Memulai sebuah bisnis restoran memang memiliki tantangan tersendiri. Salah satu kunci keberhasilan dari bisnis restoran terlihat dari keluhan konsumen yang merasa senang dan datang kembali membawa teman-temannya. Maka dari itu, untuk memastikan bisnis restoran ini dapat berjalan memang dibutuhkan seluruh tim mulai dari manajemen sampai staf harus berkomitmen dalam kepuasan konsumen.

 

Berikut ini beberapa keluhan konsumen pada bisnis restoran yang sering terjadi yang perlu kamu ketahui:

  1. Daftar Menu Tidak Ada Gambar dan Cantum Harga

Tidak ada salahnya dalam membangun bisnis restoran tentunya juga memastikan foto menu yang ingin dijual dan dihidangkan dapat menarik selera customer untuk membelinya serta memiliki kesesuain harga. Coba untuk menggunakkan jasa fotografer dan editor photo food promo yang proper sehingga tidak hanya mampu menarik customer, tetapi juga mampun meningkatkan penjualan makanan pada restoran

 

  1. Restoran Tidak Bersih, Peralatan Makan yang Kotor

Salah satu keluhan konsumen lainnya yang umum sering ditemukan adalah konsumen menemukan benda asing di dalam makanan seperti serangga, rambut, pecahan batu, serabut pembersih, dan lainnya. Faktor kebersihan bisa disebabkan beberapa faktor seperti kurangnya quality control dari bagian dapur sebelum makanan diantar ke meja konsumen.

Serta, sistem pencucian peralatan dan bahan masakan yang kurang baik dari dapur. Keluhan konsumen mengenai kebersihan makanan memang jarang diperhatikan oleh pemilik restoran.

Apalagi kalau pemilik restoran yang hanya berpikir bisnis saja, tanpa perhatikan faktor kesehatan makanan yang dijual. Restoran yang tidak bersih termasuk mencerminkan kalau pemilik restoran tidak rajin dalam mengontrol ditambah anak staff cuek.

 

  1. Rasa Makanan Tidak Standar dan Konsisten

Hal yang dicari oleh konsumen saat mengunjungi tempat makan adalah bisa menikmati rasa makanan yang memuaskan mereka. Tidak hanya menjual suasana tempat makan, namun rasa makan di nomor duakan. Rasa makanan yang tidak standar bisa mengakibatkan makanan menjadi terlalu manis, terlalu asam, bahkan tidak ada rasa yang membuat konsumen senang.

 

  1. Pesanan Makanan Salah Antar

Tentu kalian juga pernah mengalami bagaimana ketidaksiapan waiter dalam mengantar makanan. Bisa jadi beberapa kali waiter mengantarkan makanan yang keliru. Waiter bisa saja tidak fokus saat kerja sehingga salah mengantar pesanan ke meja tamu. Akhirnya pesanan makanan kita jadi lebih lama keluar, apalagi kalau meja tamu tidak dilengkapi dengan nomor meja sehingga sulit dihafal oleh waiter yang masih baru.

 

  1. Staff Tidak Ramah

Hospitality dalam bisnis kuliner merupakan hal utama. Tak jarang orang bisa beralih ke tempat lain karena merasa hospitality yang didapat kurang ramah dan nyaman. Entah karena karyawan yang mungkin cukup lambat buat melayani tamu di meja tertentu. Tamu yang dibuat harus menunggu terlalu lama, akhirnya merasa kesal karena merasa tidak mendapat pelayanan maksimal.

 

Demikian hal – hal mengenai 5 komplain customer di restoran yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan perusahaan sesuai kebutuhan bisnismu.

KPI merupakan singkatan Key Performance Indicator, atau secara harfiah dapat diartikan sebagai indikator-indikator kunci untuk mengukur performa atau kinerja. Sebagai indikator kunci, tentu saja KPI menjadi ukuran yang paling utama dalam melihat seberapa baik kinerja yang ditunjukkan oleh setiap karyawan di sebuah bisnis atau perusahaan.

 

Apa Manfaat Menerapkan KPI dalam Perusahaan?

Ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh ketika menerapkan KPI. Manfaat-manfaat tersebut tidak hanya dirasakan oleh perusahaan atau pemilik usaha, tetapi bisa juga dirasakan oleh karyawan itu sendiri.

