkungan kerja. Namun, prinsip-prinsip sistem 5R/5S juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu meningkatkan keteraturan, kebersihan, dan efisiensi dalam kegiatan sehari-hari.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa menerapkan sistem 5R/5S dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari:

 

  1. Meningkatkan keteraturan

Dengan menerapkan sistem 5R/5S, kita dapat memperbaiki cara kita menyimpan dan mengatur barang-barang kita. Ini akan membantu kita menemukan barang-barang yang kita butuhkan dengan lebih mudah dan lebih cepat, sehingga menghemat waktu dan energi.

 

  1. Meningkatkan kebersihan

Sistem 5R/5S mendorong kita untuk menjaga kebersihan di tempat kerja dan di rumah. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat membiasakan diri untuk membersihkan ruangan secara teratur dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita.

 

  1. Mengurangi limbah

Salah satu prinsip sistem 5R/5S adalah membuang barang yang tidak lagi dibutuhkan atau rusak. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan prinsip ini dengan menyumbangkan atau menjual barang-barang yang masih layak pakai, atau dengan mengurangi jumlah barang yang kita beli dan gunakan.

 

  1. Meningkatkan efisiensi

Dengan menerapkan sistem 5R/5S, kita dapat memperbaiki cara kita melakukan kegiatan sehari-hari. Misalnya, dengan menempatkan barang-barang yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau atau dengan memperbaiki cara kita mengorganisasi pekerjaan rumah tangga, kita dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari.

 

  1. Meningkatkan keselamatan

Dengan menjaga lingkungan yang bersih dan terorganisir, kita dapat mengurangi risiko kecelakaan. Misalnya, dengan memastikan bahwa tangga dan jalan setapak di sekitar rumah bersih dan bebas dari rintangan, kita dapat mengurangi risiko terpeleset atau terjatuh.

 

Secara keseluruhan, menerapkan sistem 5R/5S dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu meningkatkan keteraturan, kebersihan, efisiensi, dan keselamatan dalam kegiatan sehari-hari. Ini akan membantu kita menghemat waktu dan energi, serta menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.

 

Demikian hal – hal mengenai manfaat penerapan sistem 5R dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pengembangan bisnis & pelatihan karyawan sesuai kebutuhan perusahaanmu.

PCD (Post Concert Depression) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih atau kehilangan yang dialami seseorang setelah menghadiri konser atau acara musik yang mereka nantikan dengan sangat bersemangat. Meskipun PCD tidak tergolong sebagai gangguan klinis, tetapi banyak orang yang merasakan gejala-gejala yang mirip dengan depresi setelah mengalami peristiwa ini.

Beberapa gejala PCD yang mungkin dialami antara lain:

  • Perasaan kecewa atau sedih yang mendalam setelah konser berakhir dan kembali ke kehidupan sehari-hari.
  • Merasa kehilangan atau kekosongan setelah mengalami pengalaman yang begitu intens dan menggembirakan di konser.
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya dianggap menyenangkan atau memerlukan motivasi untuk dilakukan.
  • Kehilangan selera makan atau tidur yang buruk.

 

Meskipun PCD tidak termasuk dalam gangguan kesehatan mental yang terdaftar, perasaan sedih dan kekosongan yang dirasakan dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang. Beberapa faktor yang mempengaruhi intensitas gejala PCD antara lain pengalaman pribadi, harapan yang diharapkan, dan dukungan sosial yang diterima setelah konser berakhir.

 

Secara umum, PCD memang benar-benar ada dan banyak orang yang mengalaminya setelah menghadiri konser atau acara musik yang mereka sukai. Namun, gejalanya umumnya bersifat sementara dan dapat diatasi dengan berbagai cara seperti berkumpul bersama teman-teman yang juga menghadiri konser, mendengarkan kembali musik yang dimainkan selama konser, atau mencari hiburan yang lain.

 

Demikian hal – hal mengenai fakta menarik tentang PCD yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

Budaya adalah lingkungan yang mengelilingi kita sepanjang waktu. Budaya positif di tempat kerja adalah nilai-nilai bersama, sistem kepercayaan, sikap dan seperangkat asumsi yang dibagikan oleh orang-orang di tempat kerja. Hal itu dibentuk oleh pendidikan individu, konteks sosial dan budaya. Namun, di tempat kerja, kepemimpinan dan arah organisasi yang strategis serta manajemen memengaruhi budaya tempat kerja secara luas.

