Salah satu hal yang menjadi perhatian dari seorang karyawan adalah perilaku mereka ketika berada di lingkungan kerja. Bahkan di beberapa instansi telah memasukkan baik buruknya perilaku karyawan sebagai salah satu indikator untuk menilai kinerja mereka. Sebagai konsekuensi, biasanya dikaitkan dengan pemberian tunjangan gaji karyawan.

Sebelumnya kita akan menjelaskan salah satu pendapat tokoh bahwa generasi milenial dan generasi Z menurut Benesik, Csikos, dan Juhes. Menurut mereka, generasi milenial adalah orang-orang yang lahir di tahun 1980 – 1995; Sedangkan generasi Z adalah yang lahir pada rentang 1995 – 2010

Berikut kami buatkan beberapa cara komunikasi yang baik di tempat kerja. Yuk simak!

 

  • Karakteristik Generasi Milenial

Ada beberapa karakteristik perilaku generasi milenial yang perlu kita tahu. Terutama berkaitan dengan upaya kita untuk meningkatkan produktifitas mereka sebagai karyawan. Apa saja hal-hal yang menjadi karakteristik mereka?

  1. Percaya Diri

Umumnya generasi milenial adalah mereka yang memiliki rasa percaya diri. Terutama ketika mengungkapkan pendapat, bahkan ketika harus berdebat di depan publik. Maka tak heran jika banyak yang salah mengartikan bahwa mereka seoalh tipikal orang yang susah diatur. Jika kita kebetulan memiliki karyawan atau rekan kerja generasi milenial, ada baiknya kita memberi ruang diskusi dengan mereka. Mendengar pendapat dan berdialog dengan mereka adalah cara yang tepat untuk mengatasi dampak buruk yang bisa muncul dari perilaku mereka.

 

  1. Kreatif

Seringkali ide dan gagasan yang keluar dari pemikiran mereka merupakan sesuatu yang fresh dan kreatif. Bisa jadi karena aktivitas mereka yang begitu dekan dengan teknologi sehingga banyak informasi yang mereka akses. Secara tak sadar hal itu menambah nalar kritis mereka dalam memutuskan suatu masalah. Tentu saja akan lebih produktif jika kreatifitas mereka kita fasilitasi. Minimal dengan memberikan media untuk merealisasikan ide-ide dan gagasan mereka.

 

  1. Pandai Bersosialisasi

Sisi positif lain dari generasi milenial adalah karakter mereka yang pandai bersosialisasi. Mereka bisa dengan mudah berbaur bersama orang-orang yang ada dalam komunitas mereka. Bahkan dalam media social pun mereka tampak humble berinteraksi dengan pengguna media social lainnya. Meskipun belum pernah bertemu dalam dunia nyata. Hal ini memudahkan kita dalam berinteraksi dengan mereka.

  • Karakteristik Generasi Z

Lalu bagaimana dengan karakteristik perilaku para generasi Z? Apakah enggak jauh beda dengan generasi milenial atau justru sangat berbeda? Konon mereka yang masuk dalam kelompok ini tumbuh menggunakan teknologi dan fasilitas yang modern. Bahkan bisa dibilang sejak lahir mereka sudah terpapar oleh gadget dan media online.

 

  1. Ambisius

Karakter ambisius merupakan salah satu yang membedakan antara generasi Z dengan generasi milenial. Para karyawan yang tergolong generasi Z sering terlihat lebih berapi-api atau termotivasi ketimbang karyawan milenial. Bisa jadi karena generasi Z sebagian besar merupakan fresh graduate atau para generasi yang baru memasuki dunia kerja. Bagi kita yang bekerja sama dengan generasi Z ada baiknya memanfaatkan semangat itu untuk meningkatkan produktivitas mereka. Memberi support yang baik agar mereka bisa menjaga performance kerja untuk perusahaan.

 

  1. Menyukai Kebebasan

Jangan heran jika turn over di suatu perusahaan sangat tinggi. Terutama perusahaan yang sebagian besar karyawannya adalah para generasi Z yang memang menyukai kebebasan. Mereka bisa dengan mudah memutuskan untuk berpindah ke perusahaan lain ketika tahu di perusahaan tersebut mampu memberi gaji lebih besar. Mereka juga bisa dengan mudah memutuskan untuk resign ketika merasa enggak cocok dengan peraturan yang berlaku.

Itulah kenapa di era sekarang banyak berdiri co working space dan kantor-kantor yang didesain memanjakan karyawannya. Dengan memberi keleluasaan kepada karyawan untuk berangkat kerja sesuka mereka. Dengan catatan mampu menyelesaikan target pekerjaan yang disepakati bersama.

 

  1. Ingin Kepastian

Kepastian dalam hal ini adalah menyangkut kepastian gaji yang akan mereka terima, tunjangan, fasilitas, asuransi, dan lain sebagainya yang harus disepakati di awal perjanjian kerja. Bisa dibilang ini menjadi sebuah jaminan bagi mereka dalam mengamankan keuangan yang mereka dapatkan dari pekerjaan.

