Berangkat pagi-pulang malam menjadi gambaran aktivitas masyarakat ibu kota mulai dari hari Senin sampai Jumat. Meski begitu, tidak jarang millennial asyik menghabiskan waktunya hampir seharian penuh di kantor. Di samping memang didesak deadline menumpuk, ternyata mereka ‘betah’ berlama-lama di kantor karena kantor tersebut menerapkan tradisi yang buatnya nyaman. Jadi, apa sih rahasia di balik kantor yang bikin millennial enggan pindah-pindah kantor atau susah ‘move on’? Yuk simak ciri kantor idaman para karyawan milenial!

 

  1. Rutin mengadakan event internal atau outing

Bukan hal yang aneh bila para pekerja merasakan jenuh dan suntuk ketika tiada kata lain di hidupnya selain kerja, kerja, dan kerja. Belum lagi, kalau akhir pekan pun harus stand by laptop. Duh, kapan dong waktu liburnya?

Jujur saja, siapa yang tiba-tiba bahagia di kala mendengar pengumuman akan diadakan outing kantor? Betapa beruntungnya kamu bekerja di perusahaan yang rutin setidaknya tiga bulan sekali menyediakan waktu liburan bersama guna me-recharge kembali semangat bekerja. Manfaat lainnya, kegiatan outing dapat mempererat tali silaturahmi antar sesama karyawan maupun dengan pimpinan.

 

  1. Diversity is beautiful!

Sebagai warga negara Indonesia, mengamalkan nilai-nilai Pancasila wajib diimplementasikan di mana saja. Salah satunya di kantor, di mana perbedaan suku, ras, agama, gender, status, bahkan pandangan atau pendapat perlu mencerminkan prinsip diversity is beautiful agar visi-misi perusahaan dapat terwujud. Jadi, sudahkah selama ini kamu menjunjung tinggi toleransi? Perbedaan itu indah lho, kalau setiap orang mau saling menghargai. Sikap seperti inilah yang dicari millennial. Mereka nyaman bekerja di perusahaan yang tidak memandang perbedaan.

 

  1. Jam kerja fleksibel, yang penting result

Jiwa muda identik dengan kebebasan. Sebab, bebas yang dimaksud adalah tidak sepenuhnya terpaku pada aturan yang justru membuat ide maupun kreativitasnya terhambat. Karena itulah mengapa beberapa kantor menerapkan jam kerja fleksibel. Artinya, tidak bermasalah dengan waktu tiba di kantor. Bukan tidak disiplin ya, melainkan lebih kepada tanggung jawab masing-masing.

 

  1. Fasilitas super lengkap, mendukung kinerja kamu

Apa yang menjadi kebutuhan para pekerja tidak terlepas dari kewajiban pihak perusahaan memfasilitasi. Mulai dari kebutuhan operasional, jaminan sosial, hingga gaji yang sesuai. Pada dasarnya, faktor kenyamanan akan menggambarkan bagaimana kinerja kamu.

 

  1. Memberikan ruang dan waktu kepada karyawannya mengembangkan potensi

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) di setiap perusahaan punya cara dan strategi masing-masing. Mulai dari diselenggarakannya pelatihan, pembinaan, hingga karyawan dianugerahkan apresiasi istimewa. Ini semua dilakukan guna meningkatkan serta mengasah potensi karyawan.

 

Demikian hal – hal mengenai ciri – ciri kantor idaman para milenial yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi kamu.

Ayo Berlomba Menjadi Karyawan Andalan Perusahaan

 

Sebagai wanita karir, membagi waktu antara pekerjaan dan urusan rumah tangga tentu menjadi tantangan tersendiri. Padahal perjalanan membuka usaha atau bisnis merupakan perjalanan panjang yang membutuhkan tekad.

Namun, urusan rumah tangga juga tidak bisa disepelekan begitu saja. Berkaitan dengan hal ini, work life balance atau keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional penting untuk dirancang. Pasalnya, menjalani kehidupan kerja dan peran lainnya dapat menimbulkan stres apabila tidak diatur dengan baik.

Melansir dari Forbes, berikut cara wanita karir pebisnis membagi kehidupan profesional dengan kehidupan pribadi.

 

  1. Berhenti membandingkan

Berhenti membandingkan diri dengan pebisnis lain. Kamu dapat mulai bekerja pada keseimbangan pribadi dan profesional yang sesuai dengan dirimu. Saat merasa bahwa diri tidak cukup, ingatkan pada diri sendiri untuk berhenti sejenak.

