Apakah seorang pemimpin dilahirkan atau dibentuk ?

Beberapa orang percaya bahwa para pemimpin sejati dilahirkan secara alami, memiliki jiwa karismatik, berpengaruh, dan menginspirasi orang-orang yang ditakdirkan untuk menorehkan prestasi.

Menurut Teori  Genetik, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk”  (Leaders are born and not made). Pandangan terori berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini,  dapat saja terjadi karena  seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk memiliki potensi atau bakat untuk memimpin, dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas,  teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkat menjadi raja.

Setiap manusia yang dilahirkan didunia ini dari awal hingga akhir pada dasarnya adalah pemimpin, setidaknya dia adalah seorang pemimpin bagi dirinya sendiri.  Namun, pemimpin yang dilahirkan tanpa dibarengi pengalaman, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan akan melahirkan pengikut yang cenderung mengkultuskan pemimpinnya serta ditakuti dan kurang disegani.

Pemimpin yang baik dan berkualitas adalah pemimpin yang memiliki keturunan pemimpin, memiliki bakat, pengalaman, serta pendidikan dan latihan kepemimpinan yang pernah diperolehnya.

Kepemimpinan dapat dipelajari oleh siapa pun yang memiliki dasar sebagai seorang pemimpin. Di satu sisi, banyak sekali unsur kepemimpinan yang tidak dapat diajarkan hal ini tentunya bisa didapatkan dari pengalaman seiring berjalannya waktu saat sudah menjadi seorang pemimpin.

Jika seorang sudah diperlengkapi dengan semua dasar pelatihan tentang kepemimpinan namun tidak mau mengambil tantangan dan berani untuk memimpin, dia bukanlah pemimpin.

Bagaimana cara melatih jiwa leadership?

Bisa dengan mengikuti pelatihan karyawan tentang leadership, mengikuti workshop dan seminar. Bisa juga dengan mempelajari dan mengamati bagaimana para leader sukses memimpin timnya.

 

Pemimpin merupakan salah satu unsur yang di butuhkan dalam sebuah kelompok, baik itu organisasi keagamaan, pendidikan, komunitas, hingga organisasi profit. Pemimpin secara umum dapat dimaknai dengan seorang yang memiliki kemampuan dalam mengakomodir, mempengaruhi, dan memberikan perintah kepada para bawahannya. Pemimpin adalah seorang yang memiliki wibawa dan kharisma dalam setiap penampilannya, yang dirasakan oleh para anggotanya.

Memang, untuk menjadi seorang pemimpin dalam suatu kelompok atau organisasi memanglah tidak mudah. Tidak jarang banyak yang mencari semua cara agar dapat terhindar dari jabatan ketua atau pemimpin. Tapi dengan menjadi seorang pemimpin kita bisa belajar banyak hal. Berikut apa saja manfaat menjadi pemimpin

1. Menjadi berani untuk mengambil keputusan, sekalipun keputusan itu adalah tentang kehidupan pribadi

Terbiasa menjadi pemimpin, dapat menjadikan terbiasa mengambil keputusan yang menyangkut kepentingan tim. Karena telah terbiasa, maka mengambil keputusan untuk kehidupan pribadi menjadi tidak begitu sulit lagi.

2. Kenal dengan kepribadian semua orang

Saat memimpin sekelompok orang tentu maka kita akan bertemu dengan kepribadian yang berbeda satu sama lain. Ada yang suka ngambek, bikin kesal, cuek, ramah bahkan mungkin yang suka bikin lelucon dalam tim, dengan begitu tidak akan sulit lagi untuk menghadapi berbagai jenis orang dalam kehidupan sehari-hari

3. Keahlian mengelola tim

Setiap pemimpin pastinya memerlukan kepercayaan dari setiap anggotanya. Tidak cukup hanya berbicara, kepercayaan mereka adalah tongak penting dalam kepimpinan. Dengan menjadi seorang pemimpin, maka kita akan mudah dipercayai dalam melakukan sesuatu.

4. Menjadi sosok yang suka menolong dan peka

Membantu setiap anggota adalah kewajiban seorang pemimpin. Dengan menjadi seorang pemimpin maka akan menjadikan kita sosok yang suka menolong dan peka terhadap setiap hal yang terjadi di sekitar kita.