Ada beberapa anggapan bahwa generasi Z menjadikan uang sebagai salah satu hal utama yang mereka pertimbangkan untuk memilih pekerjaan. Jika mereka tahu di sebuah perusahaan yang mereka tempati kurang bisa memberi jaminan keuangan yang cukup, bisa dipastikan bahwa mereka akan memilih untuk bekerja di tempat lain.

 

Demikian hal – hal mengenai hal – hal yang perlu kamu perhatikan dalam menghadapi generasi milenial dan gen-z yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Bagaimana cara mengatasi konflik dalam organisasi secara efektif sebagai seorang pemimpin? Dalam sebuah organisasi tentunya kita tak luput dari sebuah konflik. Hal ini dapat terjadi karena ada banyak individu yang ditempatkan untuk bekerja bersama di dalam perusahaan. Oleh karena itu, konflik merupakan hal yang wajar terjadi dan sebagai pemimpin, Anda harus bisa mencari jalan keluar untuk mengatasi konflik-konflik yang terjadi di dalam organisasi. Lantas, bagaimana cara mengatasi konflik-konflik tersebut?

Berikut kami buatkan beberapa cara mengatasi konflik yang baik di tempat kerja. Yuk simak!

 

  1. Hindari Menyudutkan Satu Belah Pihak

Menjadi seorang pemimpin dalam sebuah organisasi haruslah adil dan tidak memihak siapapun. Meskipun seorang karyawan yang terlibat konflik ini menempati posisi yang tinggi seperti manajer sekalipun, kamu tidak boleh langsung beranggapan bahwa manajer kamu yang paling benar dan orang yang terlibat konflik di bawahnya yang salah.

 

  1. Menjadi Mediator yang Bijaksana

Dalam mengatasi sebuah masalah, sebagai pemimpin, maka kamuakan ditempatkan sebagai seorang mediator yang dapat menengahi konflik yang terjadi di antara karyawamu. Tugas seorang mediator adalah mendengarkan permasalahan yang terjadi dari dua belah pihak, lalu memproses informasi tersebut dan menyimpulkan secara objektif.

  1. Mengambil Keputusan Bersama

Setelah mengetahui akar permasalahan yang terjadi, maka ini saatnya untuk kamu duduk bersama-sama dengan karyawan-karyawan yang terlibat di dalam konflik. Fungsi dari mengumpulkan semuanya di dalam sebuah ruangan adalah untuk mencegah terjadinya miskomunikasi dan juga mengambil jalan keluar yang tepat bersama-sama.

 

  1. Melakukan Evaluasi

Langkah terakhir yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi konflik dalam organisasi adalah melakukan evaluasi. Buatlah sebuah rencana untuk mencegah konflik yang serupa terjadi di masa depan.

 

Demikian hal – hal mengenai cara mengatasi konflik dalam perusahaan yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

 

Motivasi dalam bekerja dapat diartikan sebagai semangat dan kekuatan yang dimiliki dalam melakukan sebuah pekerjaan. Sebagian besar orang ketika baru mendapat pekerjaan baru akan sangat bersemangat dan tampil dengan baik di awal kariernya. Namun, beberapa tahun kemudian, kegembiraan itu pun memudar.

Berikut kami buatkan beberapa ciri-ciri penurunan motivasi kerja pada seseorang. Yuk simak!

  1. Bingung memulai pekerjaan

Perasaan jenuh dan stres yang muncul membuat pekerjaan terasa seperti beban. Pikiran menjadi sulit untuk berkonsentrasi. Hal itulah yang menyebabkan kebingungan saat ingin memulai pekerjaan dan membuatnya menjadi menumpuk.

  1. Berfikir pesimis

Pikiran pesimis akan dialami oleh setiap orang. Terlalu percaya dengan rasa pesimis yang muncul akan menunda keberhasilan dalam bekerja.

  1. Melepaskan diri

Ketika mulai kehilangan minat, karyawan akan berhenti terlibat. Mereka cenderung terlambat masuk kerja atau sering izin sakit. Anda perlu berbicara dan memberikan tugas baru agar mereka kembali terinspirasi.

  1. Kehilangan minat mengembangkan diri

Orang yang masih bersemangat dalam karier pasti terus mengikuti berita terbaru, tren industri, penemuan, dan teknologi. Mereka ingin memperbaiki diri dan belajar. Sebagai pemimpin, kamu harus jeli melihat kebiasaan para anggota tim. Apakah mereka menghadiri konferensi, berlatih, atau belajar hal baru? Apakah mereka memiliki akses untuk menemukan minatnya?.

  1. Sering izin tanpa alasan yang jelas

Jika karyawan kehilangan motivasi secara dramatis tanpa adanya alasan, maka bisa Anda perhitungkan untuk tetap mempertahankan karyawan tersebut atau melepaskannya saja.

 

Demikian hal – hal mengenai ciri-ciri seseorang kehilangan motivasi bekerja yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

Komunikasi bukan sekadar proses bertukar informasi. Kelancaran komunikasi di lingkungan kerja dapat membantu proses kerja itu sendiri, dan tentunya akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan. Kemampuan berkomunikasi yang baik juga dapat menjadi aset baik bagi perusahaan, maupun diri sendiri.

