Produktivitas sangat penting dalam dunia kerja. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah maksimum adalah tujuan utama. Namun tidak jarang penurunan produktivitas terjadi dalam perusahaan. Penyebab turunnya produktivitas kerja dipengaruhi oleh banyak hal diataranya kebiasaan-kebiasan dari karyawan itu sendiri. Berikut kebiasaan yang bisa menjadi faktor penghambat produktivitas di tempat kerja

  1. Terlalu sering mengeluh

Karyawan seperti ini terbiasa menilai tidak ada hal baik yang ia suka, tidak pernah bersyukur dengan tanggungjawab yang dipercayakan kepadanya. Sehingga mengerjakannya dengan berat hati dan hasilnya pun asal-asalan.

  1. Selalu mencari alasan

Karyawan jenis ini adalah yang tidak pernah mengakui kesalahannya dan suka mencari-cari alasan ketika diberi tanggungjawab sehingga menjadi penyebab turunnya kinerja kerja

  1. Tidak antusias dalam bekerja

Karyawan tidak memiliki motivasi dalam bekerja dan selalu terlihat lesu dan tidak bersemangat ketika diberi tugas. cara memotivasi karyawan menjadi salah satu alternatif cara meningkatkan produktivitas karyawan

  1. Tidak mau bekerja sama dengan rekan kerja

Tipe karyawan yang tidak mau membantu rekan kerjanya dan hanya fokus mengerjakan tugasnya tanpa peduli sedikit pun dengan rekan kerjanya.

  1. Suka bergosip

Orang seperti ini sangat suka menceritakan keburukan orang lain bahkan atasannya sekalipun dan waktu yang dimiliki habis hanya untuk berghibah

  1. Sok tahu segalanya

Karyawan jenis ini menganggap dirinya tahu segalanya dan malu bertanya pada rekan kerjanya yang lebih tahu banyak dibanding dirinya, sehingga kemampuannya tidak dapat berkembang dan menghambat pekerjaannya

  1. Multitasking

Kebiasaan ini berupa mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu bersamaan. Multitasking membuat karyawan tidak fokus pada pekerjaan atau tugas yang sedang dikerjakan.

  1. Menunda-nunda

Menunda-nunda adalah kebiasaan yang membunuh produktivitas kerja. Kebiasaan ini utamanya disebabkan oleh bayangan “penderitaan” saat mengerjakan suatu tugas.

  1. Datang terlambat

Datang terlambat dapat juga menurunkan produktivitas kerja. Selain itu, kebiasaan ini juga menghasilkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan kerja

 

Kepemimpinan yang memotivasi adalah kepemimpinan yang membuat para karyawan merasa dibutuhkan kontribusinya. Seorang karyawan disebuah perusahaan membutuhkan motivasi agar karyawan semangat dalam bekerja dan membuat mereka merasa senang dalam bekerja, seorang atasan / leader memiliki peranan penting dalam memotivasi karyawan.

Motivasi karyawan tidak selalu mengenai materi, uang, prestis dan segala aspek dari karir seorang karyawan kecil artinya jika dia merasa tidak diperdulikan oleh atasannya. Banyak hal yang dapat dilakukan sebagai cara menumbuhkan motivasi kerja karyawan agar bekerja dengan giat. Berikut yang bisa dilakukan oleh para leader agar anggota tim nya terus termotivasi