5. Ahli dalam menentukan strategi

Menjadi seorang pemimpin diharuskan bisa membuat strategi dan visi untuk menentukan langkah selanjutnya. Jika sudah terbiasa membuat strategi dan visi, pasti tidak akan sulit lagi dalam menentukan tujuan hidup yang kita inginkan.

6. Paham arti kegagalan dan keberhasilan

Dalam memimpin sebuah tim pasti kita akan merasakan kadang kala, rencana yang dibuat tidak berhasil ataupun yang diharapkan tidak terjadi. Ini semua mengajarkan tentang arti kegagalan dan keberhasilan dalam hidup yang sebenarnya

Setelah membaca manfaat apa saja yang didapat jika kita meenjadi seorang pemimpin, apakah masih ada keraguan dan ketakutan untuk menjadi seorang pemimpin?

Jika ada kesempatan untuk menjadi pemipin, jadilah seorang pemimpin walaupun hanya sekali. Ambillah kesempatan itu agar kita menjadi sosok yang hebat dan tentu saja itu merupakan sebagai cara meningkatkan kinerja kita. Jika merasa tidak memilki keahlian memimpin, tenang saja! Semua bisa dipelajari dan diasah, banyak sekali lembaga pelatihan karyawan yang menawarkan program training karyawan mengenai pelatihan leadership.

Improvement Focus® memiliki program pelatihan karyawan mengenai kepemimpinan bahkan untuk yang belum pernah menjadi leader sekalipun. Langsung saja hubungi kami Improvement Focus®!

SDM sebagai salah satu unsur penunjang organisasi, dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (disebut personil, tenaga kerja, pekerja/karyawan. Mengingat betapa pentingya peran SDM untuk kemajuan organisasi, maka organisasi menekankan pada fungsi SDM dengan orientasi jangka panjang.

Dalam perusahaan pengembangan karyawan merupakan hal yang wajib dilakukan sebagai investasi bagi perusahaan. Apa sih sebenarnya pengembangan karyawan menurut para ahli? Berikut penjelasannya

  • Edwin B.Flippo dalam (Malayu Hasibuan,2005) mengatakan pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh
  • Mathis (2002) menyatakan bahwa pengembangan adalah usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam lingkungan pekerjaan untuk menghadapi berbagai penugasan.
  • Ranupandojo dan  Hasan (2004) menyatakan  pengembangan karyawan sering diartikan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan keterampilan maupun pengetahuan umum bagi karyawan agar pelaksanaan pencapaian tujuan lebih efisien.
  • Malayu Hasibuan (2005) menyatakan pengertian pengembangan karyawan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/ jabatan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan bertujuan meningkatkan keahlian teoritis, konsep dan moral sedangkan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan
  • Andrew F. Sikula dalam personel Administration and human resources management mengatakan pengembangan mengacu pada masalah staf dan personal adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisir dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum sedangkan pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematik dan terorganisir sehingga karyawan oprasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu.
  • Jan Bella mengatakan pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Selanjutnya dikatakan pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab why. sedangkan latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan, berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how.

Dari pendapat beberapa ahli maka dapat disimpulkan bahwa pengertian pengembangan karyawan adalah pendidikan dan latihan sebagai cara untuk meningkatkan kinerja kerja seorang karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap guna mencapai peningkatan kualitas kerja yang diharapkan agar perusahaan dapat memiliki kekuatan untuk berkompetisi dipasaran.

Anda ingin berkonsultasi mengenai pengembangan karyawan Anda atau pengembangan SDM, maka Anda dapat menghubungi kami Improvement Focus® sebagai lembaga pelatihan dan pengembangan karyawan terpercaya.

 

Sering kali kita mendengar istilah kinerja, tapi tahukah kita apa arti dari kata kinerja itu sendiri?

Istilah “kinerja” merupakan singkatan dari Kinetika Energi Kerja yang dalam bahasa Inggris disebut dengan performance. Menurut Mangkuprawira dan Hubeis (2007:153), pengertian kinerja adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

Secara umum, pengertian kinerja adalah suatu prestasi kerja atau hasil kerja seseorang berdasarkan kuantitas dan kualitas yang dicapainya dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diterima.