Manfaat Penerapan KPI bagi Perusahaan

  • Sebagai sebuah indikator kunci, sebuah perusahaan dapat memanfaatkan penerapan KPI untuk menjaga arah strategi bisnisnya. Meski indikator-indikator ini sebenarnya digunakan untuk mengukur kinerja karyawan, tetapi juga dapat dijadikan panduan terkait hal apa saja yang harus dilakukan oleh setiap karyawan, dan bagaimana pekerjaan tersebut dapat dianggap berhasil dilakukan.
  • Sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja karyawan, penerapan KPI akan sangat membantu perusahaan yang memiliki departemen HR. KPI dapat digunakan oleh HRD untuk mengetahui pengukuran serta melakukan evaluasi terhadap hasil kerja karyawan, dan dapat dengan lebih cepat mengidentifikasi jika ada kendala yang dihadapi oleh karyawan tersebut dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
  • Sistem KPI juga akan sangat membantu perusahaan yang menerapkan sistem reward atau apresiasi kepada karyawan yang menunjukkan kinerja yang baik. Tanpa adanya KPI, perusahaan akan kesulitan untuk menentukan seberapa baik hasil kerja yang layak untuk diapresiasi secara setara. Kalaupun dapat menentukan hal tersebut, umumnya ukuran yang dilakukan lebih bersifat subjektif dan dapat berubah-ubah kapan saja.
  • Memastikan karyawan mengetahui bahwa perusahaan akan mengapresiasi hasil kerja yang baik tentu saja bagus, tetapi jika ukuran yang digunakan tidak jelas, karyawan tersebut tentu akan kebingungan dalam menetapkan target kerjanya. Hal ini dapat diatasi dengan adanya KPI.

 

Mengingat KPI adalah sebuah alat yang secara objektif mengukur hasil kinerja seorang karyawan, tentunya ini bisa menjadi alat yang jelas untuk menentukan hasil kerja yang dapat diapresiasi oleh perusahaan. Karena ukuran ini bersifat objektif dan jelas, karyawan di perusahaan tersebut juga bisa memiliki rasa aman, nyaman, dan tak perlu takut bahwa hasil kerjanya tidak akan diapresiasi oleh perusahaan.

 

Dengan ukuran yang jelas seperti KPI, perusahaan dapat terus memotivasi karyawan untuk menunjukkan hasil kerja terbaiknya. Dalam jangka panjang, ini membantu perusahaan itu sendiri untuk terus mengoptimalkan pendapatan bisnisnya; terlebih jika reward yang diberikan kepada karyawan juga menggunakan sistem bertingkat di mana semakin baik hasil kerja yang ditunjukkan oleh karyawan tersebut, semakin besar pula apresiasi yang akan diberikan kepada karyawan.

 

KPI juga dapat membantu perusahaan menyampaikan ekspektasi bisnis yang dimilikinya kepada karyawan dengan bahasa yang mudah dipahami, yaitu target dan pekerjaan. Dengan memahami apa target yang harus dicapai dengan pekerjaan yang dilakukan, karyawan dapat memperkirakan arah mana yang ingin dituju oleh strategi bisnis sebuah perusahaan. Sehingga salah satu manfaat pentingnya KPI pada perusahaan adalah memastikan karyawan tetap melakukan tugas dan tanggung jawab kerjanya dengan baik dan selaras terhadap tujuan perusahaan itu sendiri.

 

Jadi, di sini KPI tetap berguna dalam menjaga kestabilan dan kelancaran operasional perusaahaan dan memberikan benefit pada karyawan perusahaan, baik pada perusahaan kecil maupun skala besar.

 

Demikian hal – hal mengenai alasan pentingnya KPI bagi perusahaan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasimu.

Job Profile adalah sebuah dokumen yang berisi informasi lengkap atau profil sebuah pekerjaan dalam sebuah organisasi. Job Profile memuat hal – berikut:

  1. Identifikasi pekerjaan (Job Identification) yaitu identitas dari sebuah posisi atau pekerjaan seperti: nama posisi, bagian/ departemen di mana posisi tersebut berada, kode jabatan, nama posisi atasan, lokasi dsb.
  2. Tujuan pekerjaan (Job Purpose): berisi tujuan atau alasan keberadaan pekerjaan atau kontribusi pekerjaan itu secara umum. (Bila anda bingung/ sulit mengisi sebuah tujuan sebuah pekerjaan, kemungkingan pekerjaan tsb memang tidak diperlukan).
  3. Uraian pekerjaan (Job Description): menjelaskan tanggung jawab/ tugas / kegiatan yang harus dilakukan oleh posisi atau rincian dari kontribusi umum pekerjaan ini.
  4. Dimensi pekerjaan (Job Dimension): menggambarkan besarnya cakupan posisi baik langsung maupun tidak langsung yang membedakannya dengan posisi lainnya.
  5. Hal – hal lain seperti: wewenang, hubungan kerja, indikator keberhasilan, kompetensi pemegang jabatan, dan persyaratan lain dari posisi.

