Performa karyawan sangatlah berpengaruh bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Performa atau kinerja karyawan yang bagus akan berbanding lurus dengan hasil kerjanya dan itu akan membantu dalam perkembangan bisnis perusahaan. Sebaliknya, kinerja yang buruk juga akan memiliki dampak yang buruk juga pada perusahaan.

 

Performa karyawan ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang HR. Karena performa karyawan sendiri sering mengalami peningkatan dan penurunan mengingat karyawan juga manusia biasa. Maka dari itu, sudah menjadi tugas seorang HR untuk meningkatkan dan menjaga performa kerja karyawannya.

 

Berikut cara perusahaan meningkatkan performa kerja karyawan:

  1. Transparansi dalam performance appraisal

Selain diakibatkan kurang mumpuni skill yang dimiliki seorang karyawan, menurunnya performa karyawan juga dapat dipengaruhi oleh kesalahan sistem performance appraisal atau penilaian kinerja. Masih banyak perusahaan yang menerapkan sistem penilaian kinerja tertutup. Yang artinya, karyawan tidak dapat mengetahui bagaimana detail dari penilaian kinerja mereka.

  1. Memenuhi hak karyawan

Hak-hak karyawan yang dimaksud meliputi gaji dan kenaikannya tiap tahun, Tunjangan Hari Raya, tunjangan kesehatan, komunikasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan dalam kontrak kerja. Jangan sampai terjadi Anda lalai memberikannya karena lupa. Misalnya, Ina karyawan baru di sebuah perusahaan dijanjikan mendapatkan tunjangan BPJS Kesehatan dari perusahaan. Namun hingga 3 bulan bekerja, masih juga belum didaftarkan. Akibatnya ia jadi tidak semangat dalam bekerja.

 

  1. Memberikan reward dan punishment

Pemberian reward dan punishment merupakan salah satu cara meningkatkan kinerja karyawan yang mudah namun efektif. Apabila seorang karyawan kinerjanya unggul atau menghasilkan profit besar bagi perusahaan, tidak ada salahnya diberi penghargaan. Apresiasi semacam ini jelas akan memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.

Bentuk reward bisa berupa jalan-jalan baik ke luar negeri maupun dalam negeri, bonus berupa uang, atau perhiasan. Namun ada kalanya penghargaan tidak perlu terlalu personal atau berharga mahal. Misalnya berikan satu voucher belanja atau kue bila karyawan mencapai target atau memberikan keuntungan bagi perusahaan.

 

  1. Menawarkan jenjang karir

Selain bonus dan kenaikan gaji, jenjang karir juga bisa menjadi motivasi seorang karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Pemberian jenjang karir yang disertai dengan kenaikan gaji atau peningkatan insentif lainnya tentu akan membuat karyawan semakin termotivasi. Dengan begitu karyawan akan lebih semangat bekerja agar segera meraih jenjang karir yang lebih tinggi. Akan tetapi jika perusahaan tidak menerapkan karir yang berjenjang atau jenjang karir yang tidak jelas, maka kemungkinan besar karyawan akan kehilangan motivasi kerja dan bisa saja mereka akan mencari peluang karir di tempat lain.

 

  1. Memberikan training dan pelatihan

Ada saat skill karyawan harus ditingkatkan lagi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang ada. Maka perusahaan perlu mengadakan training dan pelatihan guna meningkatkan kinerja karyawan. Training dan pelatihan ini diharapkan dapat menyegarkan dan menambah wawasan berpikir para karyawan.

 

Demikian hal – hal mengenai cara perusahaan dalam meningkatkan performa kerja karyawan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan dan pelatihan karyawan sesuai kebutuhan organisasimu.

Budaya adalah lingkungan yang mengelilingi kita sepanjang waktu. Budaya positif di tempat kerja adalah nilai-nilai bersama, sistem kepercayaan, sikap dan seperangkat asumsi yang dibagikan oleh orang-orang di tempat kerja. Hal itu dibentuk oleh pendidikan individu, konteks sosial dan budaya. Namun, di tempat kerja, kepemimpinan dan arah organisasi yang strategis serta manajemen memengaruhi budaya tempat kerja secara luas.

Budaya positif ditempat kerja meningkatkan kerja tim, meningkatkan moral, produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan retensi tenaga kerja. Kepuasan kerja, kolaborasi, dan kinerja kerja semuanya ditingkatkan. Dan, yang paling penting, lingkungan tempat kerja yang positif mengurangi stres pada karyawan.