Untuk diketahui, semua yang kita jalani merupakan bagian dari tantangan dan tidak ada yang sempurna. Maka itu, penting bagi perempuan karier untuk tidak membandingkan proses diri dengan proses orang lain.

 

  1. Berbagi beban kerja

Bagi wanita karir, mendelegasikan waktu adalah kunci dalam mencapai keseimbangan kehidupan kerja. Berbagi beban kerja juga bisa merampingkan jadwal semua orang. Kamu bisa membagi tugas kantor dengan tim, dan berikan tugas yang sekiranya bisa dikerjakan oleh orang lain.

Selain itu, mendelegasikan pekerjaan di rumah juga bisa dilakukan. Berbagi tugas rumah dengan pasangan dapat meringankan beban masing-masing.

 

  1. Berolahraga

Aktivitas fisik dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan. Namun, pekerjaan kantor dan rumah terkadang menyita waktu dan membuat kamu tidak meluangkan waktu untuk olahraga. Mulai saat ini luangkan waktu untuk olahraga, walaupun hanya 20 menit

 

  1. Me time

Setelah seharian bekerja, luangkan waktu untuk diri sendiri. Misalnya, sesederhana mandi menggunakan sabun favorit. Kemudian masak makanan favorit, dan menonton film favorit. Seperti yang kita ketahui, ‘me time’ bukan berarti egois.

Namun, ‘me time’ lebih untuk memberikan hiburan pada diri selama beberapa waktu tanpa meninggalkan kewajiban yang lain.

 

  1. Berjejaring

Untuk memberikan diri lebih banyak ruang bernapas antara kehidupan pribadi dan profesional, atur kehadiran kamu ke berbagai acara.

  1. Tambahkan waktu untuk membangun jaringan atau menghadiri berbagai acara.
  2. Pilih acara yang benar-benar kamu perlukan untuk berjejaring.
  3. Luangkan waktu untuk menentukan tujuan pribadi dan profesional jangka panjang.

 

Demikian hal – hal mengenai cara untuk menjaga keseimbangan kehidupan pribadi dan profesional untuk wanita karir yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi kamu.

 

 

Toxic work environment berpeluang terjadi pada setiap perusahaan, baik itu skala kecil atau skala besar. Apabila hal tersebut terjadi maka akan menyebabkan dampak kurang baik bagi para pekerja.

Mereka bisa merasakan stres setiap harinya sehingga karyawan merasa waktunya begitu buruk saat di tempat kerja. Sebagai contoh dari hal ini adalah seorang manajer yang menekan anak buahnya pada sebuah proyek tertentu. Selain itu, kesenjangan komunikasi yang terjadi antara karyawan dan manajemen juga bisa membuat tempat kerja menjadi tidak nyaman. Kejadian inilah yang seringkali disebut dengan toxic work environment.

 

Apa Itu Toxic Work Environment?

Di saat para pekerja sebuah perusahaan membuat perbedaan dalam hidupmu, maka tempat kerja tersebut bisa disebut bagai toxic work. Salah satu jenis gangguan yang sering muncul di dunia kerja ini bisa mengganggu kesehatan fisikmu.

Selain itu, juga bisa membuat kesulitan tidur, perasaan terus waspada hingga jantung berdebar kencang terus menerus. Kondisi ini harus diatasi secepat mungkin, jika terus dibiarkan maka produktivitas kerja karyawan akan mengalami penurunan yang signifikan.

 

Apa Saja Tanda Toxic Work Environment?

Ada sejumlah pertanda sebuah perusahaan menjadi toxic work yang penting untuk diketahui dan dipahami tentunya. Jadi simak penjelasn sebagai berikut:

 

  1. Stress kronis

Toxic work environment pertama ditandai stress kronis seringkali ditandai dengan rasa lelah pada saat Anda bangun di pagi hari. Berdasarkan sebuah penelitian hampir 42 persen orang Amerika memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena terlalu stress.

  1. Terlalu banyak bekerja

Survei yang baru saja dilakukan Families and Work, menemukan bukti bahwa ada 43 persen karyawan yang merasa kesal bahkan sering marah kepada atasannya secara diam-diam. Hal ini tidak lain karena mereka menerima porsi kerja yang terlalu banyak.