 

Bagaimana cara menyusunnya? Ada 6 langkah yang harus ditempuh dalam penyusunan job profile jabatan dalam perusahaan, antara lain:

 

  1. Melakukan analisa jabatan

Analisa jabatan merupakan langkah awal yang cukup panjang untuk melakukan penyusunan job profile. Pada tahap ini, Anda diharuskan untuk mengumpulkan seluruh data terkait dengan suatu jabatan. Data tersebut mulai dari identitas jabatan, sturktur jabatan, lingkup kerja, deskripsi tugas dan tanggung jawab, waktu kerja efektif yang dilakukan, hingga kualifikasi baik dari segi standar pendidikan maupun kompetensi yang dibutuhkan agar dapat menduduki jabatan tersebut. Analisa jabatan harus dilakukan sesuai dengan realita di lapangan. Anda bisa memperoleh data tersebut dengan meminta pemegang jabatan untuk mengisi form analisa jabatan yang telah disiapkan. Pastikan setiap pemegang jabatan melakukan pengisian dengan tepat.

 

  1. Mengumpulkan data-data yang telah diperoleh

Proses pengumpulan data harus dilakukan secara menyeluruh. Jangan sampai ada data yang terlewat. Selain itu, agar penyusunan job profile dapat berjalan dengan lancar, maka sebisa mungkin tetapkan jadwal yang bersamaan pada saat proses pengumpulan agar dapat diproses secara bersamaan. Urutkan data yang sudah Anda peroleh sehingga mudah bagi Anda untuk melakukan pengecekan.

 

  1. Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan

Melakukan wawancara dengan pemegang jabatan perlu dilakukan untuk mengklarifikasi kevalidan data yang telah diperoleh. Jangan sampai data yang diberikan tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan sehingga dapat memunculkan gap antara realita di lapangan dengan job profile jabatan yang Anda susun. Selain itu, dengan data yang sesuai, tentu akan semakin memberikan kemudahan bagi Anda dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu, seperti rekrutmen dan seleksi calon karyawan, menentukan perencanaan training, dan menentukan kebutuhan kerja untuk memfasilitasi karyawan pemegang jabatan.

 

  1. Melakukan revisi dan penambahan data

Jika ada ketidak sesuaian, sebelum dilakukan penyusunan job profile lakukan revisi dan melengkapi data yang kurang. Dengan melakukan revisi di awal Anda akan lebih mudah melakukan pencarian data, dibandingkan ketika ditengah-tengah Anda melakukan proses penyusunan.

 

  1. Melakukan penyusunan data valid

Menyusun data valid yang telah diperoleh dari setiap pemegang jabatan. Pastikan poin penting yang harus diketahui oleh pemegang jabatan tercantum dalam job profile yang Anda susun. Kelompokkan job profile yang Anda susun per departemen, sehingga memudahkan Anda dalam melakukan pencarian. Informasi inti yang harus dicantumkan adalah sebagai berikut:

  1. Identitas jabatan
  2. Fungsi jabatan
  3. Struktur organisasi dalam departemen jabatan terkait (minimal mencantumkan 1 jabatan di atas dan 1 jabatan di bawah)
  4. Deskripsi tugas dan tanggung jawab pemegang jabatan
  5. Level kompetensi yang dibutuhkan
  6. Target kerja yang menjadi indikator keberhasilan pemegang jabatan
  7. Spesifikasi jabatan yang harus ditepati oleh pemegang jabatan

 

  1. Melakukan evaluasi secara berkala

Jika job profile jabatan sudah Anda selesaikan, jangan lupa untuk tetap melakukan evaluasi secara berkala. Hal ini dikarenakan sangat memungkinkan terjadi perubahan kondisi seiring dengan perubahan kebutuhan dari perusahaan, sehingga alat yang Anda ciptakan harus segera disesuaikan. Misalkan saja, dulu saat awal perusahaan berdiri masih belum menetapkan untuk jabatan manager marketing harus menguasai bahasa Inggris aktif. Namun sekarang, karena kebutuhan perusahaan dan banyaknya customer perusahaan yang berasal dari luar negeri, akhirnya mau tidak mau spesifikasi jabatan manager marketing harus ditingkatkan, yaitu harus menguasai bahasa Inggris aktif.

 

Pada dasarnya, penyusunan job profile suatu jabatan membantu Anda untuk bekerja lebih efektif dan efisien. Mungkin Anda bisa membayangkan jika sewaktu-waktu Anda dipanggil oleh pihak manajemen harus mengajukan data terkait dari jabatan di perusahaan, tentu Anda akan kerepotan jika semua data terpisah. Berbeda jika Anda sudah menerapkan job profile pada setiap jabatan. Anda dapat memperoleh data lebih cepat. Selain itu, job profile bukan hanya sekedar data yang Anda simpan semata dan sifatnya rahasia. Namun job profile merupakan acuan bagaimana nantinya perusahaan menentukan sumber daya manusia yang tepat. Oleh sebab itulah job profile harus benar-benar disusun berdasarkan kondisi di lapangan.