 

Bagaimana organisasi dapat menciptakan budaya tempat kerja yang positif?

  1. Menetapkan etos dan nilai yang jelas untuk organisasi

Penting untuk memiliki satu set nilai inti organisasi yang jelas yang dikomunikasikan secara efektif dan didiskusikan dengan karyawan sehingga mereka merasa menjadi bagian darinya. Ini adalah komitmen yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan terhadap kebijakan dan tindakan tertentu, seperti “ramah lingkungan” atau “perubahan sosial”. Tidaklah cukup untuk menyatakan ini dalam pernyataan misi, cerita merek atau dalam materi pemasaran dan promosi.

  1. Memelihara kolaborasi dan komunikasi

Kepemimpinan dan gaya manajemen yang mendorong kerja tim, komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting untuk menciptakan perasaan positif di tempat kerja. Komunikasi yang terbuka dan jujur juga berarti audit rutin dilakukan untuk mengevaluasi bagaimana orang berinteraksi satu sama lain, umpan balik disambut dan diterima, dan peluang untuk interaksi sosial diaktifkan. Ini dapat termasuk kopi pagi, liburan tim dan akhir pekan keluarga.

 

  1. Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif

Tempat kerja yang positif adalah tempat di mana semua karyawan dihargai, didukung dan dipelihara tanpa memandang jenis kelamin, orientasi seksual atau warna. Semua karyawan harus memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan akses yang sama ke semua manfaat dan penghargaan yang ditawarkan.

Tempat kerja inklusif adalah tempat yang menghargai perbedaan individu dalam angkatan kerja dan membuat mereka merasa diterima dan diterima. Sertakan tanda yang mendukung inklusivitas, jelas dan positif. Bahasa dapat menciptakan kebingungan dan miskomunikasi. Gunakan bahasa secara hati-hati yang memperkuat etos sadar gender dan inklusif, seperti menekankan fungsi ruang daripada identitas gender pengguna adalah penting.

 

  1. Ciptakan tujuan dan penghargaan yang jelas bagi karyawan

Karyawan yang termotivasi dan terlibat dapat diciptakan jika mereka diperlakukan sama dan memiliki tujuan yang jelas yang dapat mereka kerjakan. Memiliki kebijakan yang transparan untuk pengembangan dan promosi menawarkan staf kesempatan untuk mengukur kinerja mereka. Indikator kinerja yang terukur berarti akan ada persaingan yang sehat.

Namun, pernyataan kebijakan jujur semacam ini akan membantu menghindari perasaan negatif dan kebencian di antara anggota tim terhadap satu sama lain. Ketika tujuan diperkuat secara positif, dan prestasi diakui dan dirayakan, itu mengarah kepada karyawan yang merasa dihargai yang pada gilirannya menciptakan perasaan positif di tempat kerja.

 

Budaya positif di tempat kerja sangat penting untuk menumbuhkan rasa bangga dan kepemilikan di antara para karyawan. Ketika orang-orang merasa bangga, mereka menginvestasikan masa depan mereka dalam organisasi dan bekerja keras untuk menciptakan peluang yang akan menguntungkan organisasi. Dengan mengidentifikasi dan menghargai mereka yang secara aktif berusaha menciptakan budaya kerja yang positif, dan mendukung orang lain di sekitar mereka, perusahaan dapat mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Sikap dan perilaku positif di tempat kerja adalah hasil langsung dari kepemimpinan yang efektif dan gaya manajemen yang positif.

 

Demikian hal – hal mengenai 4 cara menciptakan budaya kerja yang positif yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasimu.

Setiap karyawan memiliki permasalahannya masing-masing, dan masalah tersebut dapat berdampak pada kinerja karyawan. Sangatlah penting untuk HR bersikap terbuka, agar karyawan mau berbagi cerita dan mendengarkan solusi dari Anda. Keterpercayaan sosok HR sebagai problem-solver juga bisa digunakan untuk mendapatkan input tentang keluhan karyawan. Dari komplain, isu, atau peristiwa tidak menyenangkan yang dialami oleh karyawan, HR dapat membuat program sumber daya manusia yang lebih terarah. Selain itu, jika masalah karyawan selalu terselesaikan dengan baik, produktivitas karyawan juga akan meningkat.