Menurut David C. Mc Cleland, berikut ini adalah 6 karakteristik seseorang yang memiliki kinerja tinggi:

  1. Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tugas dan pekerjaannya.
  2. Berani mengambil dan menanggung risiko dalam pekerjaan.
  3. Memiliki tujuan yang wajar dan masuk akal (realistis) dalam bekerja.
  4. Mempunyai rencana kerja yang komprehensif dan berupaya untuk mewujudkan suatu tujuan yang ingin dicapai.
  5. Memanfaatkan feedback (umpan balik) yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya.
  6. Mencari kesempatan untuk mewujudkan rencana yang telah dibuat.

Nah banyak sekali cara untuk meningkatkan kinerja karyawan, tinggal bagaimana kebijakan dari perusahaan untuk melakukannya. Selain itu kinerja karyawan ini juga bisa dipengaruhi oleh faktor individu meliputi: pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, percaya diri, motivasi, dan komitmen.

Untuk menambah pengetahuan agar kinerja lebih meningkat bisa juga dengan mengikuti pelatihan karyawan. Banyak sekali lembaga pelatihan karyawan yang menawarkan program training karyawan yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan kita agar kinerja semakin meningkat.

Improvement Focus juga memiliki beberapa program pelatihan karyawan yang tentunya sangat mendukung untuk meningkatkan kinerja karyawan dan sebagai cara pengembangan karir karyawan. Langsung saja klik www.improvement-focus.com.

Menurut Siswanto (2001:35) penilaian kinerja adalah: ”suatu kegiatan yang dilakukan oleh Manajemen/penyelia penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian / deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun.”

Atau dapat disimpulkan bahwa evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Disamping itu, juga untuk menentukan kebutuhan pelatihan karyawan secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan atau penentuan imbalan.

Ada beberapa alasan mengapa perusahaan perlu mengadakan evaluasi kinerja karyawan. Namun, manfaat utamanya adalah untuk menciptakan sistem penilaian dan penghargaan yang efektif bagi karyawan suatu perusahaan.

Sebuah evaluasi kerja yang efektif  jika berisikan masukan positif serta poin-poin yang perlu diperbaiki oleh karyawan. Dengan begitu, para karyawan dapat mengenali keunggulan yang dapat dipertahankan dan ditingkatkan serta kelemahan yang harus diperbaiki.

Tujuan evaluasi kinerja adalah :

  1. Memberikan penghargaan bagi karyawan dengan kinerja yang baik

Evaluasi kinerja karyawan adalah momen bagi para manajer untuk mengukur kinerja individu maupun kelompok selama jangka waktu tertentu. Dari sinilah ditentukan siapa saja karyawan terbaik dan kompensasi apa yang akan diberikan.

Bagi karyawan, penghargaan dari perusahaan dapat meningkatkan kepuasan dan semangat kerja. Karyawan yang bahagia dan bersemangat sehingga meningkatkan produktivitas kerja yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.

2. Mengetahui aspek yang harus diperbaiki

Selain menunjukkan keunggulan, evaluasi kinerja juga menunjukkan berbagai aspek yang harus diperbaiki oleh karyawan agar bisa bekerja dengan efektif. .

Contohnya, karyawan bisa membahas berbagai kesulitan terkait pekerjaan selama evaluasi kinerja. Jika seorang karyawan memiliki skill yang kurang, maka ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengikutsertakan dalam pelatihan kerja

3. Melindungi perusahaan secara hukum

Perusahaan berhak memutus hubungan kerja bila karyawan melakukan kesalahan yang amat fatal, tidak mampu memenuhi kewajiban, atau memiliki masalah lain yang berpengaruh terhadap perusahaan.

Hasil evaluasi kinerja selalu disimpan dalam sebuah dokumen. Dokumen ini merupakan bentuk antisipasi terhadap mantan karyawan yang datang untuk menggugat perusahaan. Mereka mungkin adalah orang-orang yang diputus hubungan kerjanya karena alasan tertentu

Nah, setelah mengetahui manfaat dan tujuan dari evaluasi kinerja maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi kinerja tersebut kepada karyawan Anda. Namun, bagaimana cara melakukan penilaian kinerja yang efektif? Anda bisa mempelajarinya dalam program pelatihan karyawan Improvement Focus®. Info lengkap bisa Anda dapatkan dengan menghubungi kami di WA : 087841696118.