Berikut kami buatkan beberapa cara komunikasi yang baik di tempat kerja. Yuk simak!

 

  1. Flexibel saat berkomunikasi

Setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Jadi, perbedaan karakter tersebut harus kamu pahami karena akan memengaruhimu dalam melakukan komunikasi yang efektif dengannya. Selalu siap sedia untuk diajak bicara atau bekerja. Menyediakan diri bagi pekerjaan akan menciptakan suasana kerja yang nyaman.

 

  1. Pendengar yang baik

Komunikasi yang baik tidak hanya tentang menyampaikan pesan dengan baik. Komunikasi juga berarti menjadi pendengar pesan yang baik. Hal ini akan membantu Kamu untuk mengerti orang lain dengan lebih jelas.. Ketika Kamu mengembangkan kemampuan untuk mendengar, kamu akan lebih mudah untuk berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, mendengar juga menciptakan keseimbangan antara Kamu dengan rekan kerja lainnya.

  1. Sampaikan pesan dengan efektif

Saat berkomunikasi, penyampaian pesan yang efektif juga sangat perlu diperhatikan agar lawan bicara bisa mengerti apa yang ingin kita sampaikan. Baik itu diucapkan secara langsung atau mengirim pesan lewat teks. Sebaiknya hindari berbicara atau mengirim pesan dengan bahasa yang berbelit-belit. Hal tersebut dapat membuat pesan yang hendak kamu sampaikan tidak mudah dimengerti oleh lawan bicara.

 

  1. Hati-hati dengan bahasa tubuh

Berkomunikasi bukan hanya dengan berbicara atau mendengarkan semata. Bahasa tubuh pun menjadi media dalam berkomunikasi.

Karena itu, jika kamu penasaran seperti apa cara komunikasi yang efektif sebaiknya pahami juga mengenai komunikasi nonverbal. Supaya komunikasi yang dilakukan bisa berjalan lancar, sebaiknya perhatikan juga bahasa tubuh yang digunakan. Di sisi lain dapat membuatmu terlihat lebih percaya diri sebaiknya jangan membungkuk saat berbicara. Selain itu, pertahankan kontak mata dengan lawan bicara.

 

  1. Berpikiran Terbuka

Jika Kamu tidak berpikiran terbuka saat berkomunikasi dengan orang lain, akan sulit untuk mendengarkan mereka. Tanpa pikiran yang terbuka, Kamu juga akan sulit untuk memahami pesan. Karena itu saat berkomunikasi dengan orang lain buanglah prasangka dan persepsi kamu. Misalnya terbukalah terhadap umpan balik terhadap dirimu.

 

Demikian hal – hal mengenai cara komunikasi yang baik di tempat kerja yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan dan pengembangan karyawan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.

 

 

Siapa sih yang menolak dikasih penghargaan atau hadiah saat pekerjaannya berhasil? Pastinya semua orang akan merasa dihargai apabila hasil pekerjaannya diakui. Lain halnya apabila seorang karyawan melakukan kesalahan, mereka harus bisa ditegur agar tidak mengulangi kesalahan yang sama pada kemudian hari. Itulah salah satu contoh kecil pengaruh reward dan punishment terhadap kinerja karyawan.

Berikut kami buatkan beberapa pengaruh penerapan reward and punishment dalam perusahaan. Yuk simak!

 

  • Pengaruh Reward

Reward memberikan banyak dampak positif terhadap kinerja karyawan, seperti:

  1. Meningkatkan Kebahagiaan Karyawan

Seperti yang dijelaskan di awal, semua orang pasti bahagia apabila hasil kerjanya diakui. Apalagi diberikan reward setelah melakukan pencapaian, kebahagiaan mereka pasti semakin meningkat. Nilai plusnya adalah kebahagiaan mereka pastinya akan berpengaruh pada kinerja kerja. Mereka akan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan karena prestasi mereka diakui.

  1. Meningkatkan Kepercayaan Kedua Belah Pihak

Dengan memberikan reward, kepercayaan yang dibangun oleh karyawan terhadap perusahaan semakin bertambah, sehingga mereka bisa setia dalam bekerja. Semakin besar kepercayaan karyawan, semakin besar pula kinerja yang diberikan untuk perusahaan. Alhasil, hasil kerjanya selalu berbuah baik hari demi hari.

  • Pengaruh Punishment

Punishment memang memberikan dampak yang tidak menyenangkan, namun bisa membantu meningkatkan kinerja karyawan. Ini adalah detail rinci pengaruh punishment terhadap kinerja karyawan:

 

  1. `Memperbaiki Kinerja Karyawan

Ketika memberikan punishment, jangan lakukan dengan tujuan untuk menghancurkan kinerja karyawan. Berikan punishment agar mereka bisa memperbaiki kinerja dan kesalahan yang diperbuat.

  1. Mendisiplinkan Perilaku Karyawan

Dengan punishment dapat membuat karyawan semakin disiplin dalam bekerja.

 

Demikian hal – hal mengenai pengaruh penerapan reward and punishment dalam perusahaan yang perlu kamu ketahui.Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and  development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan dan pengembangan karyawan sesuai kebutuhan organisasi Kamu.