Berikut beberapa keluhan karyawan yang kerap terjadi di berbagai perusahaan:

  1. Tantangan antarpribadi dengan rekan kerja atau atasan

Dengan latar belakang dan kepribadian yang beragam, sangatlah wajar jika terjadi percikan dalam hubungan kerja. Yang menjadi masalah karyawan adalah ketika hal tersebut mempengaruhi kinerja. HR harus dapat membantu karyawan memilah antara permasalahan profesional atau pribadi, dan membantu mereka dalam menyikapi masalah dengan lebih tepat.

 

  1. Target performa kerja

Mungkin Anda menemui karyawan yang tidak pernah mencapai produktivitas sebagaimana yang diharapkan. Cobalah Anda ajak ia berdiskusi karena kadang hal ini bukan disebabkan oleh ketidakmampuan pribadi, melainkan faktor-faktor dari lingkungan kerja.

 

  1. Ketidakselarasan antara jabatan dan job description

Setelah HR melakukan rekrutmen karyawan dan menempatkan seorang karyawan di departemen yang dirasa cocok, ternyata ia merasakan ketidaksesuaian antara ekspektasi dan realita. Hal ini dapat menghambat prestasinya.

 

  1. Pengajuan cuti yang berbelit

Cuti merupakan hak karyawan yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan banyak keuntungan dari cuti karyawan. Mudahkan pengajuan cuti karyawan di perusahaan Anda dengan HRIS online seperti Gadjian yang dapat melakukan dokumentasi dan perhitungan cuti.

 

  1. Jenjang karir dan perkembangannya

Sebagian karyawan memiliki concern lebih terhadap peningkatan karir mereka. Bahkan mereka dapat dengan ‘mudah’ mengundurkan diri (resign) dari perusahaan yang tidak menawarkan jenjang karir yang jelas. Sebelum Anda kehilangan best talent, pastikan Anda sudah memiliki program untuk mengantisipasi hal ini.

 

  1. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan

Generasi millennial umumnya lebih senang bekerja pada perusahaan yang menghargai waktu yang mereka miliki. Keluhan karyawan akan muncul ketika tuntutan lembur tidak dikelola dengan baik, sehingga mereka merasa tidak memiliki ‘kehidupan’ di luar pekerjaan.

 

Demikian hal – hal mengenai 6 contoh keluhan karyawan pada management yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan kepemimpinan sesuai kebutuhan organisasimu.

Ketika seorang pelaku usaha memutuskan merekrut karyawan, tepat pada saat itulah ada tantangan baru yang mesti ditaklukkan. Sebab, mengelola sebuah usaha dengan sokongan karyawan akan berbeda dengan pengelolaan secara mandiri. Banyak hal baru yang harus dipelajari seputar karyawan. Yang tak boleh terlupakan tentunya cara menghitung gaji karyawan.

 

Gaji atau upah adalah komponen ketenagakerjaan yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja. Saat ini omnibus law yang memayungi sejumlah aturan itu sedang digodok ulang setelah dinyatakan “inkonstitusional bersyarat” oleh Mahkamah Konstitusi dalam sidang gugatan uji materi.

 

Dalam Undang-Undang Cipta Kerja disebutkan “hak pekerja/buruh atas upah timbul pada saat terjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha dan berakhir pada saat putusnya hubungan kerja”. Maka semua karyawan berhak mendapatkan upah begitu menjalin hubungan kerja dengan pemilik usaha. Hak itu lepas setelah hubungan kerja berakhir.

 

Cara menghitung gaji karyawan pun didasari undang-undang itu. Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, penghitungan gaji harus mengacu pada peraturan pemerintah yang menetapkan upah minimum di daerah setempat. Artinya, pengusaha di suatu daerah tidak boleh memberikan gaji kepada karyawannya di bawah upah minimum daerah tersebut. Pemerintah juga mengatur komponen upah yang mencakup gaji pokok dan tunjangan tetap. Jumlah gaji pokok ditetapkan minimal 75 persen dari gaji pokok plus tunjangan tetap.

Cara Menentukan Gaji Pokok Karyawan

Karena gaji pokok diatur dalam undang-undang, pengusaha harus menetapkannya untuk karyawan. Adapun cara menentukan gaji pokok bisa menggunakan empat faktor penentu, yaitu aturan pengupahan, skala upah, gaji pasaran, dan kontribusi karyawan kepada perusahaan.

 

  1. Aturan Pengupahan

Ada setidaknya empat aturan tentang pengupahan yang harus dijadikan pedoman oleh pengusaha dalam menentukan gaji pokok karyawan, yaitu Undang-Undang Cipta Kerja peraturan pemerintah tentang pengupahan, peraturan pemerintah provinsi, dan peraturan pemerintah kota/kabupaten. Provinsi dan kota/kabupaten di sini mengacu pada daerah tempat domisili usaha.