  1. Sering kali dibully

Toxic work environment juga sering kali ditandai adanya pembulian atau intimidasi. Masalah ini banyak dialami para karyawan dan tidak terselesaikan dengan baik. Bully akan membuat seseorang merasa terbebani, takut dan terancam saat menuju tempat kerja sehingga cemas dan tidak nyaman.

  1. Bergosip di kantor

Desas-desus berita yang dibicarakan oleh rekan kerja soal diri Anda mungkin akan sangat mengganggu. Terlebih obrolan itu belum tentu kebenarannya. Kondisi ini membuat komunikasi menjadi negative dan berdampak buruk pada hubungan setiap rekan kerja.

  1. Bos pemarah

Seorang atasan yang sering kali meluapkan amarahnya di depan karyawan merupakan pertanda toxic work. Harusnya seorang atasan bersikap bijak, mengayomi dengan jabatan tingginya. Jadi juga harus menunjukan moral baik sehingga dihormati oleh para karyawannya.

 

Apa Penyebab Toxic Work Environment?

Pertanyaan penyebab tempat kerja toxic serta bagaimana cara mengatasinya memang sering kali terdengar. Sebenarnya setiap orang yang bekerja di sebuah perusahaan tetap berpeluang membuat lingkungan kerja toxic.

 

Baik itu seorang manajer, kolega hingga karyawan bawah. Gosip atau desas-desus yang cepat menyebar juga tekanan pekerjaan atau rekan kerja menjadi permasalahan besar hingga membuat kamu merasa tidak tenang. Sebagai pencegahan atau solusi toxic work environment, maka organisasi perusahaan harus selalu melakukan komunikasi dengan seluruh karyawan dan bertindak tegas atas pelanggaran moral sehingga setiap karyawan atau atasan mampu menjaga etikanya.

 

Bagaimana Mengatasi Toxic Work Environment?

Setiap masalah selalu ada solusi sebagai jalan keluarnya, termasuk mengatasi lingkungan kerja toxic. Cara mengatasinya adalah sebagai berikut:

 

  1. Mengakui adanya masalah

Cara mengatasi toxic work environment pertama setiap orang harus menyadari adanya masalah, sehingga mereka bisa terbuka dan mencari bersama-sama apa solusi paling tepat. Seorang pemimpin sudah seharusnya berdiskusi dengan karyawan mengenai masalah yang tengah dihadapi, sehingga komunikasi negative bisa hilang.

  1. Harapan yang lebih spesifik

Organisasi perusahaan perlu menekankan bahwa tidak akan mentolerir sikap diskriminasi, gossip atau pengucilan karyawan. Bentuk harapan harus selalu ada perubahan dan itu wajib di taati semua orang.

  1. Penghargaan dan pengakuan

Penghargaan dan pengakuan yang diabaikan oleh perusahaan berpeluang besar membuat lingkungan kerja toxic. Untuk itu dua program tersebut harus selalu dijalankan secara adil sehingga karyawan bisa lebih loyal, produktif dan bertindak positif.

 

Demikian hal – hal mengenai tips mengatasi toxic work environment yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi kamu.

Apa yang diperlukan sih dalam berbisnis bersama pasangan? Kita memerlukan ketrampilan bisnis yang saling melengkapi, kemampuan memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan kapasitas untuk menghabiskan waktu lama bersama pasangan.

 

Berapa lama persiapan yang diperlukan: Sisihkan waktu untuk menyusun rencana bisnis yang mantap, susunlah kontrak yang diperlukan, atau kontrak kemitraan, dan pikirkan masak-masak segi logistiknya. “Bila kita tidak bisa menyusun rencana bisnis bersama-sama dan tidak sepakat tentang apa yang dilakukan, maka itu mungkin merupakan sinyal jelas bahwa langkah tersebut tidak akan membuahkan hasil,” kata Simmons.

 

  1. Rencanakan

“Bila kita mendengarkan para penasehat keuangan, penasehat hukum dan penasehat psikologi, mereka biasanya menyarankan agar kita duduk dan menyusun garis besar tentang bagaimana rencana kita bisa berhasil, berapa biaya yang harus dikeluarkan,” kata Kathy Marshack, PhD, psikolog di Oregon, Amerika Serikat dan penulis Entrepreneurial Couples. Bila kita adalah pasangan muda yang belum memiliki anak, apakah kita berencana mempunyai anak? Dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi bisnis bersama?