Budaya positif ditempat kerja meningkatkan kerja tim, meningkatkan moral, produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan retensi tenaga kerja. Kepuasan kerja, kolaborasi, dan kinerja kerja semuanya ditingkatkan. Dan, yang paling penting, lingkungan tempat kerja yang positif mengurangi stres pada karyawan.

 

Bagaimana organisasi dapat menciptakan budaya tempat kerja yang positif?

  1. Menetapkan etos dan nilai yang jelas untuk organisasi

Penting untuk memiliki satu set nilai inti organisasi yang jelas yang dikomunikasikan secara efektif dan didiskusikan dengan karyawan sehingga mereka merasa menjadi bagian darinya. Ini adalah komitmen yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan terhadap kebijakan dan tindakan tertentu, seperti “ramah lingkungan” atau “perubahan sosial”. Tidaklah cukup untuk menyatakan ini dalam pernyataan misi, cerita merek atau dalam materi pemasaran dan promosi.

  1. Memelihara kolaborasi dan komunikasi

Kepemimpinan dan gaya manajemen yang mendorong kerja tim, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting untuk menciptakan perasaan positif di tempat kerja. Komunikasi yang terbuka dan jujur juga berarti audit rutin dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana orang berinteraksi satu sama lain, umpan balik disambut dan diterima, dan peluang untuk interaksi sosial diaktifkan. Ini dapat termasuk kopi pagi, liburan tim dan akhir pekan keluarga.

 

  1. Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif

Tempat kerja yang positif adalah tempat di mana semua karyawan dihargai, didukung dan dipelihara tanpa memandang jenis kelamin, orientasi seksual atau warna. Semua karyawan harus memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan akses yang sama ke semua manfaat dan penghargaan yang ditawarkan.

Tempat kerja inklusif adalah tempat yang menghargai perbedaan individu dalam angkatan kerja dan membuat mereka merasa diterima dan diterima. Sertakan tanda yang mendukung inklusivitas, jelas dan positif. Bahasa dapat menciptakan kebingungan dan miskomunikasi. Gunakan bahasa secara hati-hati yang memperkuat etos sadar gender dan inklusif, seperti menekankan fungsi ruang daripada identitas gender pengguna adalah penting.

 

  1. Ciptakan tujuan dan penghargaan yang jelas bagi karyawan

Karyawan yang termotivasi dan terlibat dapat diciptakan jika mereka diperlakukan sama dan memiliki tujuan yang jelas yang dapat mereka kerjakan. Memiliki kebijakan yang transparan untuk pengembangan dan promosi menawarkan staf kesempatan untuk mengukur kinerja mereka. Indikator kinerja yang terukur berarti akan ada persaingan yang sehat.

Namun, pernyataan kebijakan jujur semacam ini akan membantu menghindari perasaan negatif dan kebencian di antara anggota tim terhadap satu sama lain. Ketika tujuan diperkuat secara positif, dan prestasi diakui dan dirayakan, itu mengarah kepada karyawan yang merasa dihargai yang pada gilirannya menciptakan perasaan positif di tempat kerja.

 

Budaya positif di tempat kerja sangat penting untuk menumbuhkan rasa bangga dan kepemilikan di antara para karyawan. Ketika orang-orang merasa bangga, mereka menginvestasikan masa depan mereka dalam organisasi dan bekerja keras untuk menciptakan peluang yang akan menguntungkan organisasi. Dengan mengidentifikasi dan menghargai mereka yang secara aktif berusaha menciptakan budaya kerja yang positif, dan mendukung orang lain di sekitar mereka, perusahaan dapat mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Sikap dan perilaku positif di tempat kerja adalah hasil langsung dari kepemimpinan yang efektif dan gaya manajemen yang positif.

 

Demikian hal – hal mengenai 4 cara menciptakan budaya kerja yang positif yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasimu.

Ketika seorang pelaku usaha memutuskan merekrut karyawan, tepat pada saat itulah ada tantangan baru yang mesti ditaklukkan. Sebab, mengelola sebuah usaha dengan sokongan karyawan akan berbeda dengan pengelolaan secara mandiri. Banyak hal baru yang harus dipelajari seputar karyawan. Yang tak boleh terlupakan tentunya cara menghitung gaji karyawan.

 

Gaji atau upah adalah komponen ketenagakerjaan yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Saat ini omnibus law yang memayungi sejumlah aturan itu sedang digodok ulang setelah dinyatakan “inkonstitusional bersyarat” oleh Mahkamah Konstitusi dalam sidang gugatan uji materi.