Pemerintah daerah berwenang menerbitkan peraturan tentang upah minimum yang wajib ditaati semua pengusaha. Aturan ini diperbarui tiap tahun sesuai dengan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan. Penetapan upah minimum adalah soal sensitif karena kerap diwarnai pertentangan antara kelompok pekerja dan pengusaha. Pengusaha harus cermat dalam mengikuti aturan pengupahan itu agar tidak terjadi masalah ketenagakerjaan yang bisa mendatangkan sanksi dan mengganggu jalannya usaha. Aturan ini juga mencakup pengecualian-pengecualian yang berlaku untuk jenis usaha tertentu, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

 

  1. Skala Upah

Menurut peraturan Menteri Ketenagakerjaan, skala upah adalah kisaran nilai nominal upah dari yang terendah hingga tertinggi untuk tiap golongan jabatan. Pemilik usaha mesti memegang data skala upah karyawannya. Dari data ini, gaji pokok setiap karyawan bisa ditetapkan sesuai dengan golongannya. Jangan sampai gaji itu jauh terlalu tinggi atau justru terlalu rendah dari skala upah. Sebab, ada risiko konflik sesama karyawan karena ketimpangan gaji sehingga produktivitas usaha pun terkena dampaknya.

 

  1. Gaji Pasaran

Dalam industri usaha umumnya terdapat informasi mengenai kisaran gaji pasaran pegawai untuk jenis pekerjaan dan jabatan yang serupa di tiap perusahaan. Anda dapat mengacu pada nilai gaji pasaran ini untuk menentukan gaji pokok karyawan.

Selain melihat industri yang sama, perhatikan daerah domisili perusahaan. Sebab, standar gaji di tiap daerah berbeda meski industrinya sama. Misalnya dalam industri kesehatan, gaji manajer pemasaran suatu produk kesehatan di Jakarta pasti berbeda dengan gaji pemegang jabatan yang sama di Yogyakarta. Gaji manajer di Jakarta biasanya lebih besar karena berbagai faktor, dari upah minimum hingga biaya hidup yang cenderung lebih tinggi daripada di Yogyakarta.

 

  1. Kontribusi Karyawan

Setiap karyawan diharapkan memberikan kontribusi semaksimal mungkin bagi perusahaan. Anda dapat menilai kontribusi itu dan mengonversinya menjadi nominal gaji pokok. Makin besar kontribusi, makin besar pula potensi karyawan itu mendapat gaji pokok lebih tinggi daripada karyawan lain.

Kontribusi juga didasari peran jabatan atau posisi yang diemban karyawan. Makin tinggi jabatan, gaji pokok pun semestinya makin besar karena ada tanggung jawab yang lebih besar untuk memberikan kontribusi kepada perusahaan.

 

Cara Menghitung Gaji Karyawan

Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja, karyawan dapat direkrut dengan menggunakan perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT). Perjanjian ini menentukan status karyawan dalam perusahaan. Karyawan yang dipekerjakan dengan PKWT umumnya menjadi pekerja harian, kontrak, atau honorer. Sedangkan karyawan yang bekerja dengan PKWTT merupakan pegawai tetap.

Karyawan PKWT bisa digaji secara bulanan ataupun harian dengan jumlah yang bisa bervariasi, sementara karyawan PKWTT umumnya mendapat gaji bulanan secara tetap. Jika memakai gaji bulanan, berarti karyawan menerima jumlah gaji yang sama tiap bulan berdasarkan perjanjian kerja.

 

  • Cara menghitung gaji karyawan harian

Adapun cara menghitung gaji karyawan secara harian cukup mudah. Tinggal kalikan upah harian dengan jumlah hari kerja karyawan tersebut. Misalnya X mendapat gaji harian sebagai buruh sebesar Rp 200.000. Pada Januari 2022, dia bekerja selama 14 hari. Maka gaji yang dia terima selama Januari sebesar Rp 200.000 x 14 hari = Rp 2.800.000.

 

  •     Cara menghitung gaji karyawan per jam

Gaji karyawan PKWTT juga bisa dihitung berdasarkan jam kerja bila jumlah jam kerjanya kurang dari 35 jam per minggu. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, gaji per jam adalah upah sebulan dibagi 126. Angka pembagi 126 didapatkan dari jumlah rata-rata jam kerja selama seminggu (29 jam) dikali jumlah minggu dalam setahun (52 minggu), lalu dibagi jumlah bulan dalam setahun (12 bulan).