 

  1. Siapkan strategi alternatif

“Ini adalah satu hal yang tidak dibicarakan pasangan di waktu awal karena kita bersemangat,” jelas Simmons. “Tetapi kalau hubungan kandas atau berakhir dengan perceraian, siapa yang mempunyai usaha itu? Apakah tetap akan menjalankannya bersama-sama? Apa yang terjadi? “Demikian juga, bagaimana kalau usaha tidak berhasil? Ini harus dijabarkan dalam tulisan sehingga tidak timbul masalah tentang bagaimana seharusnya apabila mengalami kegagalan, baik itu bisnis atau pun hubungan.

 

  1. Anggap resmi

Perlakukanlah pengaturan bisnis ini secara serius. “Bila kita duduk dan mengatakan, ‘Hi, mari kita tuangkan ini ke dalam kontrak bisnis, “maka hal itu mengajak otak berpikir tentang apa yang dapat terjadi yang seharusnya direncanakan,” kata Marshack. “Ini mencegah kesulitan di masa datang.”

 

  1. Ketahui ketrampilan bisnismu

Pasangan kadang-kadang langsung terjun ke binis karena mereka menyukai gagasan berbisnis, saling mencintai dan mereka bersemangat untuk membuatnya berhasil-tetapi mereka belum memikirkan masak-masak. “Mereka berpikir, ‘Bukankah akan menyenangkan untuk bekerja bersama-sama?'” kata Marshack. “Saya tahu ada pemilik-pemilik usaha kecil yang tidak bisa memahami laporan keuntungan dan kerugian, dan itu tidak baik. Kita memerlukan ketrampilan bisnis.”

 

  1. Bagi tanggung jawab

“Tetapkan peran dengan jelas yang tidak tumpang tindih, berdasarkan kelebihan dan kekurangan,” kata Bowman. Sebagai contoh, salah satu pasangan memegang keuangan perusahaan sementara yang satu lagi merancang produk. Kita akan lebih berhasil dan lebih bahagia apabila kita tidak bersaing mengerjakan tugas-tugas yang sama.

 

  1. Tinggalkan pekerjaan di kantor

Pisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Di rumah, pastikan kita memperlakukan satu sama lain sebagai pasangan romantis bukan kolega kerja. “Saya bisa sangat bersemangat,” ujar Hendershott, yang bekerja bersama suaminya. “Kami saling memeluk, dan sekarang kami pasangan suami istri lagi dan dengan sadar saya ubah peran itu.”

 

  1. Sewa jasa penghitung pajak

Terdapat bermacam-macam cara untuk menentukan bentuk bisnis – kemitraan, korporasi, usaha gabungan, atau bahkan pemilik tunggal dan karyawan, untuk menyebut sebagian. Pastikan semua implikasi pajak diketahui dan bicarakanlah dengan ahli pajak tentang struktur usaha yang paling menguntungkan bagi kita. Pastikan keduanya memegang uang. Mungkin kita mempercayai pasangan sepenuhnya – tetapi kita perlu memastikan keduanya sama-sama mengetahui situasi keuangan.

 

  1. Jangan abaikan kehidupan kita yang lain

“Pasangan terjun ke bisnis dan lupa bahwa mereka juga seharusnya menyediakan waktu untuk mereka sendiri sebagai pasangan, sebagai keluarga dan sebagai individu,” kata Marshack. Bersikaplah kukuh untuk menentukan jeda dari urusan bisnis dan kemudian menyediakan waktu dengan orang-orang yang dicintai dalam kapasitas nonbisnis untuk menjaga hubungan

 

Demikian hal – hal mengenai tips berbisnis bersama pasangan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi kamu.

Apa yang diperlukan sih dalam berbisnis bersama pasangan? Kita memerlukan ketrampilan bisnis yang saling melengkapi, kemampuan memisahkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, dan kapasitas untuk menghabiskan waktu lama bersama pasangan.

 

Berapa lama persiapan yang diperlukan: Sisihkan waktu untuk menyusun rencana bisnis yang mantap, susunlah kontrak yang diperlukan, atau kontrak kemitraan, dan pikirkan masak-masak segi logistiknya. “Bila kita tidak bisa menyusun rencana bisnis bersama-sama dan tidak sepakat tentang apa yang dilakukan, maka itu mungkin merupakan sinyal jelas bahwa langkah tersebut tidak akan membuahkan hasil,” kata Simmons.