 

Dalam Undang-Undang Cipta Kerja disebutkan “hak pekerja/buruh atas upah timbul pada saat terjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha dan berakhir pada saat putusnya hubungan kerja”. Maka semua karyawan berhak mendapatkan upah begitu menjalin hubungan kerja dengan pemilik usaha. Hak itu lepas setelah hubungan kerja berakhir.

 

Cara menghitung gaji karyawan pun didasari undang-undang itu. Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, penghitungan gaji harus mengacu pada peraturan pemerintah yang menetapkan upah minimum di daerah setempat. Artinya, pengusaha di suatu daerah tidak boleh memberikan gaji kepada karyawannya di bawah upah minimum daerah tersebut. Pemerintah juga mengatur komponen upah yang mencakup gaji pokok dan tunjangan tetap. Jumlah gaji pokok ditetapkan minimal 75 persen dari gaji pokok plus tunjangan tetap.

Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan

Karena gaji pokok diatur dalam undang-undang, pengusaha harus menetapkannya untuk karyawan. Adapun cara menentukan gaji pokok bisa menggunakan empat faktor penentu, yaitu aturan pengupahan, skala upah, gaji pasaran, dan kontribusi karyawan kepada perusahaan.

 

  1. Aturan Pengupahan

Ada setidaknya empat aturan tentang pengupahan yang harus dijadikan pedoman oleh pengusaha dalam menentukan gaji pokok karyawan, yaitu Undang-Undang Cipta Kerja peraturan pemerintah tentang pengupahan, peraturan pemerintah provinsi, dan peraturan pemerintah kota/kabupaten. Provinsi dan kota/kabupaten di sini mengacu pada daerah tempat domisili usaha.

Pemerintah daerah berwenang menerbitkan peraturan tentang upah minimum yang wajib ditaati semua pengusaha. Aturan ini diperbarui tiap tahun sesuai dengan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan. Penetapan upah minimum adalah soal sensitif karena kerap diwarnai pertentangan antara kelompok pekerja dan pengusaha. Pengusaha harus cermat dalam mengikuti aturan pengupahan itu agar tidak terjadi masalah ketenagakerjaan yang bisa mendatangkan sanksi dan mengganggu jalannya usaha. Aturan ini juga mencakup pengecualian-pengecualian yang berlaku untuk jenis usaha tertentu, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

 

  1. Skala Upah

Menurut peraturan Menteri Ketenagakerjaan, skala upah adalah kisaran nilai nominal upah dari yang terendah hingga tertinggi untuk tiap golongan jabatan. Pemilik usaha mesti memegang data skala upah karyawannya. Dari data ini, gaji pokok setiap karyawan bisa ditetapkan sesuai dengan golongannya. Jangan sampai gaji itu jauh terlalu tinggi atau justru terlalu rendah dari skala upah. Sebab, ada risiko konflik sesama karyawan karena ketimpangan gaji sehingga produktivitas usaha pun terkena dampaknya.

 

  1. Gaji Pasaran

Dalam industri usaha umumnya terdapat informasi mengenai kisaran gaji pasaran pegawai untuk jenis pekerjaan dan jabatan yang serupa di tiap perusahaan. Anda dapat mengacu pada nilai gaji pasaran ini untuk menentukan gaji pokok karyawan.

Selain melihat industri yang sama, perhatikan daerah domisili perusahaan. Sebab, standar gaji di tiap daerah berbeda meski industrinya sama. Misalnya dalam industri kesehatan, gaji manajer pemasaran suatu produk kesehatan di Jakarta pasti berbeda dengan gaji pemegang jabatan yang sama di Yogyakarta. Gaji manajer di Jakarta biasanya lebih besar karena berbagai faktor, dari upah minimum hingga biaya hidup yang cenderung lebih tinggi daripada di Yogyakarta.

 

  1. Kontribusi Karyawan

Setiap karyawan diharapkan memberikan kontribusi semaksimal mungkin bagi perusahaan. Anda dapat menilai kontribusi itu dan mengonversinya menjadi nominal gaji pokok. Makin besar kontribusi, makin besar pula potensi karyawan itu mendapat gaji pokok lebih tinggi daripada karyawan lain.

Kontribusi juga didasari peran jabatan atau posisi yang diemban karyawan. Makin tinggi jabatan, gaji pokok pun semestinya makin besar karena ada tanggung jawab yang lebih besar untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan.

 

Cara Menghitung Gaji Karyawan

Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, karyawan dapat direkrut dengan menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT). Perjanjian ini menentukan status karyawan dalam perusahaan. Karyawan yang dipekerjakan dengan PKWT umumnya menjadi pekerja harian, kontrak, atau honorer. Sedangkan karyawan yang bekerja dengan PKWTT merupakan pegawai tetap.