Misalnya X memiliki gaji bulanan Rp 5.000.000. Pada Januari 2022, dia hanya bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu sehingga gajinya dihitung per jam. Jumlah gaji yang diterima X adalah Rp 5.000.000 : 126 = Rp 39.682 per jam.

 

  •    Cara menghitung gaji karyawan pro-rata

Ketika karyawan masuk kerja pada pertengahan bulan, dia tetap berhak menerima gaji seperti karyawan lain pada tanggal gajian. Tapi gajinya tidak penuh sebulan, melainkan dihitung dengan skema pro-rata sesuai dengan hari kerja menggunakan rumus jumlah hari kerja per bulan dibagi jumlah hari kerja karyawan dikalikan upah per bulan.

Contohnya X masuk kerja pada 15 Januari. Gajinya per bulan disepakati Rp 7.000.000 dengan waktu kerja 5 hari per minggu. Pada bulan itu ada 20 hari kerja dan X masuk kerja selama 11 hari. Maka gaji yang diterima Beni (11 : 20) x Rp 7.000.000 = Rp 3.850.000.

 

Sebagai catatan, penghitungan gaji di atas menggunakan skema sederhana gaji pokok. Di dalamnya belum tercakup komponen gaji lain seperti tunjangan tetap dan tidak tetap serta pajak penghasilan dan potongan lain.

 

Demikian hal – hal mengenai cara menghitung gaji karyawan yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasimu.

Seorang manajer wajib memiliki keterampilan dasar dalam manajemen bisnis agar mampu mengelola dan memotivasi timnya secara efektif. Peran utama dari seorang manajer di setiap organisasi maupun perusahaan adalah untuk memimpin, memotivasi, mendukung dan mendorong karyawan untuk mau bekerja sama mencapai tujuan perusahaan.

 

Berikut 5 keterampilan manajer yang wajib dimiliki:

  1. Conceptional Skill

Seorang manajer khususnya manajer tingkat atas (top manager) wajib memiliki keterampilan manajer untuk menyusun perencanaan strategis, konsep, ide dan gagasan demi kemajuan organisasi. Kemudian Anda harus mampu menjabarkannya kepada seluruh tim dengan detail agar mampu menjadi suatu rencana kegiatan dengan tujuan mewujudkan gagasan tersebut.

  1. Humanity Skill

Selain keterampilan konsepsional, manajer juga harus memiliki keterampilan berkomunikasi atau yang ada hubunagnnya dengan orang lain. Komunikasi persuasif harus selalu diterapkan oleh manajer terhadap tim nya. Dengan komunikasi persuasif dan bersahabat, tim akan merasa dihargai dan mereka akan bersikap terbuka pada Anda.

 

  1. Technical Skill

Keterampilan ini mengacu pada kemampuan Anda sebagai manajer untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu yang berkaitan pada hal-hal teknis.

 

  1. Time Management Skill

Seorang manajer harus mampu mengelola waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Setiap menit yang terbuang sia-sia akan sangat merugikan perusahaan. Waktu adalah aset yang sangat berharga, oleh karenanya manajer harus mampu mengelolanya dengan sangat baik agar produktivitas perusahaan tetap berjalan baik.

 

  1. Making Decision Skill

Keterampilan manajer yang terakhir adalah mampu mendefinisikan masalah dan menentukan cara terabik dalam mengatasinya. Ini adalah keterampilan yang utama yang harus dimiliki oleh seorang top manager.

 

Jadilah manajer ekselen dengan menguasai 5 keterampilan dasar tersebut. Dengan begitu, Anda akan mampu menumbuhkembangkan perusahaan dan tim akan selalu memberikan performa terbaik di setiap pekerjaan mereka untuk meraih tujuan bersama perusahaan.

 

Demikian hal – hal mengenai 5 skill yang wajib dimiliki seorang manajer yang perlu kamu ketahui. Bila kamu membutuhkan bantuan untuk mengatasi masalah di perusahaan kamu?  Semua itu bisa kamu dapatkan dengan mengikuti training and development program di Focus Improvement. Hubungi kami melalui telepon ke 0818-8188-99919 atau 0878-4169-6118 untuk mendapatkan saran program pelatihan karyawan & program pengembangan bisnis sesuai kebutuhan organisasimu.