  1. Tanyakan kepada karyawan terdapat kesulitan dan hambatan yang ditemui dalam melakukan pekerjaannya.
  2. Berikan pujian/ apresiasi yang memang pantas didapatkan, bukan sekedar basa-basi. Bentuk apresiasi sekecil apapun kepada karyawan, akan membuat karyawan termotivasi untuk selalu meningkatkan hasil kerjanya.
  3. Jangan pernah remehkan ide baru yang disampaikan karyawan, bila perlu mintalah karyawan untuk menyampaikan ide-ide baru mereka.
  4. Bangunlah keakraban, tanyakan hobi personal atau cerita tentang asal-usul dan keluarganya. Nilailah karakternya serta pahamilah kepribadian sang pegawai.
  5. Tetap menjaga karisma dan jangan terlalu berlebihan dalam memberikan penghargaan. Proporsional dan adil merata terhadap semua bawahan.
  6. Bantu karyawan untuk berkembang dan belajar. Dorong karyawan untuk selalu berkembang dan belajar, misalkan dengan mengikutsertakan dalam program pelatihan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan pelatihan karyawan. Dengan begitu karyawan akan merasa selalu termotivasi akan kemampuannya dan pasti akan bermanfaat untuk perusahaan.

Meningkatkan semangat karyawan tentu saja berdampak besar pada kesejahteraan perusahaan. Semangat karyawan adalah jiwa perusahaan. Pemimpin harus selalu memastikan karyawan yang menjadi anggota timnya menikmati tugas mereka dalam pekerjaan dan menjadikan diri mereka bagian dari rencana perusahaan. Sehingga hal tersebut dapat menjadi cara meningkatkan produktivitas kerja.

 

Menjadi seorang pemimpin adalah pilihan yang dapat dipilih oleh seseorang karyawan untuk mengembangkan diri dan mengasah segala kemampuannya untuk dapat menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan bersama. Bukan hal yang mudah tapi juga bukan hal terlalu sulit untuk orang yang memiliki kemauan yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin. Salah satu cara untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan adalah dengan mengikuti pelatihan kepemimpinan.

Improvement Focus® memiliki program pelatihan karyawan “Transformation from Worker to a Leader” yang merupakan salah satu jenis pelatihan karyawan yang dapat membantu para leader atau bahkan calon leader untuk dapat mengetahui langkah apa saja yang harus dilakukan sebagai cara menjadi pemimpin yang baik. Materi pelatihan karyawan disampaikan oleh Coach Reza Rifanto yang juga seorang penulis buku, dengan metode pelatihan karyawan yang mudah dipahami dan juga relevan dengan kejadian nyata di lingkungan kerja.

Banyak cara mengembangkan diri menjadi pemimpin, bahkan untuk orang-orang yang merasa dirinya tidak mampu menjadi leader. Dalam pelatihan karyawan ini akan dijelaskan tahap demi tahap dan tools apa saja yang dapat digunakan saat berada di perusahaan masing-masing nanti.

Leadership training saat ini  sudah menjadi sebuah keharusan dalam pengembangan sumber daya manusia. Melalui program pelatihan kepemimpinan, para pemimpin perusahaan akan lebih menguasai apa yang menjadi tanggung jawabnya, mengatur strategi dan kebijakan yang pada akhirnya merupakan cara meningkatkan produktivitas perusahaan.

Melalui pelatihan kepemimpinan, para pemimpin perusahaan akan menemukan kembali motivasi kerja. Selain itu akan memunculkan bibit-bibit pemimpin baru yang selama ini tidak nampak di antara para karyawan. Perusahaan perlu memperhatikan mengenai jenis pelatihan kepemimpinan untuk karyawannya, karena keuntungan yang didapat tidak hanya dirasakan oleh karyawan itu sendiri. Melainkan juga memberikan manfaat bagi perusahaan.

Apakah hal ini terjadi dalam bisnis Anda?

– Karyawan yang tidak peduli dengan kondisi tempat kerja
– Karyawan yang tidak disiplin dalam waktu
– Karyawan tidak peduli terhadap masalah yang terjadi di area kerja
– Karyawan tidak mau melakukan perbaikan di tempat kerjanya
– Karyawan tidak mengungkapkan masalah yang terjadi di area kerjanya
– Karyawan tidak bisa mencari solusi sendiri terhadap permasalahan yang terjadi di area kerjanya
– Karyawan terlalu tergantung kepada leader ataupun atasan untuk mengambil keputusan di tempat kerja
– Karyawan tidak peduli dengan mesin yang sudah mulai menunjukkan ketidaknormalan dan kerusakan
– Karyawan tidak peduli terhadap material sisa dan biaya produksi dari perusahaan
– Komunikasi yang buruk antar departemen
– Tidak ada motivasi dalam diri karyawan
– Karyawan terlihat sangat sibuk dalam pekerjaan tapi tidak paham terhadap target yang menjadi tanggung jawabnya