 

  1. Rencanakan

“Bila kita mendengarkan para penasehat keuangan, penasehat hukum dan penasehat psikologi, mereka biasanya menyarankan agar kita duduk dan menyusun garis besar tentang bagaimana rencana kita bisa berhasil, berapa biaya yang harus dikeluarkan,” kata Kathy Marshack, PhD, psikolog di Oregon, Amerika Serikat dan penulis Entrepreneurial Couples. Bila kita adalah pasangan muda yang belum memiliki anak, apakah kita berencana mempunyai anak? Dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi bisnis bersama?

 

  1. Siapkan strategi alternatif

“Ini adalah satu hal yang tidak dibicarakan pasangan di waktu awal karena kita bersemangat,” jelas Simmons. “Tetapi kalau hubungan kandas atau berakhir dengan perceraian, siapa yang mempunyai usaha itu? Apakah tetap akan menjalankannya bersama-sama? Apa yang terjadi? “Demikian juga, bagaimana kalau usaha tidak berhasil? Ini harus dijabarkan dalam tulisan sehingga tidak timbul masalah tentang bagaimana seharusnya apabila mengalami kegagalan, baik itu bisnis atau pun hubungan.

 

  1. Anggap resmi

Perlakukanlah pengaturan bisnis ini secara serius. “Bila kita duduk dan mengatakan, ‘Hi, mari kita tuangkan ini ke dalam kontrak bisnis, “maka hal itu mengajak otak berpikir tentang apa yang dapat terjadi yang seharusnya direncanakan,” kata Marshack. “Ini mencegah kesulitan di masa datang.”

 

  1. Ketahui ketrampilan bisnismu

Pasangan kadang-kadang langsung terjun ke binis karena mereka menyukai gagasan berbisnis, saling mencintai dan mereka bersemangat untuk membuatnya berhasil-tetapi mereka belum memikirkan masak-masak. “Mereka berpikir, ‘Bukankah akan menyenangkan untuk bekerja bersama-sama?'” kata Marshack. “Saya tahu ada pemilik-pemilik usaha kecil yang tidak bisa memahami laporan keuntungan dan kerugian, dan itu tidak baik. Kita memerlukan ketrampilan bisnis.”

 

  1. Bagi tanggung jawab

“Tetapkan peran dengan jelas yang tidak tumpang tindih, berdasarkan kelebihan dan kekurangan,” kata Bowman. Sebagai contoh, salah satu pasangan memegang keuangan perusahaan sementara yang satu lagi merancang produk. Kita akan lebih berhasil dan lebih bahagia apabila kita tidak bersaing mengerjakan tugas-tugas yang sama.

 

  1. Tinggalkan pekerjaan di kantor

Pisahkan pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Di rumah, pastikan kita memperlakukan satu sama lain sebagai pasangan romantis bukan kolega kerja. “Saya bisa sangat bersemangat,” ujar Hendershott, yang bekerja bersama suaminya. “Kami saling memeluk, dan sekarang kami pasangan suami istri lagi dan dengan sadar saya ubah peran itu.”

 

  1. Sewa jasa penghitung pajak

Terdapat bermacam-macam cara untuk menentukan bentuk bisnis – kemitraan, korporasi, usaha gabungan, atau bahkan pemilik tunggal dan karyawan, untuk menyebut sebagian. Pastikan semua implikasi pajak diketahui dan bicarakanlah dengan ahli pajak tentang struktur usaha yang paling menguntungkan bagi kita. Pastikan keduanya memegang uang. Mungkin kita mempercayai pasangan sepenuhnya – tetapi kita perlu memastikan keduanya sama-sama mengetahui situasi keuangan.

 

  1. Jangan abaikan kehidupan kita yang lain

“Pasangan terjun ke bisnis dan lupa bahwa mereka juga seharusnya menyediakan waktu untuk mereka sendiri sebagai pasangan, sebagai keluarga dan sebagai individu,” kata Marshack. Bersikaplah kukuh untuk menentukan jeda dari urusan bisnis dan kemudian menyediakan waktu dengan orang-orang yang dicintai dalam kapasitas nonbisnis untuk menjaga hubungan

 

Demikian hal – hal mengenai tips berbisnis bersama pasangan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi kamu.