 

Demikian hal – hal mengenai job profile dan teknik penyusunannya yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

Berikut kami ringkas 5 trik jitu lolos seleksi kerja :

 

  1. Pilih bidang yang sama

Jika kamu memilih untuk melamar pekerjaan pada bidang yang sama dengan posisi kamu saat ini, maka pihak HRD akan melihatnya sebagai satu nilai plus. Kamu bisa menggunakan pengalaman kerja yang ada saat ini atau sebelumnya, untuk meningkatkan posisi tawarmu.

 

  1. Gunakan istilah khusus di bidangmu

Pakai istilah-istilah teknis yang biasa digunakan dalam bidangmu. Misalnya, kamu melamar untuk posisi Product Manager. Maka, kamu bisa sertakan Scrum, atau Agile dalam cover letter maupun mendiskusikannya saat wawancara kerja.

  1. Sebut gaji dengan jujur

Pada kenyataannya pertanyaan dari HRD tentang gaji di kantor sebelumnya, dan ekspektasi gaji yang kamu inginkan kerap membuat dilema. Namun percayalah, kejujuran adalah hal terbaik. Hindari berbohong soal gajimu saat ini.

 

  1. Pasang foto profesional

Jika kamu memang menyertakan foto dalam CV, pastikan fotomu nampak profesional. Hindari menggunakan berbagai efek demi membuat wajah lebih cantik, atau lebih tampan di foto.

Pasalnya, hal ini justru akan membuat fotomu nampak tidak profesional, dan akhirnya membuat HRD mengurungkan niatnya untuk merekrutmu. Ingatlah untuk mengenakan pakaian formal, seperti blazer saat membuat pasfoto. Ini menjadi akan nilai plus di mata HRD.

 

  1. Perhatikan cover letter dengan baik

Cover letter berfungsi untuk mencerminkan dirimu dan bagaimana kemampuanmu. Oleh karena itu, penting bagimu untuk dapat membuat cover letter yang mampu membuat HRD terkesan. Selain perkenalan singkat mengenai dirimu, kamu juga perlu menyertakan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang ingin kamu lamar.

 

Demikian hal – hal mengenai 5 trik mudah lolos proses rekrutmen yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasi kamu.

Efisien dan efektif yang banyak dikenal sebagai kalimat yang banyak digunakan dalam manajemen. Selain menjadi kalimat yang sangat simbolik dalam manajemen, efisien dan efektif juga seringkali digunakan dalam kalimat slogan untuk melambangkan bahwa layanan yang ditawarkan atau produk yang diberikan merupakan produk yang memiliki nilai efektif dan efisien.

 

Efektif dan efisien yang sering disandingkan bersama ternyata memiliki pengertian yang cukup berbeda.

  • Efektif diartikan sebagai cara mencapai suatu tujuan dengan memilih cara yang benar dari sederet pilihan alternatif cara untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif jika tercapai dengan tepat dan juga waktu yang sesingkat-singkatnya.
  • Sedangkan untuk dapat mengukur efektivitas sesuatu dapat diketahui dari pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan. Misalkan saja suatu pekerjaan bisa selesai dengan menggunakan pilihan cara yang sudah ditetapkan, maka cara tersebut sudah efektif. Efektivitas sesuatu dapat dihubungkan dengan perencanaan, penjadwalan dan pengeksekusian keputusan yang tepat guna.

Efektif berbeda dengan efisien

  • Efisien berarti tujuan yang dapat dicapai dengan cara menggunakan sumber daya yang minimal namun dapat memberikan hasil yang maksimal. Sesuatu dapat dinilai sebagai sesuatu yang efisien jika sumber daya yang digunakan dapat diolah dengan bijak dan hemat sehingga uang, waktu dan tenaga tidak banyak terbuang.
  • Tolok ukur sesuatu dapat dikatakan efisien dengan mengetahui bagaimana tujuannya tercapai. Jika tujuannya dapat tercapai dan diselesaikan secara hemat, cepat dan tepat waktu. Efisien juga dapat diukur dari berapa banyak waktu dan usaha yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu dapat dikatakan efisien setelah mengevaluasi dan membuat perbandingan antara masukan dan pengeluaran yang diterima.

 

Dari penjelasan tadi dapat disimpulkan dalam segala pengelolaan sesuatu yang efektif dan efisien menjadi suatu hal yang tak dapat dipisahkan. Hal ini karena tujuan yang dicapai harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat mengelola sumber daya yang dikeluarkan tidak percuma atau sia-sia.

 

Demikian hal – hal mengenai pengertian dari efisien dan efektif dalam manajemen yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan dan program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasi kamu.