Sebagai pemilik bisnis tentunya selalu bertanya bagaimana cara meningkatkan produktivitas kerja dan juga cara meningkatkan profit perusahaan? Penerapan Lean adalah solusinya! Lean  telah berhasil di banyak perusahaan dalam merubah budaya organisasi. Kehebatan Lean ini telah dibuktikan oleh berbagai macam industri,  tidak hanya terbatas di perusahaan Jepang, tetapi perusahaan di US, Eropa.

Konsep Lean menggabungkan antara merubah mindset orang dan merubah lingkungan kerja. Dari sisi orang, ditanamkan nilai tentang bagaimana untuk bekerja dengan benar dan efisien dalam rangka menghilangkan waste (aktifitas yang tidak memberi nilai tambah), sehingga setiap orang memiliki persepsi yang sama tentang pola pikir yang berorientasi pada efisiensi.

Dan yang terpenting, nilai lebih dari Lean dalam merubah budaya organisasi bukan hanya mencoba mengubah mindset orang saja, karena meskipun cara berpikir sudah benar tapi kalau lingkungan tidak mendukung, maka tindakan yang terlihat akan menyimpang dari mindset yang ditanamkan

Manfaat yang dicapai oleh implementasi Lean sangat besar. Lean bertujuan untuk menciptakan efisiensi di segala lini. Proses produksi yang sangat cepat, kualitas produk yang lebih baik, jumlah material sisa yang menurun, produksi yang lebih fleksibel dalam meresponse order, setup mesin yang lebih cepat, jumlah downtime mesin yang lebih sedikit, biaya produksi yang lebih rendah, biaya maintenance yang lebih rendah, inventory yang rendah, working capital lebih minim, standard kerja yang sama untuk semua operator, operator yang memiliki kompetensi multi skill, karyawan yang lebih bersemangat dalam bekerja, meningkatkan kepuasan bekerja, serta lingkungan kerja yang lebih bersih, tertata rapi, aman dan nyaman.

Penerapan lean ini bisa dipelajari, banyak lembaga pelatihan karyawan yang menawarkan program pelatihan karyawan tentang lean system. Tinggal Anda sebagai pemilik usaha mau mempelajarinya dan menerapkannya dalam perusahaan Anda.

Bila diperlukan Anda bisa memilih menggunakan jasa konsultan bisnis dalam pendampingan penerapan lean system. Banyak cara untuk memajukan perusahaan, tinggal bagaimana dari pemilik bisnis sendiri mau membawa kemana arah bisnis nya dan mau merubah mindset yang ada.

Selama pandemi corona dan work from home tentunya kadang menimbulkan kejenuhan, salah satu cara mengusir kejenuhan selama physical distancing adalah dengan membaca buku. Manfaat yang di dapat dari membaca buku antara lain selain menambah ilmu pengetahuan dan stress therapy, juga bisa menjadi salah cara meningkatkan produktivitas kerja. Nah, buku bisnis berikut bisa dijadikan refensi untuk menambah ilmu selama masa pandemi ini

Think and Grow Rich – Napoleon Hill

Buku ini menjadi salah satu buku bisnis terbaik yang paling direkomendasikan oleh pengusaha, terutama pengusaha sukses. Buku ini dapat membantu setiap orang untuk menentukan tujuan secara spesifik dan kemudian menetapkan strategi yang matang dalam mencapainya, diiringi dengan dasar kemauan yang kuat.