Karyawan PKWT bisa digaji secara bulanan ataupun harian dengan jumlah yang bisa bervariasi, sementara karyawan PKWTT umumnya mendapat gaji bulanan secara tetap. Jika memakai gaji bulanan, berarti karyawan menerima jumlah gaji yang sama tiap bulan berdasarkan perjanjian kerja.

 

  • Cara menghitung gaji karyawan harian

Adapun cara menghitung gaji karyawan secara harian cukup mudah. Tinggal kalikan upah harian dengan jumlah hari kerja karyawan tersebut. Misalnya X mendapat gaji harian sebagai buruh sebesar Rp 200.000. Pada Januari 2022, dia bekerja selama 14 hari. Maka gaji yang dia terima selama Januari sebesar Rp 200.000 x 14 hari = Rp 2.800.000.

 

  •     Cara menghitung gaji karyawan per jam

Gaji karyawan PKWTT juga bisa dihitung berdasarkan jam kerja bila jumlah jam kerjanya kurang dari 35 jam per minggu. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, gaji per jam adalah upah sebulan dibagi 126. Angka pembagi 126 didapatkan dari jumlah rata-rata jam kerja selama seminggu (29 jam) dikali jumlah minggu dalam setahun (52 minggu), lalu dibagi jumlah bulan dalam setahun (12 bulan).

Misalnya X memiliki gaji bulanan Rp 5.000.000. Pada Januari 2022, dia hanya bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu sehingga gajinya dihitung per jam. Jumlah gaji yang diterima X adalah Rp 5.000.000 : 126 = Rp 39.682 per jam.

 

  •    Cara menghitung gaji karyawan pro-rata

Ketika karyawan masuk kerja pada pertengahan bulan, dia tetap berhak menerima gaji seperti karyawan lain pada tanggal gajian. Tapi gajinya tidak penuh sebulan, melainkan dihitung dengan skema pro-rata sesuai dengan hari kerja menggunakan rumus jumlah hari kerja per bulan dibagi jumlah hari kerja karyawan dikalikan upah per bulan.

Contohnya X masuk kerja pada 15 Januari. Gajinya per bulan disepakati Rp 7.000.000 dengan waktu kerja 5 hari per minggu. Pada bulan itu ada 20 hari kerja dan X masuk kerja selama 11 hari. Maka gaji yang diterima Beni (11 : 20) x Rp 7.000.000 = Rp 3.850.000.

 

Sebagai catatan, penghitungan gaji di atas menggunakan skema sederhana gaji pokok. Di dalamnya belum tercakup komponen gaji lain seperti tunjangan tetap dan tidak tetap serta pajak penghasilan dan potongan lain.

 

Demikian hal – hal mengenai cara menghitung gaji karyawan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasimu.

Job Profile adalah sebuah dokumen yang berisi informasi lengkap atau profil sebuah pekerjaan dalam sebuah organisasi. Job Profile memuat hal – berikut:

  1. Identifikasi pekerjaan (Job Identification) yaitu identitas dari sebuah posisi atau pekerjaan seperti: nama posisi, bagian/ departemen di mana posisi tersebut berada, kode jabatan, nama posisi atasan, lokasi dsb.
  2. Tujuan pekerjaan (Job Purpose): berisi tujuan atau alasan keberadaan pekerjaan atau kontribusi pekerjaan itu secara umum. (Bila anda bingung/ sulit mengisi sebuah tujuan sebuah pekerjaan, kemungkingan pekerjaan tsb memang tidak diperlukan).
  3. Uraian pekerjaan (Job Description): menjelaskan tanggung jawab/ tugas / kegiatan yang harus dilakukan oleh posisi atau rincian dari kontribusi umum pekerjaan ini.
  4. Dimensi pekerjaan (Job Dimension): menggambarkan besarnya cakupan posisi baik langsung maupun tidak langsung yang membedakannya dengan posisi lainnya.
  5. Hal – hal lain seperti: wewenang, hubungan kerja, indikator keberhasilan, kompetensi pemegang jabatan, dan persyaratan lain dari posisi.

 

Bagaimana cara menyusunnya? Ada 6 langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan job profile jabatan dalam perusahaan, antara lain:

 

  1. Melakukan analisa jabatan

Analisa jabatan merupakan langkah awal yang cukup panjang untuk melakukan penyusunan job profile. Pada tahap ini, Anda diharuskan untuk mengumpulkan seluruh data terkait dengan suatu jabatan. Data tersebut mulai dari identitas jabatan, sturktur jabatan, lingkup kerja, deskripsi tugas dan tanggung jawab, waktu kerja efektif yang dilakukan, hingga kualifikasi baik dari segi standar pendidikan maupun kompetensi yang dibutuhkan agar dapat menduduki jabatan tersebut. Analisa jabatan harus dilakukan sesuai dengan realita di lapangan. Anda bisa memperoleh data tersebut dengan meminta pemegang jabatan untuk mengisi form analisa jabatan yang telah disiapkan. Pastikan setiap pemegang jabatan melakukan pengisian dengan tepat.

 

  1. Mengumpulkan data-data yang telah diperoleh

Proses pengumpulan data harus dilakukan secara menyeluruh. Jangan sampai ada data yang terlewat. Selain itu, agar penyusunan job profile dapat berjalan dengan lancar, maka sebisa mungkin tetapkan jadwal yang bersamaan pada saat proses pengumpulan agar dapat diproses secara bersamaan. Urutkan data yang sudah Anda peroleh sehingga mudah bagi Anda untuk melakukan pengecekan.

 

  1. Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan

Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan perlu dilakukan untuk mengklarifikasi kevalidan data yang telah diperoleh. Jangan sampai data yang diberikan tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan sehingga dapat memunculkan gap antara realita di lapangan dengan job profile jabatan yang Anda susun. Selain itu, dengan data yang sesuai, tentu akan semakin memberikan kemudahan bagi Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu, seperti rekrutmen dan seleksi calon karyawan, menentukan perencanaan training, dan menentukan kebutuhan kerja untuk memfasilitasi karyawan pemegang jabatan.

 

  1. Melakukan revisi dan penambahan data

Jika ada ketidak sesuaian, sebelum dilakukan penyusunan job profile lakukan revisi dan melengkapi data yang kurang. Dengan melakukan revisi di awal Anda akan lebih mudah melakukan pencarian data, dibandingkan ketika ditengah-tengah Anda melakukan proses penyusunan.

 

  1. Melakukan penyusunan data valid

Menyusun data valid yang telah diperoleh dari setiap pemegang jabatan. Pastikan poin penting yang harus diketahui oleh pemegang jabatan tercantum dalam job profile yang Anda susun. Kelompokkan job profile yang Anda susun per departemen, sehingga memudahkan Anda dalam melakukan pencarian. Informasi inti yang harus dicantumkan adalah sebagai berikut:

  1. Identitas jabatan
  2. Fungsi jabatan
  3. Struktur organisasi dalam departemen jabatan terkait (minimal mencantumkan 1 jabatan di atas dan 1 jabatan di bawah)
  4. Deskripsi tugas dan tanggung jawab pemegang jabatan
  5. Level kompetensi yang dibutuhkan
  6. Target kerja yang menjadi indikator keberhasilan pemegang jabatan
  7. Spesifikasi jabatan yang harus ditepati oleh pemegang jabatan

 

  1. Melakukan evaluasi secara berkala

Jika job profile jabatan sudah Anda selesaikan, jangan lupa untuk tetap melakukan evaluasi secara berkala. Hal ini dikarenakan sangat memungkinkan terjadi perubahan kondisi seiring dengan perubahan kebutuhan dari perusahaan, sehingga alat yang Anda ciptakan harus segera disesuaikan. Misalkan saja, dulu saat awal perusahaan berdiri masih belum menetapkan untuk jabatan manager marketing harus menguasai bahasa Inggris aktif. Namun sekarang, karena kebutuhan perusahaan dan banyaknya customer perusahaan yang berasal dari luar negeri, akhirnya mau tidak mau spesifikasi jabatan manager marketing harus ditingkatkan, yaitu harus menguasai bahasa Inggris aktif.

 

Pada dasarnya, penyusunan job profile suatu jabatan membantu Anda untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Mungkin Anda bisa membayangkan jika sewaktu-waktu Anda dipanggil oleh pihak manajemen harus mengajukan data terkait dari jabatan di perusahaan, tentu Anda akan kerepotan jika semua data terpisah. Berbeda jika Anda sudah menerapkan job profile pada setiap jabatan. Anda dapat memperoleh data lebih cepat. Selain itu, job profile bukan hanya sekedar data yang Anda simpan semata dan sifatnya rahasia. Namun job profile merupakan acuan bagaimana nantinya perusahaan menentukan sumber daya manusia yang tepat. Oleh sebab itulah job profile harus benar-benar disusun berdasarkan kondisi di lapangan.

 

Demikian hal – hal mengenai job profile dan teknik penyusunannya yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.