“The starting point of all achievement is DESIRE. Keep this constantly in mind. Weak desire brings weak results, just as a small fire makes a small amount of heat.”— Napoleon Hill, Think and Grow Rich

9 Pemborosan yang Membunuh Profit – Reza Rifanto

Dalam buku ini Coach Reza mencoba menuliskan semua hal terkait pemborosan yang masih sering dilakukan para pelaku bisnis yang justru harus dihindari. Menghindari pemborosan adalah upaya real yang langsung dapat menekan biaya, dalam memproduksi suatu barang / jasa sehingga konsumen terhindar dari biaya yang tidak mereka rasakan manfaatnya. Dengan gaya bahasa bertutur yang ringan, bahasan tentang berbagai pemborosan yang harus dihindari ini, tidak terasa sebagai bacaan yang serius. Kita seperti membaca dongeng dengan muatan isi yang sangat penting diperhatikan bagi kita selaku praktisi bisnis agar mampu beroperasi secara Lean dan memuaskan pelanggan kita tanpa membebani dengan biaya yang tidak selayaknya kita bayar dan tentunya cara meningkatkan profit perusahaan.

“Meskipun dana perusahaan terbatas, tetapi ada cara-cara agar kita dapat tetap kompetitif dengan kompetitor yang lain, oleh karena itu penting sekali kita memahami prinsip-prinsip pemborosan” – Reza Rifanto, 9 Pemborosan yang Membunuh Profit

Start with Why: How Great Leaders Inspire Everyone to Take Action – Simon Sinek

Jiwa kepemimpinan sangat diperlukan sebagai bagian dari karakter pengusaha sukses dan bagaimana bisnis akan sukses bila dipimpin oleh pemimpin yang baik. Simon Sinek menekankan kepemimpinan dan bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik. Simon menggunakan beragam contoh nyata dan menjelaskan bahwa pemimpin yang hebat memiliki satu kesamaan; mereka mulai mengejar passion dengan menanyakan “kenapa?”. Pertanyaan-pertanyaan yang dimulai dengan ‘kenapa’ akan selalu membutuhkan jawaban rasional, sehingga mendorong setiap orang untuk memahami alasan yang masuk akal.

There are only two ways to influence human behavior: you can manipulate it or you can inspire it.”— Simon Sinek, Start with Why: How Great Leaders Inspire Everyone to Take Action

Rich Dad, Poor Dad – Robert Kiyosaki

Apa yang ditekankan Robert Kiyosaki dalam buku ini akan sangat mempengaruhi pemikiran Anda untuk memperbaiki cara mengelola keuangan yang selama ini mungkin masih amburadul dan juga pemikiran yang melihat aset yang menguntungkan dan aset yang hanya menghasilkan ‘pengeluaran’. Robert Kiyosaki juga memberikan pesan lewat buku ini agar “jangan membeli barang mewah sebelum Anda berhasil menciptakan aset yang mampu menutupi biaya barang mewah tersebut”.

“The single most powerful asset we all have is our mind. If it is trained well, it can create enormous wealth in what seems to be an instant.”— Robert T. Kiyosaki, Rich Dad, Poor Dad

Membangun Sistem Training Standart Internasional – Reza Rifanto

Banyak pertanyaan yang timbul dalam dunia usaha terutama dalam pengembangan tim, seperti memberikan pelatihan karyawan namun tidak memberikan dampak yang berarti bagi perkembangan perusahaan. Program pelatihan karyawan akhirnya menjadi suatu pengeluaran bagi perusahaan. Sebagai business owner maupun leader tentu kita merasa waspada terhadap perkembangan kompetisi yang semakin ketat ini. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, ternyata Coach Reza menemukan strategi pengembangan yang efektif. Penulis memaparkan mulai dari apa penyebab-penyebab tidak terjadinya pengembangan karyawan secara efektif, hingga strategi-strategi yang dapat langsung digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut

“Bangunan megah bisa dibangun, mesin canggih bisa dibeli, tetapi semua itu tidak akan bisa bertahan lama apabila perusahaan tidak memiliki SDM yang kompeten” – Reza Rifanto, Membangun Sistem Training Standart Internasional